Indra Swara

Grup promosi seni-budaya Indonesia di Meksiko didirikan sejak tahun 2002 oleh Fitra Ismu Kusumo

Indra Swara[1][2][3](Gamelan Indra Swara) adalah grup promotor seni dan budaya Indonesia kepada penutur berbahasa Spanyol di Meksiko, didirikan oleh Fitra Ismu Kusumo[4] pada tahun 2002. Anggotanya terdiri dari pemuda pemudi Meksiko, pecinta seni Asia dan khususnya seni dan kebudayaan Indonesia.[5] Beberapa anggotanya telah memiliki kesempatan untuk belajar langsung di Indonesia melalui program Beasiswa Darmasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia.

Indra Swara
Grup Indra Swara di Museum Kebudayaan Nasional 2018
Informasi latar belakang
AsalMexico City,Mexico
GenreGamelan
Tahun aktif2002–sekarang
Situs webwww.indraswara.com

Asal-usul sunting

 
Gamelan grup Indra Swara, Mexico City 2003

Pembentukan Indra Swara dimulai pada musim semi tahun 2002,[6] ketika Fitra Ismu baru saja tiba di Meksiko. Melihat gamelan di KBRI Meksiko yg hanya digunakan sebagai objek dekoratif untuk dipamerkan di KBRI(Kedutaaan Besar Republik Indonesia), bersama dengan eks program Darmasiswa Miguel Piñeda dan Carolina Malgarego, Fitra Ismu memutuskan untuk memanfaatkan gamelan KBRI agar bisa ditabuh dan digunakan sebagaimana mestinya.

Pada musim panas 2002, Ilse Peralta dan Shawn Callahan (orang Amerika), yang juga penerima beasiswa Darmasiswa kembali dari Indonesia. Shawn, Fitra, Miguel, Carolina dan Ilse sudah saling mengenal sejak tahun 2000 saat mereka berada di Indonesia. Ilse Peralta kembali ke Meksiko dengan gagasan untuk membentuk kelompok seni dan budaya Indonesia yang dia namakan "Majapahit",[7] berdasar pada bidang studi program Darmasiswa yang dia ambil yaitu tari Bali; Sementara Fitra Ismu terus mempertahankan konsep gamelan dan memanfaatkan gamelan di KBRI dengan kemudian membentuk grup Indra Swara, dia mengirimkan undangan ke sekolah sekolah musik di Mexico City (Escuela Superior de Música, Escuela Nacional de Música dan Conservatorio Nacional de Música), dan menawarkan siswa siswi mereka untuk belajar bermain gamelan bersama sebagai satu kelompok di KBRI Meksiko. Saat itu, Emilio Esteban, Zianya Nandayapa, Iván Flores Morán, Jorge Vazquez, Olinka Torres, Yarandari Torres dan beberapa muda mudi meksiko lainnya ikut bergabung bermain gamelan. Pada musim panas tahun 2002, kelompok gamelan Indra Swara pun terbentuk di Kedutaan Besar Indonesia di Meksiko.

Perjalanan grup sunting

 
Gamelan grup Indra Swara, Museum Nasional Kebudayaan di Mexico

Tujuan utama grup Indra Swara adalah menyediakan ruang untuk mempublikasikan dan mempromosikan Indonesia di Meksiko dan sekitarnya. Pada tahun 2005 kelompok tersebut berhasil memiliki gamelan sendiri. Sejak Maret 2003, atas inisiatif dan di bawah pimpinan Fitra Ismu, dia telah berhasil mengumpulkan cukup uang untuk membeli gamelan dan bea pengirimannya dari Surakarta ke Mexico City. Pengiriman gamelan ini dapat terlaksana berkat dukungan administratif Kedutaan Besar Indonesia di Meksiko, menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh korps diplomatik tersebut.

 
Wayang Kulit berbahasa Spanyol, Grup Indra Swara di Universitas UNAM

Pada bulan Februari 2007 di bawah arahan Emilio Esteban, grup ini berhasil merilis album perdananya,[8] yang dianggap sebagai sebuah prestasi besar. Demikian juga, dimulainya konsep pertunjukan sendra tari[9] yang dipentaskan dengan dukungan Camilo García dan Katherine Ziggler (Kate Asmara), keduanya eks Darmasiswa periode 2004-2008.

