Daftar gunung berapi di Indonesia

artikel daftar Wikimedia
(Dialihkan dari Gunung Manuk)

Geografi Indonesia didominasi oleh gunung api yang terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Beberapa gunung api terkenal karena letusannya, misalnya Krakatau yang letusannya berdampak secara global pada tahun 1883,[1] letusan supervulkan Gunung Toba yang diperkirakan terjadi 74.000 tahun yang menyebabkan terjadinya musim dingin vulkan selama enam tahun,[2] dan Gunung Tambora dengan letusan paling hebat yang pernah tercatat dalam sejarah pada tahun 1815.[3] Gunung berapi di Indonesia merupakan bagian dari Sabuk Alpida dan Cincin Api Pasifik. 150 entri dalam daftar di bawah ini dikelompokkan menjadi enam wilayah geografis, empat di antaranya memiliki gunung berapi dalam barisan Busur Sunda. Dua wilayah lainnya mencakup gunung berapi di Halmahera, termasuk pulau-pulau vulkanik di sekitarnya, serta gunung berapi di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe. Wilayah terakhir berada dalam satu busur vulkan dengan gunung berapi Filipina.

A brown volcano in the center with white smoke emanating from its peak, a cloudy sky fading from blue at the top through yellow in the middle to red at the horizon, and brown mountains in the foreground.
Mahameru (Semeru) di atas Gunung Bromo, Jawa Timur.
Jawa Timur dari atas satelit, nampak enam gunung berapi aktif

Gunung berapi yang paling aktif adalah Kelud dan Merapi di Pulau Jawa, yang bertanggung jawab atas ribuan kematian akibat letusannya di wilayah tersebut. Sejak tahun 1000, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 VEI (Volcanic Explosivity Index),[4] sedangkan Merapi telah meletus lebih dari 100 kali.[5] Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi menobatkan Merapi sebagai Gunung Api Dekade Ini sejak tahun 1995 karena aktivitas vulkaniknya yang sangat tinggi.

Hingga tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk yang berdiam di sekitarnya. Sejak 26 Desember 2004, setelah gempa besar dan tsunami terjadi, semua pola letusan gunung berapi berubah, misalnya Gunung Sinabung, yang terakhir kali meletus pada 1600-an, tetapi tiba-tiba aktif kembali pada tahun 2010 dan meletus pada 2013.[6]

Ruang lingkup sunting

 
Gunung berapi utama di Indonesia.

Sumber utama dari daftar di bawah ini diambil dari buku "Volcanoes of the World" yang disusun oleh dua vulkanolog, yakni Tom Simkin dan Lee Siebert,[a] yang memuat daftar gunung berapi yang aktif dalam 10.000 tahun terakhir (Holosen).[7] Khusus Indonesia, Simkin dan Siebert menggunakan katalog gunung berapi aktif dari Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi.[b] Buku Simkin dan Siebert adalah buku yang memuat daftar paling lengkap mengenai gunung berapi di Indonesia, meskipun akurasi catatan letusan dan korban jiwa yang ditimbulkan bervariasi di berbagai wilayah. Sumber pelengkap mengenai data vulkanik terbaru diperoleh dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), lembaga pemerintah di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang bertanggung jawab untuk memantau dan mencatat aktivitas vulkanik dan mitigasi bencana geologi di Indonesia. Di dunia internasional, lembaga ini dikenal dengan nama Volcanology Survey Indonesia.[8]

Kelompok geografis sunting

Sumatra sunting

 
Peta yang menunjukkan lokasi gunung berapi dan garis patahan geologi Sumatra.

Geografi Sumatra didominasi oleh Pegunungan Bukit Barisan. Jajaran pegunungan ini membentang sepanjang hampir 1,700 km (1,056 mi) dari utara ke selatan pulau, dan terbentuk oleh pergerakan Lempeng Indo-Australia.[9] Lempeng ini bergerak dengan laju konvergensi 5,5 cm/tahun, yang menyebabkan terjadinya gempa bumi besar di sisi barat Sumatra, termasuk gempa bumi Samudera Hindia 2004.[10][11] Pergerakan tektonik ini tak hanya menyebabkan gempa bumi, tetapi juga perumusan ruang magma di bawah pulau.[9]

Satu dari 35 gunung berapi aktif, yakni Pulau Weh, terpisah dari daratan utama Sumatra. Pemisahan ini disebabkan oleh letusan besar yang menyebabkan daratan antara Weh dan Sumatra digenangi oleh air laut pada zaman Pleistosen. Gunung berapi terbesar di Sumatra adalah supervulkan Gunung Toba, 100 km (62 mi) × 30 km (19 mi) di kedalaman Danau Toba, yang terbentuk setelah keruntuhan kaldera (sekitar 74.000 BP).[2] Letusan ini diperkirakan mencapai skala 8 VEI, letusan gunung berapi terbesar yang diketahui 27 juta tahun terakhir.[12] Puncak tertinggi di jajaran pegunungan Bukit Barisan adalah Gunung Kerinci, dengan ketinggian 3.805 m[13] (12,467 ft) dari permukaan laut.

