Ibnu Arabi
Artikel atau bagian artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
Muhyiddin Abu Abdullah Muhammad ibn Ali ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Abdullah Hatimi at-Ta'i (bahasa Arab: أبو عبد الله محمد بن علي بن محمد بن عربي الحاتمي الطائي, translit. Abū ʿAbdullāh Muḥammad bin ʿAlī bin Muḥammad bin ʿArabī al-Ḥātimī aṭ-Ṭāʾī (14 Agustus 1165-16 November 1240) atau lebih dikenal sebagai Ibnu Arabi adalah seorang sufi terkenal dalam perkembangan tasawuf di dunia Islam.
Ibnu Arabi | |
---|---|
![]() Ibnu Arabi | |
Lahir | 14 Agustus, 1165M |
Meninggal | 16 November, 1240M |
Aliran | Mazhab Platonisme |
Minat utama | Filsafat |
Gagasan penting | Konsep Wahdatul Wujud |
Masa mudaSunting
Ibnu Arabi dilahirkan pada tanggal 14 Agustus 1165 di Al-Andalus, Spanyol. Pada usianya yang ke 8, bersama keluarganya, ia pindah ke Sevilla. Pada tahun 1198, ia pergi ke Fez, Maroko.
Pandangan Ibnu ArabiSunting
Ibnu Arabi dikenal sebagai tokoh yang kontroversial. Beberapa ulama telah menjatuhkan vonis kafir kepada dia.
Ibnu Arabi sangat dikenal dengan konsep Wahdatul Wujud, sebuah paham yang lumayan kontroversial. Ia mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun yang wujud kecuali Tuhan. Segala yang ada selain Tuhan adalah penampakan lahiriah dari-Nya.
Keberadaan makhluk tergantung pada keberadaan Tuhan, atau berasal dari wujud ilahiah. Manusia yang paling sempurna adalah perwujudan penampakan diri Tuhan yang paling sempurna, menurutnya.
ia juga seorang tokoh politik yang tidak pernah diperhitungkan keberadaannya dalam sejarah.
Pengaruh Ibnu ArabiSunting
Pengaruh Ibnu Arabi dalam bidang tasawuf, khususnya tasawuf filosofis, sangat luar biasa. Gagasan Ibnu Arabi menyebar luas dan memiliki pengikut yang tidak sedikit jumlahnya. Di Indonesia, paham wahdah al-wujud Ibnu arabi berpengaruh besar. Terbukti dengan banyak ulama Indonesia yang memakai prinsip wahdah al-wujud, di antaranya: Hamzah Fansuri, Syamsudin as-Sumatrani dan Abdus Samad al-Palimbani.
Karya-karyaSunting
Ibnu Arabi menghasilkan banyak karya, sejumlah 300 buku. Di antara buku-buku itu, yang paling dikenal adalah Fushush al-Hikam dan Futuhat al-Makkiyyah juga Tarjuman al-Asywaq. Futuhat adalah karya besar yang menyingkap ilmu gaibul gaib uluhiyat & rububiyyat yang sangat dalam sesuai dengan keterbukaan sang syekh dari Yang Haq berhubungan dengan permohonan sang syekh ketika di Mekkah.