Antara musim dingin tahun 2009 dan musim semi tahun 2011, di bawah koordinasi Fitra Ismu, instrumen gamelan Jawa berhasil masuk dan diajarkan di sekolah musik; ini dilakukan di Centro Cultural Ollin Yoliztli, kesempatan ini diberikan oleh salah satu direktur sekolah tersebut, Bpk. Francisco Becerra Maza. Mereka yang menjadi pengajar kelas gamelan tersebut adalah Esteban Gonzales, Huitzilin Sanchez dan Fitra Ismu, meminjam gamelan jawa pelog slendro gaya Surakarta milik Kedutaan Indonesia di Mexico. Namun kemudian program mengajar gamelan di sekolah ini harus dihentikan pada tahun 2011 karena ketiadaan dana sponsor.

Indra Swara mendapat arahan dan pengajaran dari: etnomusikolog Bali Bapak I Nyoman Wenten dan ahli etnomusikologi Jawa Bapak Joko Walujo, keduanya adalah pakar seni Indonesia di Institut Seni California (CALARTS) di Los Angeles, California. Pada tahun 2003, 2005 dan 2014 mereka mengunjungi Meksiko untuk memberi kursus singkat dan melakukann pertunjukan seni di Meksiko. Dalam hal tarian tradisional, Indra swara juga mendapat arahan dari guru Irawati Durban Ardjo, spesialis gaya Sunda (Jawa Barat), yang berkunjung pada tahun 2005, juga dari grup seni Istana Maimun Medan yang berkunjung ke Meksiko pada tahun 2003 dan 2004.[10][11].[12]

Pada tahun 2015 kelompok perkusi Meksiko Tambuco yang telah 4 kali mendapat nominasi Grammy Award, meminjam gamelan dari Indra Swara (gamelan degung Barudak) untuk mempresentasikan karya Lou Harrison "Threnody for Carlos Chavez" dalam rangka Festival Centro Historico di Ibu Kota Meksiko, Grup Tambuco menyampaikan bahwa gamelan Barudak grup Indra Swara pada saat itu adalah satu-satunya gamelan degung yg ada di Amerika Latin.[13]

Pada tahun 2008, kelompok jazz Indonesia, Krakatau (grup musik),[14] dalam kunjungannya untuk berpartisipasi dalam Festival Internasional Cervantino di Guanajuato, melalui direkturnya, Bapak Dwiki Dharmawan, memberi Indra Swara beberapa instrumen tradisional Indonesia. Pada tahun 2012, kelompok gamelan Istana Mangkunagaran juga mengunjungi Meksiko untuk berpartisipasi dalam Festival Cervantino 2012 dan memberi Indra Swara hadiah berupa berbagai wayang kulit, kain dan peralatan untuk pertunjukan wayang kulit.

Pada tahun 2003, Fitra Ismu mulai bekerja di Kedutaan Besar Indonesia di Meksiko sebagai asisten bagian Pensosbud, hal ini memfasilitasi dan mempermudah pergerakan grup Indra swara terutama untuk mencari dan mendapatkan event acara pertunjukan tentu saja dengan dukungan Kedutaan Besar sebagai bagian dari Promosi Indonesia di Meksiko oleh KBRI. Pada tahun 2004 Emilio Esteban kembali dari Indonesia (setelah mengambil program beasiswa Darmasiswa thn 2003) dan pada bulan Januari tahun 2005 instrumen gamelan pelog milik Indra Swara tiba di Meksiko dari Indonesia. Pada tahun ini terjadi regenerasi kelompok, di mana Emilio Esteban menjadi direktur grup (2005-2013) dan Fitra Ismu tetap memposisikan dirinya sebagai pendiri grup dan dengan menggunakan kedudukannya di Kedutaan Besar (di mana dia bekerja sampai tahun 2012), Fitra ismu juga bertindak sebagai promotor Indra swara (dari tahun 2005 sampai saat ini).

Pimpinan Indra Swara
Nomor Nama dari sampai
1 Fitra Ismu Kusumo Agustus 2002 Agustus 2005
2 Emilio Esteban Gonzáles Alfonzo Agustus 2005 Juli 2013
3 Luis Alberto León Santillan Juli 2013 Juli 2014
4 Tomasz Matlingiewicz (dir. artistik) Oktober 2013 April 2014
5 Lourdes Noemí Nava Jiménez Juli 2014 27 Maret 2015
6 Fitra Ismu Kusumo 27 Maret 2015 sekarang
7 Brandon Hubert Yu (dir. artistik) 17 Agustus 2017 sekarang