 
Gunung Kerinci dari tempat wisata Swarga
Nama Bentuk Tinggi Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Weh stratovulkan 617 meter (2.024 ft) --2578000-01-012588000 SMPleistosen 5°49′N 95°17′E / 5.82°N 95.28°E / 5.82; 95.28
Seulawah Agam stratovulkan 1,810 meter (5,94 ft) 01839-01-011839 (2) 5°26′53″N 95°39′29″E / 5.448°N 95.658°E / 5.448; 95.658
Peuet Sagoe kompleks 2,801 meter (9,19 ft) 02000-12-2525 Desember 2000 (2) 4°54′50″N 96°19′44″E / 4.914°N 96.329°E / 4.914; 96.329
Geureudong stratovulkan 2,885 meter (9,47 ft) 01937-01-011937 4°48′47″N 96°49′12″E / 4.813°N 96.82°E / 4.813; 96.82
Kembar perisai 2,245 meter (7,37 ft) --2578000-01-012588000 SMPleistosen 3°51′00″N 97°39′50″E / 3.850°N 97.664°E / 3.850; 97.664
Sibayak stratovulkan 2,212 meter (7,26 ft) 01881-01-011881 3°14′N 98°31′E / 3.23°N 98.52°E / 3.23; 98.52
Sinabung stratovulkan 2,460 meter (8,07 ft) 02021-03-022 Maret 2021 berlanjut 3°10′12″N 98°23′31″E / 3.17°N 98.392°E / 3.17; 98.392
Gunung Toba supervulkan 2,157 meter (7,08 ft) 72000 SM 2°35′N 98°50′E / 2.58°N 98.83°E / 2.58; 98.83
Helatoba-Tarutung Fumarol 1,100 meter (3,61 ft) --2578000-01-012588000 SMPleistosen 2°02′N 98°56′E / 2.03°N 98.93°E / 2.03; 98.93
Imun Tidak diketahui 1,505 meter (4,94 ft) Tidak diketahui 2°09′29″N 98°55′48″E / 2.158°N 98.93°E / 2.158; 98.93
Sibualbuali stratovulkan 1,819 meter (5,97 ft) Tidak diketahui 1°33′22″N 99°15′18″E / 1.556°N 99.255°E / 1.556; 99.255
Lubukraya stratovulkan 1,862 meter (6,11 ft) Tidak diketahui 1°28′41″N 99°12′32″E / 1.478°N 99.209°E / 1.478; 99.209
Sorik Marapi stratovulkan 2,145 meter (7,04 ft) 01986-01-011986 (1) 0°41′10″N 99°32′20″E / 0.686°N 99.539°E / 0.686; 99.539
Talamau kompleks 2,919 meter (9,58 ft) Tidak diketahui 0°04′44″N 99°58′48″E / 0.079°N 99.98°E / 0.079; 99.98
Sarik Gajah Kerucut piroklastik Tidak diketahui Tidak diketahui 0°00′29″N 100°12′00″E / 0.008°N 100.20°E / 0.008; 100.20
Marapi kompleks 2,891 meter (9,48 ft) 3 Desember 2023 0°22′52″S 100°28′23″E / 0.381°S 100.473°E / -0.381; 100.473
Singgalang Stratovulkan 2,877 meter (9,44 ft) Tidak diketahui 0°25′12″S 100°19′01″E / 0.420°S 100.317°E / -0.420; 100.317
Tandikat stratovulkan 2,438 meter (8,00 ft) 01924-01-011924 (1) 0°25′59″S 100°19′01″E / 0.433°S 100.317°E / -0.433; 100.317
Sago Stratovulkan 2,271 meter (7,45 ft) Tidak diketahui 0°21′14″S 100°22′41″E / 0.354°S 100.378°E / -0.354; 100.378
Talang stratovulkan 2,597 meter (8,52 ft) 02005-04-1212 April 2005 (2) 0°58′41″S 100°40′44″E / 0.978°S 100.679°E / -0.978; 100.679
Kerinci stratovulkan 3,800 meter (12,47 ft) 02020-10-1717 Oktober 2020 Berlanjut 1°41′49″S 101°15′50″E / 1.697°S 101.264°E / -1.697; 101.264
Hutapanjang stratovulkan 2,021 meter (6,63 ft) Tidak diketahui 2°20′S 101°36′E / 2.33°S 101.60°E / -2.33; 101.60
Sumbing stratovulkan 2,507 meter (8,23 ft) 01921-05-2323 Mei 1921 (2) 2°24′50″S 101°43′41″E / 2.414°S 101.728°E / -2.414; 101.728
Kunyit stratovulkan 2,151 meter (7,06 ft) Tidak diketahui 2°35′31″S 101°37′48″E / 2.592°S 101.63°E / -2.592; 101.63
Pendan Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui 2°49′S 102°01′E / 2.82°S 102.02°E / -2.82; 102.02
Belirang-Beriti Kompleks 1,958 meter (6,42 ft) Tidak diketahui 2°49′S 102°11′E / 2.82°S 102.18°E / -2.82; 102.18
Bukit Daun stratovulkan 2,467 meter (8,09 ft) Tidak diketahui 3°23′S 102°22′E / 3.38°S 102.37°E / -3.38; 102.37
Kaba stratovulkan 1,952 meter (6,40 ft) 02000-08-2222 Agustus 2000 (1) 3°31′S 102°37′E / 3.52°S 102.62°E / -3.52; 102.62
Dempo stratovulkan 3,173 meter (10,41 ft) 02009-01-011 Januari 2009 4°02′S 103°08′E / 4.03°S 103.13°E / -4.03; 103.13
Patah Tidak diketahui 2,852 meter (9,36 ft) Tidak diketahui 4°16′S 103°18′E / 4.27°S 103.30°E / -4.27; 103.30
Bukit Lumut Balai stratovulkan 2,055 meter (6,74 ft) Tidak diketahui 4°14′S 103°37′E / 4.23°S 103.62°E / -4.23; 103.62
Besar stratovulkan 1,899 meter (6,23 ft) 01940-04-01 April 1940 (1) 4°26′S 103°40′E / 4.43°S 103.67°E / -4.43; 103.67
Ranau kaldera 1,881 meter (6,17 ft) Tidak diketahui 4°50′S 103°55′E / 4.83°S 103.92°E / -4.83; 103.92
Sekincau kaldera 1,719 meter (5,64 ft) Tidak diketahui 5°07′S 104°19′E / 5.12°S 104.32°E / -5.12; 104.32
Suoh kaldera 1,000 meter (3,281 ft) 01933-07-1010 Juli 1933 (4) 5°15′S 104°16′E / 5.25°S 104.27°E / -5.25; 104.27
Hulubelu kaldera 1,040 meter (3,41 ft) 01836-01-011836 5°21′S 104°36′E / 5.35°S 104.60°E / -5.35; 104.60
Rajabasa stratovulkan 1,281 meter (4,20 ft) 01798-01-011798 5°46′48″S 105°37′30″E / 5.78°S 105.625°E / -5.78; 105.625

Selat Sunda dan Jawa sunting

Selat Sunda memisahkan Pulau Sumatra dan Jawa, dengan pulau vulkanik Krakatau berdiri di antara keduanya. Krakatau meletus hebat pada tahun 1883 (skala 6 VEI), memusnahkan dua pertiga pulau dan menyisakan kaldera besar di bawah laut. Ledakan dahsyat ini terdengar hingga ke pulau Rodrigues di dekat Mauritius (berjarak sekitar 4.800 kilometer (3.000 mi)).[1] Kerucut parasit baru, yang disebut Anak Krakatau, muncul dari lautan di tengah-tengah kaldera pada tahun 1930.[14] Pulau Krakatau lainnya yang terbentuk akibat letusan 1883 adalah Sertung, Panjang, dan Rakata.

