Yehuwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
tulisan tidak ilmiah; refer ke Tetragrammaton
Baris 1:
{{gabungkepada|#REDIRECT [[Tetragrammaton}}]]
{{taknetral}}
 
'''Yehuwa''' – Nama Pribadi Allah Yang Mahakuasa, Pencipta Alam Semesta Yang Unik. Nama Allah ini muncul sebanyak hampir 7000 kali dalam kitab-kitab text Ibrani & Aram Kuno(bahasa asli yang digunakan dalam gulungan-gulungan kitab-kitab Perjanjian Lama), dan dalam kitab Yunani (bahasa asli yang digunakan dalam gulungan-gulungan kitab Perjanjian Baru), yang kemudian banyak digantikan dengan sebuah gelar “Tuhan” atau “Allah” oleh para penerjemah Alkitab. Nama Ilahi Yehuwa adalah nama yang unik, yang artinya adalah “Aku akan menjadi apa pun yang Aku inginkan.”(Keluaran 3:14). Text Ibrani kuno hanya mencatat nama ini dengan 4 buah karakter konsonan “[[YHWH]]” yang disebut ''TETRAGRAMATON''. Tidak ada keterangan tentang bagaimana cara pelafalan yang benar tentang nama Allah ini.
 
 
----
 
 
Bagaimana bunyi Mazmur 83:18(ayat 19, Terjemahan Baru) dalam Alkitab yang anda miliki? Dalam Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (terbitan '''[[Saksi-Saksi Yehuwa]]'''), ayat ini berbunyi, “Agar mereka tahu bawa engkau, yang bernama Yehuwa, engkau sajalah Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.” Dalam sejumlah terjemahan Alkitab lain, kata-katanya mirip. Tetapi, banyak terjemahan menghilangkan nama Yehuwa dan menggantinya dengan gelar-gelar seperti “Tuhan”. Apa yang seharusnya dicantumkan dalam ayat ini? Gelar atau nama Yehuwa?
 
Ayat ini menyebutkan sebuah nama. Dalam bahasa Ibrani, bahasa asli yang digunakan untuk menulis sebagian besar Alkitab, ayat itu memuat sebuah nama pribadi yang unik, yang ditulis dengan huruf Ibrani yaitu [[YHWH]]. Dalam bahasa Indonesia, nama itu umumnya diterjemahkan sebagai “Yehuwa”. Apakah nama itu muncul di satu ayat saja? Tidak. Dalam teks asli Kitab-kitab Ibrani, nama itu muncul hampir 7000 kali!
 
 
 
== Seberapa pentingkah nama Allah? ==
 
Contoh doa yang Yesus Kristus berikan. Doa itu dimulai dengan, “Bapa kami yang di surga, biarlah namamu disucikan.”(Matius 6:9) Belakangan sebagai tanggapan, Allah berbicara dari surga dengan mengatakan “Aku telah memuliakannya dan akan memuliakannya lagi.” (Yohanes 12:28) Jelaslah, nama Allah adalah sangat penting. Maka, alasan beberapa penerjemah Alkitab menghilangkan nama itu dan menggantinya dengan gelar-gelar patut dipertanyakan.
 
== Alasan penerjemah Alkitab menghilangkan nama Allah.==
 
Tampaknya, ada dua alasan utama, pertama, banyak orang yang menyatakan bahwa nama itu tidak boleh digunakan karena pengucapan aslinya tidak diketahui lagi sekarang. Bahasa Ibrani kuno ditulis tanpa huruf hidup. Karena itu, dewasa ini tidak seorang pun dapat mengatakan dengan pasti bagaimana persisnya orang pada zaman Alkitab mengucapkan [[YHWH]]. Tetapi, apakah dengan demikian kita tidak boleh menggunakan nama Allah? Pada zaman Alkitab, nama Yesus bisa jadi diucapkan Yesyua atau mungkin Yehosyua—tidak ada yang dapat memastikannya. Namun, orang-orang di seluruh dunia dewasa ini menggunakan berbagai bentuk nama Yesus, dengan pelafalan yang umum dalam bahasa mereka. Mereka tidak ragu-ragu menggunakan nama itu hanya karena mereka tidak tahu pengucapannya pada abad pertama. Demikian pula, jika Anda berada di luar negeri, bisa jadi nama Anda sendiri terdengar lain dalam bahasa setempat. Jadi, ketidakpastian tentang pengucapan nama Allah pada zaman dahulu bukan alasan untuk tidak menggunakannya.
 
