Raden Trunajaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ryan Ajie (bicara | kontrib)
Name-madurese-people
Danang Andi (bicara | kontrib)
Baris 3:
 
== Penaklukan Madura ==
Pada tahun 1624 Sultan Agung menaklukkan pulau Madura. Raden Prasena, salah seorang bangsawan Madura, ditawan dan dibawa ke Mataram. Karena ketampanan dan kelakuannya yang baik, Sultan Agung menyukai Raden Prasena. Ia kemudian diangkat menjadi menantu dan dijadikan penguasa bawahan Mataram untuk wilayah Madura Barat, dengan gelar Panembahan Cakraningrat atau [[Cakraningrat I]]. Cakraningrat I lebih banyak berada di Mataram daripada memerintah di Madura. Anak Cakraningrat dari selir, bernama [[Raden Demang Melayakusuma]], menjalankan pemerintahan sehari-hari di Madura Barat. Mereka berdua sekaligus juga menjadi panglima perang bagi Mataram.
 
Setelah Sultan Agung wafat, pemerintahan Mataram dipegang oleh [[Amangkurat I]], yang memerintah dengan keras dan menjalin persekutuan dengan [[VOC]]. Hal ini menimbulkan gelombang ketidak-puasan pada kerabat istana dan para ulama, yang ditindak dengan tegas oleh Amangkurat I. Pertentangan yang sedemikian hebat antara Amangkurat I dan para ulama bahkan akhirnya berujung pada penangkapan, sehingga banyak ulama dan santri dari wilayah kekuasaan Mataram dihukum mati.
 
Pangeran Alit, adik Amangkurat I sendiri pada tahun 1656 melakukan pemberontakan. Cakraningrat I dan Demang Melayakusuma diutus untuk memadamkan pemberontakan berhasil dalam tugasnya, akan tetapi keduanya tewas dan dimakamkan di pemakaman Mataram di [[Imogiri]]. Penguasaan Madura kemudian dipegang oleh Raden Undagan, adik Melayakusuma yang kemudian bergelar Panembahan Cakraningrat II. Sebagaimana ayahnyasepupunya, [[Cakraningrat II]] juga lebih banyak berada di Mataram daripada memerintah di Madura.
 
== Pemberontakan Trunojoyo ==