Dari segi ukuran, Jawa memang relatif kecil jika dibandingkan dengan Sumatra, tetapi pulau ini memiliki konsentrasi gunung berapi aktif yang lebih tinggi. Ada 45 gunung berapi aktif di pulau Jawa, tidak termasuk 20 kawah dan kerucut kecil di kompleks vulkanik Dieng dan kerucut muda di kompleks kaldera Tengger. Beberapa gunung berapi dikelompokkan menjadi satu dalam daftar di bawah ini karena lokasinya yang berdekatan. Semeru, Bromo, Merapi, dan Kelud adalah tiga gunung berapi yang paling aktif di Pulau Jawa. Gunung Semeru terus mengeluarkan letusan sejak 1967.[15] Gunung Merapi dinobatkan sebagai Gunung Api Dekade Ini sejak 1995.[16] Ijen memiliki danau kaldera warna-warni yang unik berupa reservoir alami dengan tingkat keasaman yang tinggi (pH<0.3).[17] Terdapat aktivitas penambangan belerang di Ijen, tempat para penambang mengumpulkan belerang terkonsentrasi tinggi hanya dengan menggunakan tangan.

Catatan: Puncak Krakatau adalah Rakata, bukan Anak Krakatau

Nama Bentuk Tinggi Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Krakatau kaldera 813 meter (2.667 ft) 02018-12-2222 Desember 2018 () 6°06′07″S 105°25′23″E / 6.102°S 105.423°E / -6.102; 105.423
Pulosari stratovulkan 1,346 meter (4,42 ft) Tidak diketahui 6°20′31″S 105°58′30″E / 6.342°S 105.975°E / -6.342; 105.975
Karang stratovulkan 1,778 meter (5,83 ft) Tidak diketahui 6°16′12″S 106°02′31″E / 6.27°S 106.042°E / -6.27; 106.042
Kiaraberes-Gagak stratovulkan 1,511 meter (4,96 ft) 01939-04-066 April 1939 (1) 6°44′S 106°39′E / 6.73°S 106.65°E / -6.73; 106.65
Perbakti stratovulkan 1,699 meter (5,57 ft) Tidak diketahui 6°45′S 106°41′E / 6.75°S 106.68°E / -6.75; 106.68
Salak stratovulkan 2,211 meter (7,25 ft) 01938-01-3131 Januari 1938 (2) 6°43′S 106°44′E / 6.72°S 106.73°E / -6.72; 106.73
Gede stratovulkan 2,958 meter (9,70 ft) 01957-03-1313 Maret 1957 (2) 6°47′S 106°59′E / 6.78°S 106.98°E / -6.78; 106.98
Patuha stratovulkan 2,434 meter (7,99 ft) Tidak diketahui 7°09′36″S 107°24′00″E / 7.160°S 107.40°E / -7.160; 107.40
Wayang-Windu kubah lava 2,182 meter (7,16 ft) Tidak diketahui 7°12′29″S 107°37′48″E / 7.208°S 107.63°E / -7.208; 107.63
Malabar stratovulkan 2,343 meter (7,69 ft) Tidak diketahui 7°08′S 107°39′E / 7.13°S 107.65°E / -7.13; 107.65
Tangkuban Perahu stratovulkan 2,084 meter (6,84 ft) 2 Agustus 2019 (4) 6°46′S 107°36′E / 6.77°S 107.60°E / -6.77; 107.60
Papandayan stratovulkan 2,665 meter (8,74 ft) 02002-11-1111 November 2002 (2) 7°19′S 107°44′E / 7.32°S 107.73°E / -7.32; 107.73
Kendang stratovulkan 2,608 meter (8,56 ft) Tidak diketahui 7°14′S 107°43′E / 7.23°S 107.72°E / -7.23; 107.72
Kamojang stratovulkan 1,730 meter (5,68 ft) --2578000-01-012588000 SMPleistosen 7°07′30″S 107°48′00″E / 7.125°S 107.80°E / -7.125; 107.80
Guntur kompleks 2,249 meter (7,38 ft) 01847-10-1616 Oktober 1847 (2) 7°08′35″S 107°50′24″E / 7.143°S 107.840°E / -7.143; 107.840
Tampomas stratovulkan 1,684 meter (5,52 ft) Tidak diketahui 6°46′S 107°57′E / 6.77°S 107.95°E / -6.77; 107.95
Galunggung stratovulkan 2,168 meter (7,11 ft) 01984-01-099 Januari 1984 (1) 7°15′00″S 108°03′29″E / 7.25°S 108.058°E / -7.25; 108.058
Talagabodas stratovulkan 2,201 meter (7,22 ft) Tidak diketahui 7°12′29″S 108°04′12″E / 7.208°S 108.07°E / -7.208; 108.07
Karaha Bodas fumarol 1,155 meter (3,79 ft) Tidak diketahui 7°07′S 108°05′E / 7.12°S 108.08°E / -7.12; 108.08
Ciremai stratovulkan 3,078 meter (10,10 ft) 01938-01-011938 6°53′31″S 108°24′00″E / 6.892°S 108.40°E / -6.892; 108.40
Slamet stratovulkan 3,432 meter (11,26 ft) 02014-03-1414 Maret 2014 7°14′31″S 109°12′29″E / 7.242°S 109.208°E / -7.242; 109.208
Dieng kompleks 2,565 meter (8,42 ft) 01996-12-3131 Desember 1996 (1) 7°12′S 109°55′E / 7.20°S 109.92°E / -7.20; 109.92
Sindoro stratovulkan 3,136 meter (10,29 ft) 02011-10-2929 Oktober 2011 (2) 7°18′00″S 109°59′31″E / 7.30°S 109.992°E / -7.30; 109.992
Sumbing stratovulkan 3,371 meter (11,06 ft) 01730-01-011730 (1) 7°23′02″S 110°04′12″E / 7.384°S 110.070°E / -7.384; 110.070
Ungaran stratovulkan 2,050 meter (6,73 ft) Tidak diketahui 7°11′S 110°20′E / 7.18°S 110.33°E / -7.18; 110.33
Telomoyo stratovulkan 1,894 meter (6,21 ft) Tidak diketahui 7°22′S 110°24′E / 7.37°S 110.40°E / -7.37; 110.40
Merbabu stratovulkan 3,145 meter (10,32 ft) 01797-01-011797 (2) 7°27′S 110°26′E / 7.45°S 110.43°E / -7.45; 110.43
Merapi stratovulkan 2,968 meter (9,74 ft) 02021-01-012021 berkelanjutan [18] 7°32′31″S 110°26′31″E / 7.542°S 110.442°E / -7.542; 110.442
Muria stratovulkan 1,625 meter (5,33 ft) -9840-01-01160 SM ± 30 tahun 6°37′S 110°53′E / 6.62°S 110.88°E / -6.62; 110.88
Lawu stratovulkan 3,265 meter (10,71 ft) 01885-11-2828 November 1885 (1) 7°37′30″S 111°11′31″E / 7.625°S 111.192°E / -7.625; 111.192
Wilis stratovulkan 2,563 meter (8,41 ft) Tidak diketahui 7°48′29″S 111°45′29″E / 7.808°S 111.758°E / -7.808; 111.758
Kelud stratovulkan 1,731 meter (5,68 ft) 13 Februari 2014 (4) 7°55′48″S 112°18′29″E / 7.93°S 112.308°E / -7.93; 112.308
Kawi-Butak stratovulkan 2,651 meter (8,70 ft) Tidak diketahui 7°55′S 112°27′E / 7.92°S 112.45°E / -7.92; 112.45
Arjuno-Welirang stratovulkan 3,339 meter (10,95 ft) 01952-08-1515 Agustus 1952 (0) 7°43′30″S 112°34′48″E / 7.725°S 112.58°E / -7.725; 112.58
Penanggungan stratovulkan 1,653 meter (5,42 ft) Tidak diketahui 7°37′S 112°38′E / 7.62°S 112.63°E / -7.62; 112.63
Malang maar 680 meter (2.230 ft) Tidak diketahui 8°01′S 112°41′E / 8.02°S 112.68°E / -8.02; 112.68
Semeru stratovulkan 3,676 meter (12,06 ft) 01967-01-011967–2020 berkelanjutan (3) 8°06′29″S 112°55′12″E / 8.108°S 112.92°E / -8.108; 112.92
Bromo kerucut bara 2,329 meter (7,64 ft) 02016-06-088 Juni 2016 (2) 7°56′31″S 112°57′00″E / 7.942°S 112.95°E / -7.942; 112.95
Lamongan stratovulkan 1,651 meter (5,42 ft) 01898-02-055 Februari 1898 (2) 7°58′44″S 113°20′31″E / 7.979°S 113.342°E / -7.979; 113.342
Lurus kompleks 539 meter (1.768 ft) Tidak diketahui 7°44′S 113°35′E / 7.73°S 113.58°E / -7.73; 113.58
Argapura kompleks 3,088 meter (10,13 ft) Tidak diketahui 7°58′S 113°34′E / 7.97°S 113.57°E / -7.97; 113.57
Raung stratovulkan 3,332 meter (10,93 ft) 02021-01-2121 Januari 2021 8°07′30″S 114°02′31″E / 8.125°S 114.042°E / -8.125; 114.042
Ijen stratovulkan 2,799 meter (9,18 ft) 01999-06-2828 Juni 1999 (1) 8°03′29″S 114°14′31″E / 8.058°S 114.242°E / -8.058; 114.242
Baluran stratovulkan 1,247 meter (4,09 ft) Tidak diketahui 7°51′S 114°22′E / 7.85°S 114.37°E / -7.85; 114.37