Alasan kedua yang sering dikemukakan tentang penghilangan nama Allah dari Alkitab ada hubungannya dengan tradisi lama orang Yahudi. Banyak yang berpendapat bahwa nama Allah sama sekali tidak boleh diucapkan. Keyakinan ini tampaknya muncul karena mereka salah menerapkan hukum Alkitab yang berbunyi, “Jangan menggunakan nama Yehuwa, Allahmu, dengan cara yang tidak hormat, sebab Yehuwa tidakakan membebaskan dari hukuman orang yang menggunakan namanya dengan cara yang tidak hormat.”—Keluaran 20:7.
 
Hukum itu melarangkan penyalahgunaan nama Allah. Namun, apakah penggunaan nama-Nya secara terhormat juga dilarang? Sama sekali tidak. Semua penulis Alkitab Ibrani(“Perjanjian Lama”) adalah pria-pria beriman yang hidup menurut Hukum Allah bagi orang Israel zaman dahulu. Tetapi, mereka sering menggunakan nama Allah. Contohnya, mereka mencantumkan nama itu dalam banyak mazmur yang dinyanyikan dengan suara keras oleh umat yang beribadat. Allah Yehuwa bahkan memerintahkan para penyembah-Nya untuk berseru kepada nama-Nya, dan orang-orang yang setia menaatinya. (Yoel 2:32; Kisah 2:21) Jadi, orang Kristen dewasa ini tidak ragu-ragu menggunakan nama Allah dengan penuh respek, seperti yang tentunya Yesus lakukan.—Yohanes 17:26.
 
Dengan mengganti nama Allah dengan gelar-gelar, para penerjemah Alkitab membuat kesalahan yang serius. Mereka membuat Allah tampak jauh dan Abstrak, padahal Alkitab mendesak umat manusia untuk memupuk “keakraban dengan Yehuwa”.(Mazmur 25:14) Coba pikir hubungan Anda dengan sahabat karib Anda. Dapatkah Anda merasa akrab dengannya kalau Anda tidak pernah tahu namanya? Demikian pula, apabila orang tidak pernah diberi tahu nama Allah, yaitu Yehuwa, bagaimana mereka bisa benar-benar dekat dengan Allah? Selanjutnya, apabila orang tidak menggunakan nama Allah, mereka juga tidak tahu artinya yang menakjubkan. Apa arti nama Allah?
 
Allah sendiri menjelaskan arti nama-Nya kepada hamba-Nya yang setia, Musa. Ketika Musa menanyakan nama Allah, Yehuwa menjawab, “Aku akan menjadi apa pun yang Aku inginkan.”(Keluaran 3:14) Jadi, Yehuwa dapat menjadi apa pun yang dibutuhkan untuk memenuhi maksud-tujuan-Nya.
 
Seandainya Anda dapat menjadi apa pun yang Anda Inginkan, apa yang akan Anda lakukan bagi teman-teman Anda? Jika salah seorang dari mereka sakit parah, Anda dapat menjadi dokter yang ahli dan menyembuhkan dia. Jika teman yang lain bangkrut, Anda dapat menjadi dermawan yang kaya dan menolongnya. Namun, faktanya, kemampuan Anda dan kita semua terbatas.
 
== Mengenai pengucapan [[Tetragramaton]] (YHWH) ==
 
Meskipun banyak penerjemah lebih menyukai ucapan [[Yahweh]], [[New World Translation of the Holy Scriptures]] dan juga sejumlah terjemahan lain tetap menggunakan bentuk Yehuwa(Jehovah) karena orang sudah mengenalnya selama berabad-abad. Lagi pula, sama halnya dengan bentuk-bentuk lain, bentuk ini mempertahankan, keempat hurur dari [[Tetragramaton]], YHWH atau JHVH.
 
Sebelumnya, Profesor Jerman [[Gustav Friedrich Oehler]] mengambil sikap serupa dengan banyak alasan yang sama. Ia membahas berbagai ucapan yang menyimpulkan, “Sejak saat ini dan seterusnya saya menggunakan kata [[Yehuwa]] ([[Jehovah]]), karena, dalam kenyataannya, nama ini sekarang telah menjadi lebih umum dipakai dalam perbendaharaan bahasa kita, dan tidak dapat diganti.”—[[Theologie des Alten Testaments]] (Teologi dari Perjanjian Lama), edisi kedua, diterbitkan pada tahun 1882, halaman 143.
 
