Sitti Nurbaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
''Sitti Nurbaya'' menceritakan cinta remaja antara Samsulbahri dan Sitti Nurbaya, yang hendak menjalin cinta tetapi terpisah ketika Samsu terpaksa pergi ke [[Jakarta|Batavia]] untuk melanjutkan pendidikan. Belum lama kemudian, Nurbaya menawarkan diri untuk menikah dengan Datuk Meringgih (yang kaya tapi kasar) sebagai cara untuk ayahnya hidup bebas dari utang; Nurbaya kemudian dibunuh oleh Meringgih. Pada akhir cerita Samsu, yang menjadi anggota [[Koninklijk Nederlands-Indische Leger|tentara kolonial Belanda]], membunuh Meringgih dalam suatu revolusi lalu meninggal akibat lukanya.
 
Ditulis dalam [[bahasa Melayu]] yang baku dan termasuk teknik penceritaan tradisional seperti [[pantun]], novel ''Sitti Nurbaya'' menyinggung tema kasih tak sampai, anti-pernikahan paksa, pengorbanan, [[kolonialisme]], dan [[modernisasi|kemodernan]]. Novel yang disambut baik pada saat penerbitan pertamanya ini sampai sekarang masih dipelajari di [[SMA|SMA-SMA]] se-Nusantara. Novel ini pernah dibandingkan dengan ''[[Romeo dan Julia]]'' karya [[William Shakespeare]] serta legenda Cina ''[[Sampek Engtay]]''.
 
==Penulisan==