Haleluya (bahasa Belanda/Inggris: hallelujah) atau aleluya (bahasa Latin: alleluia), berasal dari kata bahasa Ibrani: הַלְלוּיָהּ, Modern Halleluyah Tiberias Halləlûyāh (bahasa Yunani: Ἁλληλούϊα, Allelouia) yang memiliki arti "Pujilah Tuhan".[1] Haleluya banyak ditemukan dalam kitab Mazmur pasal 113-118 dan memiliki lafal serupa dalam banyak bahasa, tetapi tidak semua bahasa. Haleluya digunakan dalam agama Yahudi sebagai bagian dari doa Hallel (doa pujian), dan sebagai pujian kepada Tuhan dalam agama Kristen (Protestan).[1]

"Haleluya" (hllw yh) dalam abjad Ibrani

Bentuk aleluya diambil dari bahasa Latin dan merupakan pinjaman dari bahasa Yunani, Ἁλληλούϊα (Allelouia).

Catatan Alkitab

sunting

Kata Ibrani הַלְּלוּיָהּ, "halleluyah", digunakan 24 dalam Alkitab Ibrani (terutama dalam Kitab Mazmur, misalnya . pasal 113-118, pasal 145-150) serta 4 kali dalam bentuk alihaksara bahasa Yunani dalam bagian Perjanjian Baru Alkitab Kristen, yaitu kitab "Wahyu kepada Yohanes".[2]

Dalam Alkitab Ibrani halleluyah sebenarnya bukan satu kata, melainkan merupakan satu frasa yang terdiri dari dua kata. Bagian pertama, hallelu, merupakan bentuk perintah untuk orang kedua laki-laki jamak (seperti "kalian" untuk kaum pria, dalam bahasa Indonesia) dari kata Ibrani hallal.[3] Namun, "halleluyah" bukan sekadar bermakna "pujilah Yah", karena kata hallel dalam bahasa Ibrani berarti "pujian gembira dalam nyanyian, untuk memuliakan Allah". Hallel dapat merujuk juga kepada seseorang yang bertindak seperti orang gila atau orang sangat ceroboh.[4][5]

Bagian kedua merujuk kepada nama "Yah", kependekan dari YHWH, yaitu nama Allah Pencipta bagi orang Israel.[2] Nama itu tidak boleh lagi dilafalkan sejak masa Bait Suci kedua, mulai dari abad ke-3 SM karena kepercayaan agamawi saat itu.[6] Pelafalan yang tepat tidak lagi diketahui, tetapi sering kali diucapkan oleh orang Kristen sebagai "Yahweh" atau "Yehowah". Septuaginta menerjemahkan "Yah" sebagai "Kyrios" (

), karena adat Yahudi yang mengganti nama kudus itu dengan "Adonai", yang berarti "Tuhan".

Kata alihaksara Yunani, ἀλληλούϊα (allēlouia) muncul pada Wahyu 19:1–6, yang memuat nyanyian pujian agung bagi Allah atas kemenangannya terhadap Pelacur Babel.[2]

Melihat ke arah Tuhan

sunting

Dalam bahasa Ibrani, kata “Haleluyah” terdiri dari dua kata: “Hallelu” dan “Yah”. Kata “Halelu” (akhiran "-u" menandakan perintah untuk orang pertama jamak, semacam "marilah kita") berasal dari kata "Halel" (= memuji) yang terdiri dari dua huruf Ibrani “he” (ה) dan “lamed” (ל). Huruf “he” awalnya adalah gambar seorang laki-laki dengan tangan menengadah ke atas melihat ke suatu penglihatan yang menakjubkan. Sedangkan huruf “lamed” pada mulanya gambar sebuah tongkat gembala. Tongkat dipakai sang gembala untuk menggerakkan kawanan binatang ke suatu arah. Dengan demikian penggabungan dua huruf “he” dan “lamed” itu berarti “melihat ke arah”. Sedangkan kata “Yah” merupakan kependekan dari nama sebutan Tuhan, YHWH atau dalam bahasa Inggris Yahweh atau Jehovah. Dengan demikian "Haleluya" dapat diartikan "melihat ke arah Tuhan".

Penggunaan dalam Ibadah Kristen

sunting

Secara luas, Haleluya merupakan respon keyakinan iman yang paling banyak digunakan saat peribadatan dan Kebaktian Kristen. Dibaca atau dinyanyikan sebagai seruan yang digambarkan oleh Agustinus (430 M, salah satu bapa gereja terbesar) sebagai jawaban umat atas pujian altar yang dinyanyikan setelah pembacaan pertama Kitab Suci.[1] Dalam gereja-gereja Protestan, selesai pembacaan Kitab Suci, jemaat serentak menyanyikan Haleluya 3 kali (biasanya merujuk pada Kidung Jemaat 473 atau Nyanyikanlah Kidung Baru 222-223). Serta saat merespon penerimaan berkat dengan nyanyian "Haleluya 5 lima kali dan Amin tiga kali" (merujuk pada Nyanyikanlah Kidung Baru 225).

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Browning, W.R.F. Kamus Alkitab: a dictionary of the Bible. Panduan dasar ke dalam kitab-kitab, tema, tempat, tokoh dan istilah-istilah alkitabiah. Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Liem Khiem Yang, Bambang Subandrijo. Cet. 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 978-979-687-393-7
  2. ^ a b c Woods, F. H. (1902). "Hallelujah". Dalam James Hastings. A Dictionary of the Bible. New York: Charles Scribner's Sons. hlm. 287. 
  3. ^ Page H. Kelley, Biblical Hebrew, an Introductory Grammar, page 169. Ethics & Public Policy Center, 1959. ISBN 978-0-8028-0598-0.
  4. ^ George Fohrer. Hebrew and Aramaic Dictionary of the Old Testament, under הלל. Walter de Gruyter, 1973. ISBN 978-3-11-004572-7.
  5. ^ Joseph Samuel C.F. Frey, A Hebrew, Latin, and English dictionary, 1815, entry for הלל on page 254
  6. ^ Harris, Stephen L. Understanding the Bible: a reader's introduction, 2nd ed. Palo Alto: Mayfield. 1985. page 21.

Pranala luar

sunting