Demikian pula, dalam bukunya ‘’Gramaire de l’hebreu biblique’’ (Tata bahasa Ibrani Alkitab_, edisi 1923, dalam suatu catatan kaki pada halaman 49, sarjana [[Yesuit Paul Jouon]] menyatakan, “Dalam terjemahan-terjemahan kami, kami tidak menggunakan bentuk (yang bersifat hipotesa) [[Yahweh]], tetapi bentuk [[Jehovah]] … yang merupakan bentuk sastra biasa yang digunakan dalam bahasa Prancis.” Dalam banyak bahasa lain penerjemah-penerjemah Alkitab menggunakan bentuk yang sama, seperti dinyatakan dalam kotak pada halaman 8.
 
 
'''Berikut bentuk pengucapan [[Tetragrammaton]] berdasarkan aksen beberapa negara :'''
 
Awabakal – Yehoa
 
Batak Toba – Djahowa
 
Belanda – Jehovah
 
Bugotu – Jihova
 
Denmark – Jehova
 
Efik – Jehovah
 
Fiji – Jiova
 
Finlandia – Jehova
 
Hongaria – Jehova
 
Igbo – Jehova
 
Indonesia –Yehuwa
 
Inggris – Jehovah
 
Italia – Geova
 
Jepang – Ehoba
 
Jerman – Jehova
 
Kanton – Yehwowah
 
Maori – Ihova
 
Mwala-Malu – Jihova
 
Narrinyeri – Jehovah
 
Nembe – Jihova
 
Petats – Jihouva
 
Polandia – Jehova
 
Portugis – Jehovah
 
Prancis – Jehovah
 
Rumania – Ieova
 
Samoa – Ieova
 
Sotho – Jehova
 
Spanyol – Jehova
 
Swahili – Yehova
 
Swedia – Jehova
 
Tahiti – Iehova
 
Tongan – Jihova
 
Venda – Yehova
 
Xhosa – uYehova
 
Yoruba – Jehofah
 
Zulu – uJehova
 
== Penggunaan Nama Allah di luar Alkitab ==
Mantan Presiden Pertama R.I., [[Soekarno]] dalam pidatonya pernah menggunakan nama “Jehova”. Dalam kutipan pidatonya antara lain dikatakan, “Agama lain mempunyai begrip Tuhan: Ja Allah atau Ja Tuhan atau Ja God atau Jehova, mohon, mohon; ada tempat permohonan.”(Lihat buku “Tjamkan Pantjasila,” halaman 136)
 
Selain itu dalam sebuah buku nyanyian agama yang sudah agak tua yang digunakan oleh orang-orang Protestan yaitu: “Mazmur dan Nyanyian Rohani dari Perbendaharaan Jemaat Segala Abad,” kata-kata digubah oleh I. S. Kijne, edisi 1955. Dalam Mazmur yang ke-15, [[Tetragramaton]] ditulis pada bagian atas dari gambar, dan dalam Mazmur ke-23, bait 1, terdapat bentuk singkatan dari nama ilahi dalam bahasa Indonesia, Hua: “Gembalaku jaitu Tuhan Hua, …”
 
Franz Schubert menggubah musik untuk lirik yang berjudul “Kemahakuasaan”, yang ditulis oleh Johan Ladislav Pyrker, di mana nama Yehuwa muncul dua kali. Nama ini juga digunakan pada penutup adegan terakhir opera Verdi “Nabucco”.
 
Dalam buku Deutsche Taler (Mata Uang Perak Jerman), yang diterbitkan pada tahun 1967 oleh Bank Federal Jerman, ada sebuah gambar dari salah satu mata uang tertua dengan nama “Yehuwa” di atasnya, sebuah Reichtaler (uang ringgit) tahun 1634 dari daerah bangsawan (Duchy) Silesia. Mengenai gambar pada bagian belakang dari mata uang itu, dikatakan: “Di bawah nama Yehuwa yang bersinar, yang muncul naik dari tengah-tengah awan, terdapat perisai bermahkota dengan lambang Silesia.”
 
Jadi selama berabad-abad bentuk Yehuwa telah diakui secara internasional sebagai cara untuk mengucapkan nama Allah, dan orang-orang yang mendengarnya langsung mengetahui siapa yang dibicarakan. Seperti dikatakan Profesor Oehler, “Nama ini sekarang telah menjadi lebih umum dipakai dalam perbendaharaan bahasa kita, dan tidak dapat diganti.”—Theologic des Alten Testaments (Teologi dari Perjanjian Lama).
 