Divisi dan pembagian grup sunting

Grup awal Indra swara berasal dari grup gamelan slendro milik KBRI Mexico, sejak tahun 2002 dan dari waktu ke waktu telah memperoleh lebih banyak material dari Indonesia dengan tujuan utama untuk mempromosikan Indonesia di Meksiko. Sejak berdirinya, Indra Swara telah mengakuisisi beberapa instrumen tradisional Indonesia seperti Hasapi, gendang melayu/Kendang, berbagai jenis seruling/suling, Rebab, Kacapi dan beberapa Sasando. Saat ini, Sub divisi dalam grup Indra swara adalah:

Gamelan Pelog Jawa Nyi Asep Mangsa,[15] dan sejak tahun 2014, divisi Gamelan Barudak[16][17][18][19][20] Pada tahun 2018 ini berkaitan dengan peluncuran buku kedua grup Indra Swara yang merupakan kumpulan dongeng Nusantara, Indra Swara berniat membentuk sub divisi baru yaitu divisi Dongeng Cuentacuentos, yang merupakan konsep pertunjukan mendongeng dengan diiringi oleh musik gamelan

 
Pertunjukan Wayang Golek berbahasa Spanyol dalam acara Festival Buku Internasional Mexico City, FILIJ 2017

Sejak 2007 Indra swara telah megakusisi Wayang golek dan wayang kulit, pada tahun 2010 grup ini telah membeli satu kotak wayang kulit dengan 180 tokoh karakter; Meski kotak ini masih di Indonesia karena kekurangan dana untuk membawanya ke Meksiko. Sejak tahun 2014, presentasi musik gamelan dan tari telah diperluas dengan menggabungkan seni wayang Indonesia, baik wayang kulit (Wayang kulit) dan wayang kulit (Wayang golek).[21][22][23][24]

Strategi ini dianggap efektif karena sejak tahun 2014 orang Meksiko memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang Indonesia melalui pertunjukan wayang dan di samping itu hal ini juga memberi kesempatan grup untuk lebih bayak tampil di publik mempromosikan Indonesia.[25][26][27]

Indra Swara bermaksud untuk menciptakan lebih banyak sub divisi dalam grupnya dengan kosep penyajian seni yang berbeda karena inovasi dan kreativitas dibutuhkan untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia di amerika latin.[28][29][30] Salah satu upaya kelompok Indra Swara untuk mempromosikan seni wayang Indonesia[31] adalah dengan melakukan sumbangan wayang ke museum wayang Meksiko, seperti Museo de Historia de Titeres di Negara bagian Mexico dan Casa del Títere y marionetas Mexicanas di negara bagian Puebla. Selain itu, Fitra Ismu, selama periode 2005-2007, bertugas sebagai fasilitator dalam proses pemberian sumbangan barang seni dan budaya Indonesia yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Indonesia di Meksiko kepada beberapa institusi di Meksiko, termasuk Museo Nacional de las Culturas di Mexico City.[32][33][34][35][36][37][38][39][40][41]

Buku sunting

Buku-buku berikut (ditulis/diceritakan kembali oleh Fitra Ismu) digunakan sebagai bahan basis pertunjukan wayang atau pertunjukan dongeng:

  • Flor de Humildad (Bunga kesederhanaan-Kisah Ramayana versi pendek)
  • La Bufanda Roja-Cuentos Folkloricos de Indonesia (Kumpulan Dongeng Nusantara)[42][43]

Diskografi sunting

  • El Sabor de los Dorados (2007)
  • Flor de Humildad (2014)