Kepulauan Sunda Kecil sunting

Kepulauan Sunda Kecil adalah kepulauan kecil yang membentang dari barat ke timur, terdiri dari Pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor; kesemuanya berlokasi di pinggiran landas benua Australia. Gunung berapi di wilayah ini terbentuk karena kerak samudera dan pergerakan landas benua.[20] Beberapa gunung berapi membentuk sebuah pulau sepenuhnya, misalnya Pulau Sangeang Api. Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus pada 5 April 1815, dengan skala 7 VEI dan dianggap sebagai letusan terhebat dalam catatan sejarah modern.[3]

Nama Bentuk Tinggi Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Merbuk tidak diketahui 1,386 meter (4,55 ft) Tidak diketahui -
Bratan kaldera 2,276 meter (7,47 ft) Tidak diketahui 8°17′S 115°08′E / 8.28°S 115.13°E / -8.28; 115.13
Batur kaldera 1,717 meter (5,63 ft) 01999-03-1515 Maret 1999 (1) 8°14′31″S 115°22′30″E / 8.242°S 115.375°E / -8.242; 115.375
Agung stratovulkan 3,142 meter (10,31 ft) 02018-07-022 Juli 2018 8°20′31″S 115°30′29″E / 8.342°S 115.508°E / -8.342; 115.508
Punikan tidak diketahui 1,418 meter (4,65 ft) Tidak diketahui