== Penggunaan Nama Ilahi Selama Berabad-abad ==
Pada tahun 1961 sebuah gua pemakaman kuno ditemukan tidak jauh dari Yerusalem barat daya, menurut laporan dari Israel Exploration Journal (Majalah Penjelajahan Israel; Jilid 13, No. 2). Pada dinding-dindingnya terdapat prasasti-prasasti Ibrani yang tampaknya berasal dari paruh kedua abad kedelapan SM. Prasasti itu memuat pernyataan-pernyataan seperti “Yehuwa adalah Allah dari seluruh bumi”.
Pada tahun 1966 suatu laporan diterbitkan dalam Israel Exploration Journal (Majalah Penjelajahan Israel; Jilid 16, No. 1) tentang kepingan-kepingan keramik dengan tulisan-tulisan Ibrani yang ditemukan di Arad, Israel sebelah selatan. Ini ditulis pada paruh kedua abad ketujuh SM. Salah satu dari padanya adalah sebuah surat pribadi kepada seorang pria bernama Eliashib. Surat itu dimulai dengan, “Kepada tuanku Eliashib: Semoga Yehuwa menuntut perdamaian dari anda.” Dan berakhir dengan, “Ia berdiam dalam rumah Yehuwa.”
 
Pada tahun 1975 dan 1976, para ahli ilmu purbakala yang bekerja di [[Negeb]] menemukan koleksi prasasti-prasasti Ibrani dan Fenesia pada dinding-dinding yang berplester, buli-buli penyimpanan yang besar dan bejana-bejana dari batu. Prasasti-prasasti itu juga memuat kata Ibrani untuk Allah, maupun nama Allah, YHWH, dalam huruf-huruf Ibrani. Di Yerusalem sendiri, baru-baru ini ditemukan sebuah keping perak kecil yang digulung, rupanya dari masa sebelum pembuangan ke Babel. Para penyelidik mengatakan bahwa ketika lempengan itu dibuka gulungannya, nama Yehuwa dalam bahasa Ibrani didapati tertulis di atasnya.—Biblical Archeology Review, (Majalah Arkeologi Alkitab) Maret/April 1983, halaman 18.
Sebuah contoh lain tentang penggunaan nama Allah terdapat dalam apa yang disebut Surat-Surat Lachish, sebuah kota berbenteng yang peranannya sangat menonjol dalam sejarah Israel. Surat-surat itu tampaknya telah ditulis oleh seorang pejabat pada suatu pos depan di Yudea kepada atasannya, bernama Yaosh, di Lachish, rupanya selama perang antara Israel dan Babel menjelang akhir abad ketujuh SM.
Dari kedelapan potongan keramik yang dapat dibaca, tujuh dari antaranya memulai beritanya dengan salam seperti: “Semoga Yehuwa membuat tuanku melihat musim ini dalam keadaan sehat!” Keseluruhannya, nama Allah muncul 11 kali dalam ketujuh berita itu, yang jelas menunjukkan bahwa nama Yehuwa digunakan sehari-hari menjelang akhir abad ketujuh SM.
 
Bahkan penguasa-penguasa kafir mengetahui dan menggunakan nama ilahi bila menyebut tentang Allah orang Israel. Maka, pada batu Moab, Raja Mesa dari Moab membual tentang perbuatan-perbuatan berani dari tentaranya melawan Israel dan, antara lain, menyatakan “Kamos mengatakan kepadaku, ‘Pergilah’, ambil Nebo dari Israel!’ Maka aku pergi pada malam hari dan berperang melawannya sejak fajar menyingsing sampai siang hari, mengalahkannya dan membantai semua… dan aku mengambil dari sana [bejana-bejana] dari Yehuwa, menyeretnya di depan Kamos.”
 
Mengenai penggunaan nama Allah di luar Alkitab, Theologisches Worterbuch zum Alten Testament (Kamus Theologi dari Perjanjian Lama), dalam jilid 3, kolom 538, mengatakan, “Jadi kira-kira 19 bukti dokumenter tentang [[Tetragramaton]] dalam bentuk jhwh membuktikan dalam hal ini bahwa N[askah] M[asoret] dapat dipercaya; lebih banyak dapat diharapkan, terutama dari Arsip-arsip arad.”—Diterjemahkan dari bahasa Jerman.
 