Reportase televisi sunting

  1. Purnamasari, Febi (2014). "Grup Promosi Indonesia Indra Swara". Muslim Traveler (dalam bahasa Indonesia). NETMEDIA Indonesia. Diakses tanggal January 20, 2018. 
  2. Sánchez, Karla Iberia (2014). "Titere de Sombras de Indonesia". Noticieros Televisa (dalam bahasa Spanish). TELEVISA. Diakses tanggal November 5, 2016. 
  3. Lopez, Edith (2014). "Presentan obras épicas de Indonesia con teatro de sombras". Cultura (dalam bahasa Spanish). Sistema de Noticias Tlaxcala. Diakses tanggal May 28, 2014. 
  4. Putri, Didie (2017). "Reportase Televisi tentang Seni, Budaya dan Industri Meksiko, program SI UNYIL TRANS 7 Indonesia". Laptop Si Unyil. Musim ke-Si Unyil keliling Dunia (dalam bahasa Indonesia). TRANSMedia. Trans7. Diakses tanggal December 17, 2017. 
  5. Medina, Rodrigo. "Clip Museo Nacional de las Culturas". Actividades del Museo (dalam bahasa Spanish). Museo Nacional de las Culturas. Diakses tanggal November 17, 2017. 
  6. Lopez, Edith (2014). "Semana de Indonesia en Tlaxcala". Cultura (dalam bahasa Spanish). Sistema de Noticias Tlaxcala. Diakses tanggal May 28, 2014. 
  7. Guzman, Maribel (2016). "Festejan 5to. Aniversario del Museo del Títere en Tepotzotlán". Noticias (dalam bahasa Spanish). Reporte Noticias. Diakses tanggal January 20, 2017. 
  8. Purnamasari, Febi (2014). "Pertunjukan Unik Grup Wayang Meksiko Chipotle Teatro - NET12". Inspirasi-Inspiring Person (dalam bahasa Indonesia). NETMEDIA Indonesia. Diakses tanggal May 28, 2014. 
  9. Novianto, Andi (2019). "Hobby Yang Mendunia". Si UNYIL (dalam bahasa Indonesian). TRANSTV Indonesia. Diakses tanggal May 01, 2019. 

