Kerajaan Kandis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib) |
|||
Baris 1:
{{unreferenced}}
{{Infobox Former Country
|native_name =
|conventional_long_name = Kerajaan Kandis
|common_name = Kerajaan Kandis
|continent = Asia
|region = [[Asia Tenggara]]
Baris 12 ⟶ 13:
|p1 =
|p2 =
|s1 = [[Dharmasraya]]
|s2 = [[Kerajaan Koto Alang|Koto Alang]]
|flag_p1 =
|flag_p2 =
|flag_s1 =
|flag_s2 =
|year_start = 1 SM
|year_end = ?
|date_start =
Baris 26 ⟶ 27:
|image_map =
|capital = Bukit Bakau
|common_languages = [[Bahasa Melayu|Melayu]]
|government_type = Monarki
|title_leader = Maharaja
Baris 35 ⟶ 36:
== Sejarah ==
Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada 1 Sebelum Masehi
Maharaja Diraja, pendiri kerajaan ini, sesampainya di Bukit Bakau membangun sebuah istana yang megah yang dinamakan dengan [[Istana Dhamna]]
=== Ekonomi Kerajaan ===
Kehidupan ekonomi kerajaan Kandis ini adalah dari hasil hutan seperti [[damar]], [[rotan]], dan sarang burung layang-layang, dan dari hasil bumi seperti emas dan perak
Hasil hutan dan hasil bumi Kandis diperdagangkan ke Semenanjung Melayu oleh Mentri Perdagangan Dt. Bandaro Hitam dengan memakai ojung atau kapal kayu
Dt. Rajo Tunggal memerintah dengan adil dan bijaksana
== Berdirinya Kerajaan Kancil Putih dan Kerajaan Koto Alang ==
Air laut semakin surut sehingga daerah Kuantan makin banyak yang timbul. Kemudian berdiri pula kerajaan Koto Alang di Botung (Desa Sangau sekarang) dengan Raja Aur Kuning sebagai Rajanya. Penyebaran penduduk Kandis ini ke berbagai tempat yang telah timbul dari permukaan laut, sehingga berdiri juga Kerajaan Puti Pinang Masak/Pinang Merah di daerah Pantai (Lubuk Ramo sekarang). Kemudian juga berdiri Kerajaan Dang Tuanku di Singingi dan kerajaan Imbang Jayo di Koto Baru (Singingi Hilir sekarang)
Dengan berdirinya kerajaan-kerajaan baru, maka mulailah terjadi perebutan wilayah kekuasaan yang akhirnya timbul peperangan antar kerajaan. Kerajaan Koto Alang memerangi [[kerajaan Kancil Putih]], setelah itu kerajaan Kandis memerangi kerajaan Koto Alang dan dikalahkan oleh Kandis. Kerajaan Koto Alang tidak mau diperintah oleh Kandis, sehingga Raja Aur Kuning pindah ke daerah Jambi, sedangkan Patih dan Temenggung pindah ke Merapi
Kepindahan Raja Aur Kuning ke daerah Jambi menyebabkan Sungai yang mengalir di samping [[kerajaan Koto Alang]] diberi nama Sungai Salo, artinya Raja Bukak Selo (buka sila) karena kalah dalam peperangan. Sedangkan Patih dan Temenggung lari ke [[Gunung Marapi]] ([[Sumatera Barat]]) di mana keduanya mengukir sejarah Sumatra Barat, dengan berganti nama Patih menjadi [[Dt. Perpatih nan Sabatang]] dan Temenggung berganti nama menjadi [[Dt. Ketemenggungan]]
Tidak lama kemudian, pembesar-pembesar kerajaan Kandis mati terbunuh diserang oleh Raja Sintong dari Cina belakang, dengan ekspedisinya dikenal dengan ekspedisi Sintong. Tempat berlabuhnya kapal Raja Sintong, dinamakan dengan Sintonga. Setelah mengalahkan Kandis, Raja Sintong beserta prajuritnya melanjutkan perjalanan ke Jambi. Setelah kalah perang pemuka kerajaan Kandis berkumpul di Bukit Bakar, kecemasan akan serangan musuh, maka mereka sepakat untuk menyembunyikan Istana Dhamna dengan melakukan sumpah. Sejak itulah Istana Dhamna hilang, dan mereka memindahkan pusat kerajaan Kandis ke Dusun Tuo (Teluk Kuantan sekarang)
== Referensi ==
|