 
== Penggunaan Nama Allah di Abad Pertama ==
Nama Allah dikenal dan digunakan terus sampai zaman Maleakhi, yang hidup kira-kira 400 tahun sebelum zaman Yesus. Dalam buku Alkitab yang menggunakan namanya, Maleakhi sangat menonjolkan nama ilahi, dengan menggunakannya 48 kali secara keseluruhan.
 
Seraya waktu berjalan, banyak orang Yahudi hidup jauh dari negeri Israel, dan ada yang tidak dapat membaca Alkitab lagi dalam bahasa Ibrani. Maka, pada abad ketiga SM, mulailah diterjemahkan bagian Alkitab yang ada pada waktu itu (“Perjanjian Lama”) ke dalam bahasa Yunani, bahasa internasional yang baru. Tetapi nama Allah tidak diabaikan. Para penerjemah mempertahankannya, dengan menulisnya dalam bentuk bahawa Ibraninya. Salinan-salinan kuno dari Septuaginta Yunani yang telah dipelihara sampai zaman ktia membuktikan hal itu.
Namun, bagaimana keadaannya ketika Yesus ada di bumi? Bagaimana kita dapat mengetahui apakah ia dan rasul-rasulnya menggunakan nama Allah?
Tidak seorang pun dapat mengatakan dengan pasti kapan persisnya orang-orang Yahudi ortodoks tidak lagi mengucapkan nama Allah dan menggantikannya dengan kata-kata Ibrani dari Allah dan Tuhan Yang Berdaulat. Ada yang percaya bahwa nama Allah sudah hilang dari penggunaan sehari-hari jauh sebelum zaman Yesus. Tetapi ada bukti yang kuat bahwa imam besar tetap mengucapkannya pada upacara-upacara agama di bait—terutama pada hari Pendamaian—terus sampai bait itu dihancurkan pada tahun 70 M. Jadi, ketika Yesus berada di bumi, ucapan nama itu diketahui, meskipun mungkin tidak digunakan secara luas.
 
Mengapa orang Yahudi tidak lagi menggunakan nama Allah? Mungkin sedikitnya sebagian, karena salah menerapkan kata-kata dari perintah ketiga: “Jangan menyebut nama [Yehuwa], Allahmu dengan sembarangan.”(Keluaran 20:7) Tentu, perintah ini tidak melarang penggunaan nama Allah. Karena jika demikian, mengapa hamba-hamba Allah zaman purba seperti Daud menggunakannya dengan begitu terus terang dan tetap menikmati berkat Yehuwa? Dan mengapa Allah mengatakannya kepada Musa dan menyuruh agar Musa menjelaskan kepada orang-orang Israel siapa yang mengutusnya?
 
Namun demikian, pada zaman Yesus ada kecenderungan yang kuat untuk menafsirkan perintah-perintah yang masuk akal dari Alalh dengan cara yang sangat tidak masuk akal. Misalnya, perintah keempat dari Sepuluh Hulum mewajibkan orang-orang Yahudi untuk mengingat hari ketujuh dari tiap minggu sebagai hari istirahat, suatu Sabat. (Keluaran 20:8-11) Orang-orang Yahudi Ortodoks menerapkan perintah itu melebihi apa yang wajar, dengan membuat banyak sekali peraturan-peraturan untuk mengatur tindakan yang paling kecil sekalipun yang tidak boleh atau tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Pasti dengan semangat yang sama mereka menjalankan perintah yang masuk akal, yaitu agar nama Allah tidak dicela, dengan cara yang tidak masuk akal, dengan mengatakan bahwa nama itu bahkan tidak boleh diucapkan.
 
 
 
== Kebencian Terhadap Nama Allah. ==
 
Pada waktu ini, tidak ada terjemahan Alkitab mutakhir dalam bahasa [[Afrikaans]] (yang dipakai oleh orang-orang Afrika Selatan keturunan Belanda) yang memuat nama Allah. Hal ini mengherankan, kaena banyak terjemahan ke dalam bahasa-bahasa suku yang dipakai di negeri itu menggunakan nama itu dengan terus terang.
 
Pada tanggal 24 Agustu 1878, suatu permohonan yang kuat diajukan pada sebuah rapat dari Masyarakat Orang-Orang Afrika Asli (G.R.A) agar suatu terjemahan Alkitab dibuat dalam bahasa [[Afrikaans]]. Enam tahun kemudian, soal ini dikemukakan lagi, dan akhirnya diputuskan untuk melaksanakannya dan menerjemahkan Alkitab dari bahasa-bahasa aslinya. Pekerjaan ini dipercayakan kepada S.J. du Toit, Pengawas Pendidikan di Trasvaal.
 
