Kesultanan Demak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 5 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 8325266 oleh 36.76.176.96 ref, ?
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 60:
 
== Kemunduran ==
Suksesi Raja Demak 3 tidak berlangsung mulus, terjadi Persaingan panas antara P. Surowiyoto (Pangeran Sekar) dan Trenggana yang berlanjut dengan di bunuhnya P. Surowiyoto oleh Sunan Prawoto (anak Trenggono), peristiwa ini terjadi di tepi sungai saat Surowiyoto pulang dari Masjid sehabis sholat Jum'at. Sejak Pristiwaperistiwa itu Surowiyoto (Sekar) dikenal dengan sebutan Sekar Sedo Lepen yang Artinyaartinya Sekar gugur di Sungai. Pada tahun 1546 Trenggono Wafatwafat dan tampuk kekuasaan dipegang oleh Sunan Prawoto, anak Trenggono, sebagai Raja Demak ke 4, akan tetapi pada tahun 1549 Sunan Prawoto dan Isteri nyaisterinya dibunuh oleh pengikut P. Arya Penangsang, putera Pangeran Surowiyoto (Sekar). P. Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak sebagai Raja Demak ke 5. Pengikut Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri, adipatiAdipati [Jepara], hal ini menyebabkan adipati-adipati di bawah Demak memusuhi P. Arya Penangsang, salah satunya adalah Adipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijoyo).
 
Pada tahun 1554 terjadilanterjadilah Pemberontakan dilakukan oleh adipatiAdipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijoyo) untuk merebut kekuasaan dari Arya Penangsang. Dalam Peristiwa ini Arya Penangsangsang dibunuh oleh Sutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Dengan terbunuhnya Arya Penangsang sebagai Raja Demak ke 5, maka berakhirlah era Kerajaan Demak. Joko Tingkir (Hadiwijoyo) memindahkan Pusat Pemerintahan ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang.
 
==Catatan==