HMS Vanguard (23) adalah kapal tempur cepat yang dibuat dan dimiliki Angkatan Laut Britania Raya. Dia adalah satu-satunya kapal di kelasnya yang terbesar dan tercepat. Dia merupakan kapal tempur terakhir yang dibuat Inggris dan juga merupakan kapal terakhir yang diluncurkan di Perang Dunia ke-2.

Konstruksi sunting

Pekerjaan desain kapal ini telah dikerjakan sebelum perang karena Angkatan Laut Britania Raya mengantisipasi kekalahan jumlah kapal oleh kapal-kapal perang milik Jerman dan Jepang yang dikombinasikan jumlahnya. Inggris memiliki cukup meriam 380 mm dan kubah di penyimpanan mereka untuk membuat satu kapal yang memodifikasi desain kapal tempur kelas Lion untuk diselesaikan lebih cepat daripada kapal di kelas tersebut yang sudah ditugaskan. Proses mengerjakan HMS Vanguard dimulai dan dihentikan beberapa kali saat perang, bahkan saat konstruksinya sudah dibuat. Beberapa penghentian pengerjaan HMS Vanguard mencegahnya dapat ditugaskan saat perang sedang berlangsung.

Masa tugas sunting

Tugas pertama HMS Vanguard adalah membawa King George VI beserta keluarganya untuk Tur Kerajaan pertama ke Afrika Selatan. Setelah kembali dari tugas tersebut, HMS Vanguard dipilih kembali untuk Tur Kerajaan ke Australia dan Selandia Baru pada tahun 1948. Namun tur ini dibatalkan oleh King George VI karena kesehatannya menurun dan kapal HMS Vanguard dijadikan kapal bendera di Armada Mediterania pada awal tahun 1949. Setelah kembali pada pertengahan tahun 1949, HMS Vanguard kembali ke Inggris dan menjadi kapal bendera di Home Fleet Training Squadron. Pada tahun 1950 HMS Vanguard mengikuti latihan dengan NATO. Pada tahun 1953 HMS Vanguard berpatisipasi dalam Coronation Review Ratu Elizabeth II.

Nasib sunting

HMS Vanguard di reparasi pada tahun 1955, Angkatan Laut Britania Raya mengumumkan bahwa HMS Vanguard akan dimasukkan di kapal cadangan setelah reparasi selesai. Pada akhir kariernya HMS Vanguard dijual dan putus hubungan dengan Angkatan Laut Britania Raya pada tahun 1960.