Sepucuk surat perintah kepada du Toit mencakup petunjuk-petunjuk berikut ini, “Nama diri dari Tuhan, Yehuwa atau Jahve, harus tetap tidak diterjemahkan [yaitu, tidak diganti dengan Tuhan atau Allah] dalam seluruh buku.” S.J. du Toit menerjemahkan tujuh buku Alkitab ke dalam bahasa [[Afrikaans]], dan nama Yehuwa muncul di seluruh buku.
 
Publikasi-publikasi Afrika Selatan lainnya, juga, pada suatu waktu memuat nama Allah. Misalnya dalam De Korte Catecbismus (Katekismus Singkat), karya J.A. Malhebe, 1914, muncul yang berikut ini: “Apa Nama Allah yang sangat unggul?” Jawabannya? “Yehuwa, yang ditulis TUHAN dengan huruf-huruf besar dalam Alkitab-Alkitab kita. [Nama] ini tidak pernah diberikan kepada makhluk lain.”
 
Dalam ‘’[[Die Katkisasieboek]]’’ (suatu katekismus yang diterbitkan oleh ‘’Komisi Sekolah Minggu Berfederasi dari Gereja Reformasi belanda di Afrika Selatan’’) pertanyaan berikut timbul: “Maka apakah kita tidak pernah boleh menggunakan nama Jehovah atau TUHAN? Itulah yang dilakukan orang-orang Yahudi … Itu bukan maksud dari perintah tersebut … Kita boleh menggunakan Nama-Nya, tetapi tidak dengan sembarangan.” Sampai dengan tahun-tahun belakangan ini, cetak ulang dari ‘’Die Halleluja’’ (Sebuah buku nyanyian pujian) juga memuat nama Yehuwa dalam beberapa nyanyian pujiannya.
 
Tetapi, terjemahan [[du Toit]] tidak populer, dan pada tahun 1916 suatu Panitia untuk Penerjemahan Alkitab ditunjuk guna menangani pembuatan sebuah Alkitab bahasa [[Afrikaans]]. Panitia ini menjalankan kebijaksanaan untuk menghapus nama Yehuwa dari Alkitab. Pada tahun 1971 Lembaga Alkitab dari Afrika Selatan menerbitkan “terjemahan sementara” dari beberapa buku Alkitab dalam bahasa [[Afrikaans]]. Meskipun nama Allah disebutkan dalam kata pengantar, namun itu tidak digunakan dalam naskah terjemahan tersebut. Demikian pula pada tahun 1979 suatu terjemahan baru dari “Perjanjian Baru” dan Mazmur terbit dari nama Allah juga dihilangkan.
 
Selain itu, sejak 1970 nama Yehuwa tidak disebut-sebut lagi dalam ‘’[[Die Halleluja]]’’. Dan cetakan keenam dari edisi Die Katkisasiebock yang diperbaiki yang diterbitkan oleh ‘’Gereja Reformasi Belanda di Afrika Selatan’’, kini juga menghilangkan nama itu.
 
Sebenarnya, upaya-upaya untuk melenyapkan bentuk Yehuwa tidak terbatas pada buku-buku. Di suatu gereja Reformasi Belanda di Paarl biasanya terdapat sebuah batu penjuru yang diatasnya dipahat kata-kata ‘’JEHOVAH JIREH’’ (“Yehuwa Menyediakan”). Namun kemudian batu penjuru itu diganti dengan batu lain dengan kata kata ‘’DIE HERE SAL VOORSIEN’’ (“TUHAN Menyediakan”). Ayat yang dikutip dan tanggal pada batu penjuru itu tetap sama, tetapi nama Yehuwa dihilangkan.
 
Jadi, banyak orang Afrikaan dewasa ini tidak mengetahui nama Allah. Para anggota gereja yang memang mengetahuinya tidak mau menggunakan nama itu. Ada yang bahkan menentangnya, dengan mengatakan bahwa nama Allah adalah TUHAN dan menuduh Saksi-Saksi Yehuwa telah membuat-buat nama Yehuwa.
 
