Suku Simalungun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kaskusforsup (bicara | kontrib)
ejaan
Dexbot (bicara | kontrib)
k Bot: Parsoid bug phab:T107675
Baris 101:
Mangkubumi yaitu :
 
<nowiki> </nowiki> 1 Tuan Torialam Damanik gelar Tuan Marihat ( 1906 – 1912 ).
 
<nowiki> </nowiki> 2. Tuan Riahata Damanik / Nai Tukkup merangkap Tuan Sidamanik ( 1906 – 1916 ).
 
<nowiki> </nowiki>Setelah kedua Mangkubumi meninggal dunia oleh Pemerintah Belanda
kembali mengangkat Putra tertua Raja Riahkadim Waldemar Damanik menjadi
Raja Siattar ke XV ( tahun 1916 – 1824 ). Raja Riahkadim Damanik pada
Baris 122:
Pemerintah Belanda dan Maskapy – Maskapy Asing mengalami kesulitan untuk
</nowiki>mengembangkan usahanya. Oleh karna perlawanan Raja Siattar , pemerintah
<nowiki> </nowiki>Belanda berusaha menyingkirkan Raja Riakadim Waldemar Damanik dari
Tahtanya dengan alasan yang di buat buat. Pemerintah Belanda sengaja
melontarkan berita bahwa Sang Raja menghabiskan uang Kerajaan. Akhirnya
Baris 128:
Kontroleur Simalungun mengangkat Tuan Sauwadin Damanik Gelar Tuan Bandar
<nowiki> </nowiki>menjadi Warnemen ( Pejabat sementara Raja Siattar sampai Pemerintah
Belanda berakhir dan Militerisme Jepang menyerah tahun 1945. (tahun 1924
<nowiki> </nowiki>– 1942 / 1945 ).
 
<nowiki> </nowiki> ( dalam Tulisan , Jahutar Damanik , NPV<nowiki> :
2.029.293, Raja Sang Naualuh , Sejarah Perjuangan Kebangkitan Bangsa
Indonesia , Medan medio 1981 cetak ulang tahun 1987 ) </nowiki>
 
 
<nowiki> </nowiki>Dengan ''Korte Verklaring'', 16 Oktober 1907 tersebut, Belanda juga membagi kerajaan Siantar menjadi 37 Perbapaan dan tuan Sauadim, Damanik ke XV. Perbapaan dari Bandar diangkat Belanda menjadi Raja Siantar yang berakhir sampai Revolusi Simalungun pada tahun 1946.