8°28′05″S 116°12′22″E / 8.468°S 116.206°E / -8.468; 116.206

Rinjani stratovulkan 3,726 meter (12,22 ft) 02016-09-2727 September 2016 8°25′S 116°28′E / 8.42°S 116.47°E / -8.42; 116.47
Tambora stratovulkan 2,722 meter (8,93 ft) 01967-01-011967 ± 20 tahun (0) 8°15′S 118°00′E / 8.25°S 118.00°E / -8.25; 118.00
Sangeang Api kompleks 1,949 meter (6,39 ft) 01985-07-3030 Juli 1985 (3) 8°12′S 119°04′E / 8.20°S 119.07°E / -8.20; 119.07
Wai Sano kaldera 903 meter (2.963 ft) Tidak diketahui 8°43′S 120°01′E / 8.72°S 120.02°E / -8.72; 120.02
Poco Leok Tidak diketahui 1,675 meter (5,50 ft) Tidak diketahui 8°41′S 120°29′E / 8.68°S 120.48°E / -8.68; 120.48
Ranakah kubah lava 2,100 meter (6,89 ft) 01991-03-01Maret 1991 (1) 8°37′S 120°31′E / 8.62°S 120.52°E / -8.62; 120.52
Inierie stratovulkan 2,245 meter (7,37 ft) -1950-01-018050 SM 8°52′30″S 120°57′00″E / 8.875°S 120.95°E / -8.875; 120.95
Inielika kompleks 1,559 meter (5,11 ft) 02001-01-1111 Januari 2001 (2) 8°44′S 120°59′E / 8.73°S 120.98°E / -8.73; 120.98
Ebulobo stratovulkan 2,124 meter (6,97 ft) 01969-02-2727 Februari 1969 (2) 8°49′S 121°11′E / 8.82°S 121.18°E / -8.82; 121.18
Iya stratovulkan 637 meter (2.090 ft) 01969-01-2727 Januari 1969 (3) 8°53′49″S 121°38′42″E / 8.897°S 121.645°E / -8.897; 121.645
Sukaria kaldera 1,500 meter (4,92 ft) Tidak diketahui 8°47′31″S 121°46′12″E / 8.792°S 121.77°E / -8.792; 121.77
Ndete Napu fumarol 750 meter (2.460 ft) Tidak diketahui 8°43′S 121°47′E / 8.72°S 121.78°E / -8.72; 121.78
Kelimutu kompleks 1,639 meter (5,38 ft) 01968-06-033 Juni 1968 (1) 8°46′S 121°49′E / 8.77°S 121.82°E / -8.77; 121.82
Rokatenda stratovulkan 875 meter (2.871 ft) 01985-02-033 Februari 1985 (1) 8°19′12″S 121°42′29″E / 8.32°S 121.708°E / -8.32; 121.708
Egon stratovulkan 1,703 meter (5,59 ft) 02005-02-066 Februari 2005 (1) 8°40′S 122°27′E / 8.67°S 122.45°E / -8.67; 122.45
Ilimuda stratovulkan 1,100 meter (3,61 ft) Tidak diketahui 8°28′41″S 122°40′16″E / 8.478°S 122.671°E / -8.478; 122.671
Lewotobi stratovulkan 1,703 meter (5,59 ft) 02003-05-3030 Mei 2003 (2) 8°32′31″S 122°46′30″E / 8.542°S 122.775°E / -8.542; 122.775
Leroboleng kompleks 1,117 meter (3,66 ft) 02003-06-2626 Juni 2003 (3) 8°21′29″S 122°50′31″E / 8.358°S 122.842°E / -8.358; 122.842
Riang Kotang fumarol 200 meter (660 ft) Tidak diketahui 8°18′00″S 122°53′31″E / 8.30°S 122.892°E / -8.30; 122.892
Iliboleng stratovulkan 1,659 meter (5,44 ft) 01993-06-01Juni 1993 (1) 8°20′31″S 123°15′29″E / 8.342°S 123.258°E / -8.342; 123.258
Lewotolo stratovulkan 1,423 meter (4,67 ft) 01951-12-1515 Desember 1951 (2) 8°16′19″S 123°30′18″E / 8.272°S 123.505°E / -8.272; 123.505
Ililabalekan stratovulkan 1,018 meter (3,34 ft) Tidak diketahui 8°33′S 123°23′E / 8.55°S 123.38°E / -8.55; 123.38
Iliwerung kompleks 1,018 meter (3,34 ft) 01999-05-2222 Mei 1999 (0) 8°32′S 123°34′E / 8.53°S 123.57°E / -8.53; 123.57
Batu Tara stratovulkan 748 meter (2.454 ft) 01847-01-011847 (2) 7°47′31″S 123°34′44″E / 7.792°S 123.579°E / -7.792; 123.579
Sirung kompleks 862 meter (2.828 ft) 01970-01-011970 (2) 8°30′29″S 124°07′48″E / 8.508°S 124.13°E / -8.508; 124.13
Yersey Bawah laut −3,800 meter (−12,47 ft) Tidak diketahui 7°32′S 123°57′E / 7.53°S 123.95°E / -7.53; 123.95
 
Gunung Agung di Bali
 
Letusan Rinjani pada 1984
 
Salah satu dari tiga warna danau Kelimutu
Sumber: Global Volcanism Program.[21]

Laut Banda sunting

Laut Banda di sebelah selatan Kepulauan Maluku terdiri dari sekelompok pulau-pulau kecil. Tiga lempeng tektonik bawah laut utama; Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia, telah bertemu di sana sejak zaman Mesozoikum.[22] Gunung api di Laut Banda umumnya berupa pulau-pulau, tetapi ada juga beberapa gunung api bawah laut.

Nama Bentuk Ketinggian Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Emperor of China bawah laut −2,850 meter (−9,35 ft) tidak diketahui 6°37′S 124°13′E / 6.62°S 124.22°E / -6.62; 124.22
Nieuwerkerk bawah laut −2,285 meter (−7,50 ft) tidak diketahui 6°36′00″S 124°40′30″E / 6.60°S 124.675°E / -6.60; 124.675
Gunungapi Wetar stratovulkan 282 meter (925 ft) 01699-01-011699 (3) 6°38′31″S 126°39′00″E / 6.642°S 126.65°E / -6.642; 126.65
Wurlali stratovulkan 868 meter (2.848 ft) 01892-06-033 Juni 1892 (2) 7°07′30″S 128°40′30″E / 7.125°S 128.675°E / -7.125; 128.675
Teon stratovulkan 655 meter (2.149 ft) 01904-06-033 Juni 1904 (2) 6°55′12″S 129°07′30″E / 6.92°S 129.125°E / -6.92; 129.125
Nila stratovulkan 781 meter (2.562 ft) 01968-05-077 Mei 1968 (1) 6°44′S 129°30′E / 6.73°S 129.50°E / -6.73; 129.50
Serua stratovulkan 641 meter (2.103 ft) 01921-09-1818 September 1921 (2) 6°18′S 130°00′E / 6.30°S 130.00°E / -6.30; 130.00
Manuk stratovulkan 282 meter (925 ft) tidak diketahui 5°31′48″S 130°17′31″E / 5.53°S 130.292°E / -5.53; 130.292
Gunung Api Banda kaldera 640 meter (2.100 ft) 01988-05-099 Mei 1988 (3) 4°31′30″S 129°52′16″E / 4.525°S 129.871°E / -4.525; 129.871

Sulawesi dan Kepulauan Sangihe sunting

Empat semenanjung mendominasi bentuk Sulawesi. Bagian tengah terdiri dari kawasan pegunungan tinggi, namun sebagian besar gunung di sana bukanlah gunung api. Gunung api aktif terdapat di semenanjung utara hingga Kepulauan Sangihe. Kepulauan Sangihe menandai perbatasan dengan Filipina.