 
== “Tuhan”—Sama dengan “Yehuwa”? ==
 
Menghilangkan nama pribadi Allah yang khas dari Alkitab dan menggantinya dengan gelar seperti “Tuhan” atau “Allah” membuat ayat itu lemah dan serbakurang dalam banyak hal. Misalnya, hal ini dapat menjurus kepada gabungan kata-kata yang tidak berarti. Dalam kata pengantarnya, The Jerusalem Bible, berkata, “Untuk mengatakan, ‘Tuhan adalah Allah’ pasti suatu tautology [pengulangan yang tidak perlu, atau tidak berarti], sedangkan mengatakan ‘Yahwah adalah Allah’ tidak demikian halnya.”
 
Penggantian-penggantian sedemikian juga dapat menimbulkan kalimat-kalimat yang janggal. Maka Mazmur 8:10 berbunyi, “Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!” Jauh lebih baik bila nama Yehuwa dipulihkan dalam ayat sedemikian! Jadi, Young’s Literal Translation of the Holy Bible (Terjemahan Alkitab secara harfiah oleh Young) di sini berbunyi, “Yehuwa, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!”
 
Menghilangkan nama itu juga dapat menimbulkan kekacauan. Mazmur 110:1 berkata, “Bahwa Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah Engkau pada Kananku, sampai sudah kutaruh segala seterumu akan alas kakimu.”(Klinkert) Siapa berbicara kepada siapa? Betapa jauh lebih baik terjemahan, “Demikianlah Firman Yehuwa kepada kepada Tuhanku, ‘Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.’”—[[New World Translation]].
 
Selain itu, mengganti “Yehuwa” dengan “Tuhan” menghilangkan sesuatu yang sangat penting dari Alkitab: nama pribadi Allah. The Illustrated Bible Dictionary (Kamus Alkitab Bergambar; Jilid 1, halaman 572) menyatakan, “Dengan tegas, [[Yahweh]] adalah satu-satunya ‘nama’ dari Allah.”
 
The Imperial Bible-Dictionary([Kamus Alkitab Serba-Lengkap]; Jilid 1, halaman 856) melukiskan perbedaan antara “Allah” (Elobim) dan “Yehuwa”, dengan menyatakan, “[Yehuwa] di mana-mana adalah nama diri, menyatakan Allah sebagai pribadi lain dan Dia saja; sedangkan [[Elohim]] lebih menyatakan sifat dari kata benda secara umum, memang biasanya menyatakan, Yang Tertinggi, tetapi bukan keharusan atau selalu demikian.”
 
[[J.A. Motyer]], kepala dari ‘’Trinity College’’, Inggris, menambahkan, “Banyak yang hilang dalam pembacaan Alkitab jika kita lupa untuk melihat lebih jauh dari kata penggantinya [Tuhan atau Allah] kepada nama Allah sendiri yang pribadi dan akrab. Dengan memberi tahu nama-Nya kepada umat-Nya, Allah bermaksud untuk menyingkapkan kepada mereka sifat-Nya yang paling dalam.”—Eerdmans’ Handbook to the Bible (Buku Petunjuk Alkitab dari Eerdman), halaman 157.
 
 
 
 
----
 
 
 
== Penggunaan Nama Allah Dalam Beberapa Alkitab ==
 
'''Di mana nama Allah didapati dalam terjemahan-terjemahan Alkitab yang umum digunakan dewasa ini?'''
 
''The New English Bible'' : nama Yehuwa muncul di keluaran 3:15; 6:3. Lihat juga Kejadian 22:14; Keluaran 17:15; Hakim 6:24; Yehezkiel 48:35.
 
''Revised Standard Version'' : Sebuah catatan kaki mengenai Keluaran 3:15 bunyinya, “Kata ‘LORD’ (Tuhan) bila dieja dengan huruf-huruf besar, memaksudkan nama ilahi, [[YHWH]].”
 
''Today’s English Version'': Sebuah catatan kaki mengenai Keluaran 6:3 menyatakan, “''The LORD'':...Dalam naskah Ibrani adalah Yahweh, secara tradisional disalin menjadi Jehovah, maka terjemahan ini menggunakan Lord (TUHAN) dengan huruf-huruf besar, mengikuti apa yang umum digunakan dalam terjemahan-terjemahan bahasa Inggris.
 
''King James Version'': Nama Yehuwa terdapat di Keluaran 6:3; Mazmur 83:18; Yesaya 12:2; 26:4. Juga lihat Kejadian 22:14; Keluaran 17:15; Hakim 6:24.
 
''American Standard Version'': Nama Yehuwa digunakan secara tetap dalam Kitab-Kitab Ibrani dalam terjemahan ini, mulai dengan Kejadian 2:4.
 
