Hutan Libanon adalah nama gedung istana yang didirikan oleh raja Israel, Salomo bin Daud, pada sekitar abad ke-10 SM di Yerusalem. Merupakan salah satu bangunan megah yang dijelaskan cukup terperinci dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Dibangun dalam masa 13 tahun yang meliputi seluruh kompleks bangunan istana Salomo, yang selain "Gedung Hutan Libanon" juga mencakup "Balai Saka" (1 Raja-raja 7:6), "Balai Singgasana", "balai pengadilan" (1 Raja-raja 7:7), gedung kediaman Salomo sendiri dan gedung kediaman putri Firaun, istrinya (1 Raja-raja 7:8), serta tembok-tembok pelataran (1 Raja-raja 7:12) yang mengelilingi kompleks itu. Gedung-gedung ini dibangun dengan indah, meskipun tidak seindah Bait Allah. Gedung Hutan Libanon ini sebagian besar untuk tempat penyimpanan peralatan perang (1 Raja-raja 10:16-17; Yesaya 22:8).[2]

Nama sunting

Gedung Hutan Libanon diterjemahkan dari bahasa Ibrani: בית יער הלבנון, bêṯya-‘ar ha-lə-ḇā-nō-wn,. Sebagaimana diindikasikan dari namanya, bangunan itu dibuat dari kayu aras Lebanon dalam jumlah yang banyak, termasuk atapnya, dan kata "hutan" menggambarkan banyaknya tiang-tiang penyangga di dalam bangunan itu.[1]

Ukuran sunting

Dalam 1 Raja-raja 7:2 dicatat bahwa gedung ini berukuran seratus hasta panjangnya dan lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya, disangga oleh tiga jajar tiang kayu aras dengan ganja kayu aras di atas tiang itu.[3] Dalam satuan modern: panjangnya ~50 meter, lebarnya ~25 meter, dan tingginya ~15 meter, kurang lebih setinggi bangunan berlantai empat pada zaman sekarang.[4] Gedung ini sama tingginya, tetapi lebih luas daripada Bait Suci yang berukuran panjang 60 hasta, lebar 20 hasta dan tinggi 30 hasta.[5]

Struktur sunting

Gedung ini disangga oleh beberapa jajar tiang kayu aras dengan ganja kayu aras di atas tiang itu.[3] Ada sejumlah tradisi yang menyatakan bahwa ada 4 baris tiang kayu aras yang benar-benar berupa kayu aras dan seluruh bangunan itu disangga oleh 45 tiang.[4]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

Pranala luar sunting