Nama Bentuk Ketinggian Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Colo stratovulkan 507 meter (1.663 ft) 01983-07-1818 Juli 1983 (4) 0°10′12″S 121°36′29″E / 0.17°S 121.608°E / -0.17; 121.608
Ambang kompleks 1,795 meter (5,89 ft) 01845-01-011845 ± 5 years 0°45′N 124°25′E / 0.75°N 124.42°E / 0.75; 124.42
Soputan stratovulkan 1,784 meter (5,85 ft) 02007-10-2424 Oktober 200724–30 10 2007 1°06′29″N 124°43′48″E / 1.108°N 124.73°E / 1.108; 124.73
Sempu kaldera 1,549 meter (5,08 ft) tidak diketahui 1°07′48″N 124°45′29″E / 1.13°N 124.758°E / 1.13; 124.758
Tondano kaldera 1,202 meter (3,94 ft) tidak diketahui 1°14′N 124°50′E / 1.23°N 124.83°E / 1.23; 124.83
Lokon-Empung stratovulkan 1,580 meter (5,18 ft) 02011-07-1515 Juli 2011 1°21′29″N 124°47′31″E / 1.358°N 124.792°E / 1.358; 124.792
Mahawu stratovulkan 1,324 meter (4,34 ft) 01977-11-1616 November 1977 (0) 1°21′29″N 124°51′29″E / 1.358°N 124.858°E / 1.358; 124.858
Klabat stratovulkan 1,995 meter (6,55 ft) tidak diketahui 1°28′N 125°02′E / 1.47°N 125.03°E / 1.47; 125.03
Gunung Tangkoko stratovulkan 1,149 meter (3,77 ft) 01880-01-011880 (1) 1°31′N 125°12′E / 1.52°N 125.20°E / 1.52; 125.20
Ruang stratovulkan 725 meter (2.379 ft) 02002-09-2525 September 2002 (4) 2°18′N 125°22′E / 2.30°N 125.37°E / 2.30; 125.37
Karangetang stratovulkan 1,784 meter (5,85 ft) 02007-08-01Agustus 2007 2°47′N 125°24′E / 2.78°N 125.40°E / 2.78; 125.40
Banua Wuhu bawah laut −5 meter (−16 ft) 01919-07-1818 Juli 1919 (3) 3°08′17″N 125°29′28″E / 3.138°N 125.491°E / 3.138; 125.491
Awu stratovulkan 1,320 meter (4,33 ft) 02004-06-022 Juni 2004 (2) 3°40′N 125°30′E / 3.67°N 125.50°E / 3.67; 125.50
Submarine 1922 bawah laut −5,000 meter (−16,404 ft) tidak diketahui 3°58′N 125°10′E / 3.97°N 125.17°E / 3.97; 125.17

Halmahera sunting

Pulau Halmahera di sebelah utara Kepulauan Maluku terbentuk oleh pergerakan tiga lempeng tektonik yang menghasilkan dua pegunungan yang saling berpotongan. Sebuah busur vulkanik membentang dari utara ke selatan di Halmahera bagian barat, beberapa di antaranya adalah pulau-pulau vulkanik, misalnya Gamalama dan Tidore. Pulau tempat Gamalama berada adalah Ternate, yang telah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah sejak Portugis tiba di pulau tersebut pada tahun 1512. Karena posisinya sebagai pusat perdagangan sejak Zaman Penjelajahan, catatan sejarah letusan gunung api di Halmahera telah ada sejak abad ke-16.

Nama Bentuk Ketinggian Letusan terakhir (VEI) Geolokasi
Tarakan kerucut piroklastik 318 meter (1.043 ft) tidak diketahui 1°50′N 127°50′E / 1.83°N 127.83°E / 1.83; 127.83
Dukono kompleks 1,335 meter (4,38 ft) 01933-08-1313 Agustus 1933 (3) 1°41′N 127°53′E / 1.68°N 127.88°E / 1.68; 127.88
Tobaru tidak diketahui 1,035 meter (3,40 ft) tidak diketahui 1°38′N 127°40′E / 1.63°N 127.67°E / 1.63; 127.67
Ibu stratovulkan 1,325 meter (4,35 ft) 02005-05-01Mei 2005 (0) 1°29′17″N 127°37′48″E / 1.488°N 127.63°E / 1.488; 127.63
Gamkonora stratovulkan 1,635 meter (5,36 ft) 02007-07-099 Juli 2007 (?) 1°23′N 127°32′E / 1.38°N 127.53°E / 1.38; 127.53
Todoko-Ranu kaldera 979 meter (3.212 ft) tidak diketahui 1°15′N 127°28′E / 1.25°N 127.47°E / 1.25; 127.47
Jailolo stratovulkan 1,130 meter (3,71 ft) tidak diketahui 1°05′N 127°25′E / 1.08°N 127.42°E / 1.08; 127.42
Hiri stratovulkan 630 meter (2.070 ft) tidak diketahui 0°54′N 127°19′E / 0.90°N 127.32°E / 0.90; 127.32
Gamalama stratovulkan 1,715 meter (5,63 ft) 02003-07-3131 Juli 2003 (2) 0°48′N 127°20′E / 0.80°N 127.33°E / 0.80; 127.33
Kie Matubu stratovulkan 1,730 meter (5,68 ft) tidak diketahui 0°39′29″N 127°24′00″E / 0.658°N 127.40°E / 0.658; 127.40
Mare stratovulkan 308 meter (1.010 ft) tidak diketahui 0°34′N 127°24′E / 0.57°N 127.40°E / 0.57; 127.40
Moti stratovulkan 950 meter (3.120 ft) tidak diketahui 0°27′N 127°24′E / 0.45°N 127.40°E / 0.45; 127.40
Kie Besi stratovulkan 1,357 meter (4,45 ft) 01988-07-2929 Juli 1988 (3) 0°19′N 127°24′E / 0.32°N 127.40°E / 0.32; 127.40
Tigalalu stratovulkan 422 meter (1.385 ft) tidak diketahui 0°04′N 127°25′E / 0.07°N 127.42°E / 0.07; 127.42
Amasing stratovulkan 1,030 meter (3,38 ft) tidak diketahui 0°32′S 127°29′E / 0.53°S 127.48°E / -0.53; 127.48
Bibinoi stratovulkan 900 meter (3.000 ft) tidak diketahui 0°46′S 127°43′E / 0.77°S 127.72°E / -0.77; 127.72
 
Pemandangan Ternate dengan letusan Gunung Gamalama. Gambar dibuat pada 1784

Letusan besar sunting

Berikut adalah daftar beberapa letusan besar gunung api di Indonesia, diurutkan secara kronologis menurut tanggal dimulainya letusan, Hanya letusan dengan skala 3 VEI atau lebih tinggi yang disertakan dalam daftar.

