Invasi Banten ke Palembang

Invasi Banten ke Palembang adalah sebuah konflik militer antara Kesultanan Banten dengan Kerajaan Palembang, Invasi ini diluncurkan oleh Sultan Maulana Muhammad dengan tujuan untuk menaklukkan Kerajaan Palembang agar dapat menguasai perdagangan Lada disana.[1][2][3] Memurut beberapa sumber Invasi ini juga diluncurkan karena Maulana Muhammad dihasut oleh Pangeran Mas karena keinginan dia menjadi Raja di Palembang.[4][5][6]

Invasi Banten ke Palembang
Bagian dari Perang Banten–Palembang
Tanggal1596
LokasiPalembang, Kerajaan Palembang
Hasil Kemenangan Palembang
Pihak terlibat
Kerajaan Palembang
Tentara bayaran Portugis[7]
Tokoh dan pemimpin
Ki Geding Suto
Pangeran Madi Angsuko
Maulana Muhammad 
Pangeran Mas
Jayanagara
Kekuatan
Tidak diketahui 200 kapal perang[4][5][6]

Awalnya pasukan Banten dapat memukul mundur dan menguasai Sungai Musi, Namun, Saat bertempur di Sungai Musi terdapat Tembakan dari keraton Palembang yang tepat mengenai Sultan Banten itu.[5] Mengetahui sang Sultan tewas, Panglima Banten pun menyuruh agar pasukannya mundur dengan tangan kosong.[1][8]

Latar belakang

sunting

Latar belakang invasi ini terjadi karena Maulana Muhammad dihasut oleh Pangeran Mas agar Palembang dapat ditaklukkan, terlebih lagi jika menaklukkan Palembang ekonomi Banten akan jauh lebih maju karena perdagangan Lada disana yang lebih ramai. Ada pula kabar bahwa saat itu masyarakat Palembang banyak yang belum memeluk Islam, Mendengar bahwa banyak masyarakat yang belum memeluk islam Maulana Muhammad semakin tergiur untuk menaklukkan Palembang.[4][9] Namun perintah ini sempat ditolak pembesar-pembesar lainnya,[1][6] namun karena saat itu Maulana Muhammad yang masih berusia 25 tahun mempunyai tekad muda dan menghiraukan tolakan dari pembesar itu dan tetap ingin menginvasi Palembang. Jika berhasil menaklukkan Palembang Pangeran Mas akan dijadikan Raja disana yang tunduk kepada Banten. Kekuatan dan pasukan pun mulai dikumpulkan dari seluruh penjuru Banten oleh Maulana Muhammad.[1][4]

Jalannya invasi

sunting

Invasi pun segara diluncurkan oleh Maulana Muhammad, bahkan invasinya akan dipimpin oleh Maulana Muhammad sendiri, Banten menyiapkan 200 kapal perang untuk invasi ini,[3][4] Banten menyuruh Lampung yang sudah setia kepada Banten agar menyiapkan pasukannya dari darat, sedangkan Banten dari arah Laut.[5][6] Ada pula beberapa sumber yang mengatakan bahwa invasi ini didukung oleh Cirebon, Demak, Pakuan, dan Galuh.[1][9]

Pertempuran Sungai Musi

sunting

Setelah menyiapkan pasukan dari Laut maupun Darat, Maulana Muhammad langsung menyuruh pasukannya agar mengepung kota Palembang, Pertempuran pun terjadi berhari-hari dengan hebat, Kota Palembang terkepung baik arah Darat maupun Laut. Kemenangan ini membuat pasukan Palembang mundur ke arah Benteng istana,[2] Namun saat bertempur di benteng istana terdapat tembakan dari tentara Portugis di istana yang tepat mengenai dada Maulana Muhammad,[7] tembakan itu mengakibatkan kematian bagi Maulana Muhammad, Panglima Banten yang melihat tembakan itu sempat akan menahannya, namun Panglima Banten pun tertusuk oleh panah yang mengakibatkan Maulana Muhammad dan Panglima nya tewas di kapal Indrajaladri.[1][3][5][8][9]

Dampak

sunting

Mendengar bahwa Sultannya tewas dalam pertempuran, Pasukan Banten yang berada di medan pertempuran diperintahkan untuk membatalkan invasi dengan tangan kosong. Akhirnya invasi ini dibatalkan dan pasukan Banten kembali dengan tangan kosong,[1][6][8][10] Dan di akhiri dengan kemenangan bagi Palembang.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g Dudy, Oskandar (2021). Kesultanan Banten sedang Palembang 1596. beritapagi.co.id.
  2. ^ a b Widia Lestari, Ningsih (2021). Maulana Muhammad Raja termuda Kesultanan Banten. kompas.com.
  3. ^ a b c Maftuh (2015). Islam pada Masa Kesultanan Banten. Perspektif Sosio-Historis.Al-Qalam. hlm. 90.
  4. ^ a b c d e Michrob Halwany A, Mudjahid Chudari (1989). Catatan masalalu Banten. Pengurus Daerah Tingkat II Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Serang. hlm. 65.
  5. ^ a b c d e Bahtiar, Rifa'i (2021). Maulana Muhammad Sultan Banten yang saleh dan gugur di perang Palembang. detik.com.
  6. ^ a b c d e Ken, Supriyono (2023). Kisah Tragis Sultan Maulana Muhammad, Raja Kesultanan Banten Termuda Gugur di Medan Perang Palembang. proserang.com.
  7. ^ a b Avelar, Ana Paula (2015). "Representações do Campo de Batalha em Portugal (1521-1621)" [Representasi Medan Perang di Portugal (1521-1621)] (PDF) (dalam bahasa Portugis). hlm. 225.
  8. ^ a b c Michrob Halwany A, Mudjahid Chudari (1989). Catatan masalalu Banten. Pengurus Daerah Tingkat II Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Serang. hlm. 66.
  9. ^ a b c Bang, GaFil (2015). Hikayat Perang Palembang–Banten di tahun 1596. kisahkitaindonesia.blogspot.com.
  10. ^ Hosein, Djajadiningrat (1983). Tinjauan Kritis Tentang Sejarah Banten. sumbangan bagi pengenalan sifat-sifat penulisan sejarah Jawa. Jakarta: Djambatan. hlm. 41-43.