''Douay Version'' : Catatan kaki mengenai Keluaran 6:3 mengatakan, “Namaku Adonai. Nama itu, ada dalam naskah Ibrani, ialah nama yang paling cocok dari Allay yang mengartikan kekekalan-nya, ia yang ada dengan sendirinya, (Kel. 3,14) yang tidak pernah diucapkan oleh orang-orang Yahudi karena respek; tetapi, sebaliknya, di mana pun nama itu muncul dalam Alkitab, mereka membacanya Adonai, yang berarti Tuhan; dan karena itu, mereka menaruh titik-titik atau huruf-huruf hidup yang harus menyertai Adonai, pada keempat huruh hidup dari nama lain yang tiada bandingnya itu, Yod, He, Wau, He. Karena itu orang-orang modern menyusun nama Yehuwa, yang tidak di kenal oleh semua orang pada zaman dulu, orang Yahudi atau pun umat kristen karena ucapan yang benar dari nama itu, yang ada dalam naskah Ibrani, karena sudah lama tidak digunakan, kini tidak diketahui lagi.” (Menarik bahwa The Catholic Encyclopedia [1913, Jil. VIII, hlm. 329] menyatakan, “Yehuwa, nama diri Allah dalam Perjanjian Lama; jadi orang-orang Yahudi menyebutnya nama itu karena keunggulannya, nama yang agung, satu-satunya nama.”)
 
''The Holy Bible'' yang diterjemahkan oleh Ronald A. Knox: Nama Yahweh ada dalam catatan kaki di Keluaran 3:14 dan 6:3.
 
''The New American Bible'': Catatan kaki mengenai Keluaran 3:14 lebih senang dengan bentuk “Yahweh”, tetapi nama tersebut tidak ada dalam naskah utama dari terjemahan itu. Dalam Edisi Santo Joseph, lihat juga sisipan Kamus Alkitab di bawah judul “Tuhan” dan “Yahweh”.
 
''The Jerusalem Bible'': Tetragramaton diterjemahkan Yahweh, pertama kali muncul di Kejadian 2:4.
 
''New World Translation'': Nama Yehuwa digunakan dalam Kitab-Kitab Ibrani dan juga Kitab-Kitab Yunani Kristen dalam terjemahan ini, sebanyak 7.210 kali.
 
''An American Translation'': Di Keluaran 3:15 dan 6:3 nama Yahweh digunakan, diikuti dengan “The LORD” dalam kurung.
 
''The Bible In Living English, S.T. Byington'': Nama Yehuwa digunakan di seluruh Kitab-Kitab Ibrani.
 
''The ‘Holy Scriptures’'' yang diterjemahkan oleh J.N.Darby: Nama Yehuwa terdapat di seluruh Kitab-Kitab Ibrani dan jiga dalam banyak catatan kaki naskah Kitab Yunani Kristen, mulai dengan Matius 1:20.
 
''The Emphatic Diaglott'', Benjamin Wilson: Nama Yehuwa terdapat di Matius 21:9 dan di 17 tempat lain dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen terjemahan ini.
 
''The Holy Scriptures According to the Masoretic Text—A New Translation'', Jewish Publication Society of America, Max Marlogis editor0in-chief: Di Keluaran 6:3 Tetragramaton Ibrani muncul dalam naskah bahasa Inggris.
 
''The Holy Bible'' yang diterjemahkan oleh Robert Young: Nama Yehuwa ada di seluruh Kitab-Kitab Ibrani dalam terjemahan aksara ini.
 
''Alkitab Bahasa Indonesia terjemahan klinkert'': Nama Yehuwa muncul di Keluaran 15:3. Singkatan dari nama itu yaitu “Hua”, antara lain terdapat di Mazmur 83:19; Yesaya 12:2; 26:4; 42:8.
 
''Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia'': Dalam kamus Alkitab ini, di bawah “TUHAN”, dikatakan bahwa ini adalah salinan dari nala Allah Israel yaitu Yahweh.
 
''Kitab Suci Perjanjian Lama terbitan Nusa Indah, Ende Flores'': Di catatan kaki dari banyak ayat dalam terjemahan ini sering disebut [[YHWH]]. Antara lain dikatakan bahwa inilah terjemahan dari nama Allah Israel. Kadang-kadang Tuhan diikuti dengan Yahweh yang ditulis dalam kurung.
 
[[en:Yahweh]]
[[ta:யாவே]]
[[ru:Яхве]]