Tanggal letusan Gunung api Tanggal berhenti VEI Lokasi Tsunami Volume tefrit Korban jiwa Sumber
02023-12-033 Desember 2023 Marapi 02023-12-088 Desember 2023 3 Sumatera Barat tidak N/A 24 [23]
02021-12-044 Desember 2021 Semeru 5 Desember 2021 4 Jawa Timur tidak N/A 51 [24]
02018-12-1818 Desember 2018 Anak Krakatau 02019-01-1010 Januari 2019 3 Selat Sunda 3 M N/A 437
02017-08-1313 Agustus 2017 Gunung Agung 02019-06-1212 Juni 2019 3 Bali tidak N/A 0
02014-02-1313 Februari 2014 Kelud 02014-02-1515 Februari 2014 4 Jawa Timur tidak N/A 4
02010-11-033 November 2010 Merapi 02010-11-088 November 2010 4 Jawa Tengah, DI Yogyakarta tidak N/A 353 [5]
01990-02-1010 Februari 1990 Kelud 01990-03-01Maret 1990 4 Jawa Timur tidak 0.13 km³ 35 [25]
01983-07-1818 Juli 1983 Colo 01983-12-01Desember 1983 4 Sulawesi Tengah tidak N/A 0 [25]
01982-04-055 April 1982 Galunggung 01983-01-088 Januari 1983 4 Jawa Barat tidak 0.37 km³ + 68 [26][27]
01979-04-3030 April 1979 Marapi 01979-05-055 Mei 1979 3 Sumatera Barat tidak N/A 80 [28]
01966-04-2626 April 1966 Kelud 01966-04-2727 April 1966 4 Jawa Timur tidak 0.089 km³ 212 [25]
01963-03-1717 Maret 1963 Agung 01964-01-2727 Januari 1964 5 Bali tidak 1 km³ 1,148 [29]
01951-08-3131 Agustus 1951 Kelud 01951-08-3131 Agustus 1951 4 Jawa Timur tidak 0.2 km³ 7 [25]
01930-11-2525 November 1930 Merapi 01931-09-01 September 1931 3 Jawa Tengah, DI Yogyakarta tidak 0.0017 km³ 1,369 [5]
01919-05-1919 Mei 1919 Kelud 01919-05-2020 Mei 1919 4 Jawa Timur tidak 0.19 km³ 5,110 [25]
01892-06-077 Juni 1892 Awu 01892-06-1212 Juni 1892 3 Sulawesi Utara ya N/A 1,532 [30]
01883-08-2626 Agustus 1883 Krakatau 01884-02-01Februari 1884 6 Selat Sunda 15–42 m 5–8.5 km³ 36,600 [1][29][31]
01872-04-1515 April 1872 Merapi 01872-04-2121 April 1872 4 Jawa Tengah, DI Yogyakarta tidak 0.33 km³ 200 [5]
01856-03-022 Maret 1856 Awu 01856-03-1717 Maret 1856 3 Sulawesi Utara ya 0.51±0.50 km³ 2,806 [30]
01822-10-088 Oktober 1822 Galunggung 01822-12-01Desember 1822 5 Jawa Barat tidak 1 km³ + 4,011 [25]
01815-04-1010 April 1815 Tambora 01815-07-1515 Juli 1815 7 Sumbawa 1–2 m 160–180 km³ 71,000+ [3][32]
01812-08-066 Agustus 1812 Awu 01812-08-088 Agustus 1812 4 Sulawesi Utara tidak 0.55±0.50 km³ 963 [30]
01772-08-1212 Agustus 1772 Papandayan 01772-08-1212 Agustus 1772 3 Jawa Barat tidak N/A 2,957 [33]
01672-08-044 Agustus 1672 Merapi 01672-01-011672tidak diketahui 3 Jawa Tengah, DI Yogyakarta tidak N/A 3,000 [5]
01586-01-011586 Kelud 01586-01-011586tidak diketahui 5 Jawa Timur tidak 1 km³ + 10,000 [25]
01257-01-011257 Samalas tidak diketahui 7 Lombok tidak N/A tidak diketahui [34]
--64000-01-0174000 SM≈ 74,000 SM Gunung Toba --64000-01-0174000 SMtidak diketahui 8 Sumatera Utara mungkin 2,800 km³ hampir memusnahkan
populasi manusia
[2]