Referensi sunting

  1. ^ Martinez, Alejandro (1 April 2018), "Indra Swara:Indonesia en Mexico a Traves de la Musica", Indonesia en Noticia, Jakarta, hlm. Headlines 
  2. ^ Purnamasari, Febi (2014). "Pertunjukan Unik Grup Wayang Meksiko Chipotle Teatro - NET12". Inspirasi-Inspiring Person (dalam bahasa Indonesia). NETMEDIA Indonesia. Diakses tanggal May 28, 2014. 
  3. ^ Nuño, Juan Carloz (January 5, 2017), "Caminantes de Otras Latitudes, Gamelan Indra Swara", En la Ruta del Titiritero, Mexico City, hlm. 28-37 
  4. ^ Purnamasari, Febby (June 11, 2016). "Kehidupan Umat Muslim di Meksiko". Muslim Travelers. 01:28-11:12 menit berlalu. NET TV. 
  5. ^ Fernandez, Ruben Cortez (March 26, 2017), "Títeres de Indonesia invadirán la Noche de Museos en la CDMX", La Razon, Mexico City, diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-31, diakses tanggal 2018-02-17 
  6. ^ Soedjadi, Bambang (2014). "Fitra Ismu dan Grup Kesenian Indra Swara di Meksiko". Kiprah Anak Bangsa (dalam bahasa Indonesia). Radio Republik Indonesia. Diakses tanggal December 6, 2017. 
  7. ^ Pramudyo, Hendrar (2005), Dari Jalan Trunojoyo 3 ke Calle Julio Verne 27, Mexico City: KBRI Mexico City, hlm. 56 
  8. ^ El Sabor del Dorado, Mexico city, February 23, 2007 
  9. ^ Mrz, Notimex (November 21, 2008), "Musica y Mar en Huatulco Indra Swara arte Indonesio", El Universal, Mexico City, hlm. Destinos 
  10. ^ Pramudyo, Hendrar (2004), 50 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Meksiko, Mexico City: Printeer, hlm. 83 
  11. ^ "Primer Festival de Música Tradicional: "Entre ayer y hoy"", Diario de Yucatan, Merida, hlm. Cultura, July 22, 2016 [pranala nonaktif permanen]
  12. ^ Nerv, Shinji (August 11, 2017), "Realizan en Oaxaca Taller sobre Danzas de Paz", Ciudadania-Express, Oaxaca, hlm. Cultura 
  13. ^ Aris, Satrio (April 13, 2015), "Di Meksiko Gamelan Dimainkan oleh Seniman 'Grammy Award'", Aktual, Jakarta, hlm. Jalan Jalan 
  14. ^ Rachmawati, Yunita (October 20, 2008), "Krakatau Band Rayakan 25 Tahun di Mexico", Kapan Lagi, Jakarta, hlm. Jalan Jalan 
  15. ^ "De la tradición a la contemporaneidad", Fonoteca Nacional, Mexico City, hlm. Cultura, February 16, 2018 
  16. ^ Davila, Sergio Lopez (2018). "Gamelan Barudak en el Festival Lerdantino 2018". Capital Show (dalam bahasa Spanish). Efekto TV. Diakses tanggal May 4, 2018. 
  17. ^ "Interpretan títeres el 'Ramayana'", Cronopio, Mexico City, hlm. Redaccion, October 7, 2016 
  18. ^ Pratomo, Angga Yudha, Berbahasa Spanyol, wayang kulit pertama kali tampil di Meksiko, Merdeka.com, diakses tanggal May 27, 2014 
  19. ^ Indra Swara Festejo dia de niños, Mexico City, May 1, 2017, hlm. Cultura 
  20. ^ Wayang grupo Indra Swara, Mexico City, December 1, 2016 
  21. ^ Kurnaeti, Eti (December 15, 2015), "Wayang Kulit Ramaikan Negeri Taco", OkeZone, Jakarta, hlm. Travel 
  22. ^ "Pagelaran Wayang Kulit dan Gamelan di Universitas Terbesar di Amerika Latin", MediaTajam, Jakarta, hlm. Budaya, October 13, 2016 
  23. ^ "Títeres de sombra de Indonesia", Museos de Mexico, Mexico City, hlm. eventos, December 1, 2017 
  24. ^ "Breves Culturales", 20minutos, Mexico City, hlm. Noticias de Artes, July 11, 2014 
  25. ^ "Diversidad de actividades para celebrar a los niños en su día", Protocolo, Mexico City, hlm. Cultura, April 27, 2017 
  26. ^ Morales, Fransisco (November 28, 2014), "Interpretan títeres el 'Ramayana'", Reforma, Mexico City, hlm. Cultura 
  27. ^ "Explica especialista técnicas de títeres de sombra de Indonesia", Notimex, Ciudad de Mexico, hlm. minuto a minuto, July 19, 2014 
  28. ^ Yong, Gerardo. "Indonesia, su música y su cultura". Mision Mundial. ASTL TV. Diakses tanggal January 29, 2016. 
  29. ^ Yong, Gerardo. "Arte de Titeres en Indonesia". Mision Mundial. ASTL TV. Diakses tanggal May 25, 2017. 
  30. ^ Yong, Gerardo. "Sabores y Cultura de Indonesia". Mision Mundial. ASTL TV. Diakses tanggal November 17, 2017. 
  31. ^ Uribe, Yohan (April 27, 2018), "Traen su tradición títeres de sombra", El Siglo de Torreón (dalam bahasa Spanyol), Torreon 
  32. ^ "Indra Swara presenta la música y la cultura de Indonesia en Radio UNAM", Cultura UNAM, Mexico City, hlm. Cultura, May 21, 2012 
  33. ^ Gamelan Barudak, diakses tanggal March 27, 2015 
  34. ^ Suruni, Andi (November 12, 2012), "Ada Pameran Wayang di Gedung Tertinggi di Meksiko", Detik.com, Jakarta 
  35. ^ "Di Meksiko Wayang Kulit Dilengkapi dengan Bahasa Isyarat", Aktual, Jakarta, hlm. Budaya, December 4, 2015 
  36. ^ "Explican Tecnicas de Titeres de Sombras", Diario de Palenque, Mexico City, Notimex, hlm. Arte y Cultura, July 17, 2014 
  37. ^ Ponce, Armando (December 8, 2017), "9º Encuentro de Artes Escénicas", Proceso, Mexico City, diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-11, diakses tanggal 2018-02-17 
  38. ^ "Habrá títeres de Indonesia, poesía para niños y cine en el Museo Nacional de las Culturas", Mex4You, Mexico City, hlm. Cultura, March 29, 2017 
  39. ^ Barrera, Juan Manuel (March 3, 2016), "El Museo de Historia de Titere festejara sus cinco años", El Universal, Mexico City, hlm. Cultura 
  40. ^ "Festejan 5to. Aniversario del Museo del Títere en Tepotzotlán". Reporte Noticias. RN. Diakses tanggal March 3, 2016. 
  41. ^ Miranda, Elizabeth (November 17, 2017), "Wayang Golek Caracol Dorado", Feria Internacional del Libro Infantil y Juvenil 2017, Mexico City, diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-31, diakses tanggal 2018-02-17 
  42. ^ Kurnaeti, Eti (November 19, 2017), "Buku Dongeng Nusantara Meriahkan Festival Buku Anak Terbesar di Meksiko", Hitput.com, Jakarta 
  43. ^ Miranda, Elizabeth (November 13, 2017), "La bufanda roja. Compilación de cuentos folklóricos de Indonesia", Feria Internacional del Libro Infantil y Juvenil 2017, Mexico City, diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-31, diakses tanggal 2018-02-17