Jumlah korban jiwa bersumber dari Survei Vulkanologi Indonesia,[35] dan Tanguy et al. (1998).[36]
Catatan: cv= letusan ventilasi sentral, pf=aliran piroklastik, lf=aliran lava, lm=lumpur lahar, cl=letusan danau kawah, ph=letusan freatik, ld=ekstrusi kubah lava, cc=keruntuhan kaldera, se=letusan bawah laut, fa=aktivitas fumarol, rf=letusan celah radial.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c Winchester, S. (2003). Krakatoa: The Day the World Exploded: August 27, 1883 (dalam bahasa Inggris). HarperCollins. ISBN 0-06-621285-5. 
  2. ^ a b c Oppenheimer, C. (2002). "Limited global change due to the largest known Quaternary eruption, Toba ≈74 kyr BP?". Quaternary Science Reviews. 21: 1593–1609. doi:10.1016/S0277-3791(01)00154-8. ISSN 0277-3791. 
  3. ^ a b c Stothers, Richard B. (1984). "The Great Tambora Eruption in 1815 and Its Aftermath". Science. 224 (4654): 1191–1198. doi:10.1126/science.224.4654.1191. PMID 17819476. 
  4. ^ "Kelut Eruptive History". Global Volcanism Program (dalam bahasa Inggris). Institusi Smithsonian. Diakses tanggal 2021-06-27. 
  5. ^ a b c d e "Merapi Eruptive History". Global Volcanism Program (dalam bahasa Inggris). Institusi Smithsonian. Diakses tanggal 2021-06-27. 
  6. ^ "Indonesia Miliki 127 Gunung Api Aktif". 5 2, 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-17. Diakses tanggal 2014-01-22. 
  7. ^ "Summary Data Criteria". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-12-31. 
  8. ^ "Sejarah". Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Diakses tanggal 2021-06-27. 
  9. ^ a b Simoes, M.; Avouac, J. P.; Cattin, R.; Henry, P. (2004). "The Sumatra subduction zone: A case for a locked fault zone extending into the mantle" (PDF). Journal of Geophysical Research. 109: B10402. doi:10.1029/2003JB002958. 
  10. ^ Subarya, C., Chlieh, M., Prawirodirdjo, L., Avouac, J.P., Bock, Y., Sieh, K., Meltzner, A., Natawidjaja, D.H., McCaffrey, R. (2006). "Plate-boundary deformation associated with the great Sumatra-Andaman earthquake" (PDF). Nature. 440 (7080): 46–51. doi:10.1038/nature04522. PMID 16511486. 
  11. ^ Lay, T., Kanamori, H., Ammon, C., Nettles, M., Ward, S., Aster, R., Beck, S., Bilek, S., Brudzinski, M., Butler, R., DeShon, H., Ekstrom, G. (2005). "The Great Sumatra-Andaman Earthquake of 26 12 2004" (PDF). Science. 308 (5725): 1127–1133. doi:10.1126/science.1112250. PMID 15905392. 
  12. ^ VIVA.co.id (2010-11-11). "Letusan Gunung Terdahsyat Sepanjang Sejarah". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2019-09-29. 
  13. ^ https://direktoripariwisata.id/unit/620 Diakses tanggal 11 Februari 2023
  14. ^ Whittaker, R. J.; Bush, M. B. (1993-04-01). "Anak Krakatau and old Krakatau: a reply". GeoJournal (dalam bahasa Inggris). 29 (4): 417–420. doi:10.1007/BF00807545. ISSN 1572-9893. 
  15. ^ "Semeru Weekly Reports". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-20. Diakses tanggal 2006-12-07. 
  16. ^ International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth's Interior (1995). "Decade Volcano Update". Bulletin of Volcanology. 57 (1): 82–83. Bibcode:1995BVol...57...76.. doi:10.1007/BF00298711. 
  17. ^ Ansje Löhr, Thom Bogaard, Alex Heikens, Martin Hendriks, Sri Sumarti, Manfred van Bergen, Kees C.A.M. van Gestel, Nico van Straalen, Pieter Vroonand, and Budi Widianarko (2005). "Natural Pollution Caused by the Extremely Acid Crater Lake Kawah Ijen, East Java, Indonesia". Environmental Science and Pollution Research. 12 (2): 89–95. doi:10.1065/espr2004.09.118. 
  18. ^ "Mount Merapi Erupts". ANTARA News. ANTARA. 18 November 2013. Diakses tanggal 2013-11-19. 
  19. ^   Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Krakatoa". Encyclopædia Britannica. 15 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 923. 
  20. ^ Brouwer, H. A. (1939). "Exploration in the Lesser Sunda Islands". The Geographical Journal. 94 (1): 1–10. doi:10.2307/1788584. ISSN 0016-7398. 
  21. ^ "Volcanoes of Indonesia - Lesser Sunda Islands". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-11-17. 
  22. ^ Christian Honthaasa, Jean-Pierre Réhaulta, René C. Maurya, Hervé Bellona, Christophe Hémonda, Jacques-André Maloda, Jean-Jacques Cornéeb, Michel Villeneuveb, Joseph Cottena, Safri Burhanuddinc, Hervé Guilloud and Nicolas Arnaud (1998). "A Neogene back-arc origin for the Banda Sea basins: geochemical and geochronological constraints from the Banda ridges (East Indonesia)". Tectonophysics. 298 (4): 297–317. doi:10.1016/S0040-1951(98)00190-5. 
  23. ^ "Pencarian korban hilang erupsi Gunung Marapi dihentikan sementara - bagaimana cerita penyintas?". BBC Indonesia. 5 Desember 2023. Diakses tanggal 5 Desember 2023. 
  24. ^ https://amp.kompas.com/nasional/read/2021/12/05/09165451/bnpb-13-orang-meninggal-akibat-erupsi-gunung-semeru-baru-2-yang#aoh=16386825444774&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s
  25. ^ a b c d e f g "Large Holocene Eruptions". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-17. Diakses tanggal 2006-12-18. 
  26. ^ Katili, J.A. and Sudradjat, A. (1984). "Galunggung: the 1982-1983 eruption". Volcanology Survei Indonesia: 102. 
  27. ^ "Galunggung, Java, Indonesia". Volcano World. Department of Geosciences at Oregon State University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-16. Diakses tanggal 2006-12-30. 
  28. ^ Pusat Meteorologi dan Geofisika (1979), Laporan bencana alam Gunung Marapi, Sumatera Barat, tanggal 30 April 1979, Jakarta: [s.n.], diakses tanggal 4 December 2023 
  29. ^ a b Michael R. Rampino and Stephen Self (1982). "Historic eruptions of Tambora (1815), Krakatau (1883), and Agung (1963), their stratospheric aerosols, and climatic impact". Quaternary Research. 18 (2): 127–143. Bibcode:1982QuRes..18..127R. doi:10.1016/0033-5894(82)90065-5. 
  30. ^ a b c "Awu's Eruptive History". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-07. Diakses tanggal 2006-12-31. 
  31. ^ B.H. Choi, E. Pelinovsky, K.O. Kim and J.S. Lee (2003). "Simulation of the trans-oceanic tsunami propagation due to the 1883 Krakatau volcanic eruption" (PDF). Natural Hazards and Earth System Sciences. 3 (5): 321–332. doi:10.5194/nhess-3-321-2003. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-09-12. Diakses tanggal 2014-01-31. 
  32. ^ Oppenheimer, Clive (2003). "Climatic, environmental and human consequences of the largest known historic eruption: Tambora volcano (Indonesia) 1815". Progress in Physical Geography. 27 (2): 230–259. doi:10.1191/0309133303pp379ra. 
  33. ^ "The Deadliest Eruptions". Volcano World. Department of Geosciences at Oregon State University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-25. Diakses tanggal 2009-03-15. 
  34. ^ "Letusan Samalas 1257 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas". id.m.wikipedia.org. Diakses tanggal 2021-02-22. 
  35. ^ "Centre of Volcanology & Geological Hazard Mitigation". Volcanological Survey of Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-16. Diakses tanggal 2006-12-31. 
  36. ^ J.-C. Tanguy, Ch. Ribière, A. Scarth and W.S. Tjetjep (1998). "Victims from volcanic eruptions: a revised database". Bulletin of Volcanology. 60 (2): 137–144. Bibcode:1998BVol...60..137T. doi:10.1007/s004450050222. [pranala nonaktif permanen]

Referensi umum sunting

  1. ^ aM. Neumann van Padang (1951). "Indonesia". Catalog of Active Volcanoes of the World and Solfatara Fields (edisi ke-1). Rome: IAVCEI. hlm. 1–271. 
  2. ^ aTom Simkin and Lee Siebert (1994). Volcanoes of the World: A Regional Directory, Gazetteer, and Chronology of Volcanism During the Last 10,000 Years (edisi ke-2nd). Geoscience Press. ISBN 0-945005-12-1. 

Catatan sunting

Pranala luar sunting