Gunung Ijen

gunung di Indonesia

Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.386 mdpl. Gunung Ijen terakhir meletus pada tahun 1999. Salah satu fenomena alam yang paling terkenal dari Gunung Ijen adalah blue fire (api biru) di dalam kawah yang terletak di puncak gunung tersebut. Pendakian gunung ini bisa dimulai dari dua tempat, yakni dari Banyuwangi atau dari Bondowoso].

Gunung Ijen
Kaldera Gunung Ijen
Titik tertinggi
Ketinggian2.779 m (9.117 ft)
Koordinat8°03′29″S 114°14′31″E / 8.058°S 114.242°E / -8.058; 114.242Koordinat: 8°03′29″S 114°14′31″E / 8.058°S 114.242°E / -8.058; 114.242
Geografi
G. Ijen di Banyuwangi
G. Ijen
G. Ijen
G. Ijen di Provinsi Jawa Timur
G. Ijen
G. Ijen
G. Ijen (Provinsi Jawa Timur)
G. Ijen di Jawa
G. Ijen
G. Ijen
G. Ijen (Jawa)
G. Ijen di Indonesia
G. Ijen
G. Ijen
G. Ijen (Indonesia)
Geologi
Jenis gunungStratovolcano
Letusan terakhir1999
Gambaran 3D kawasan pegunungan Ijen

Rute pendakian

Untuk mencapai kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, pengunjung dapat menggunakan kereta api ekonomi dengan tujuan Banyuwangi dan turun di Stasiun Banyuwangi Kota kemudian naik ojek dengan tujuan Kecamatan Licin dan Desa Tamansari. Dari Tamansari, perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding dengan menumpang truk pengangkut belerang atau menggunakan bus dan turun di Banyuwangi kota kemudian naik ojek bisa langsung ke Paltuding atau ke Desa Tamansari juga bisa namun dengan menggunakan bus tarif yang dikeluarkan akan lebih mahal. Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam). Alternatif rute adalah Bondowoso - Wonosari - Tapen - Sempol - Paltuding. Fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung antara lain pondok wisata dan warung yang menjual keperluan pendakian untuk menyaksikan keindahan kawah Ijen. Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak sekitar 3 km. Lintasan awal sejauh 2 KM cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur adalah dengan kemiringan 25-35 derajat. Selain menanjak, struktur tanahnya juga berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang. Setelah beristirahat di Warung Pos Bundar (pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran), jalur selanjutnya naik agak curam dan licin, dilanjutkan 1 KM terakhir relatif landai, tetapi wisatawan / pendaki disuguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Untuk turun menuju ke kawah harus melintasi medan berbatu-batu sejauh 800 meter dengan kondisi yang terjal hingga kemiringan 45 derajat.

Kawah Ijen

Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5.466 Hektar. Danau kawah Ijen dikenal merupakan danau air asam kuat terbesar di dunia.[1] Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Fenomena eternal blue fire atau api biru abadi berada di dalam kawah Ijen, dan pemandangan alami ini hanya terjadi di dua tempat di dunia yaitu Etiopia (gunung Dallol) dan Ijen.[butuh rujukan] Blue fire hanya dapat dilihat oleh mata manusia saat tidak ada cahaya, karenanya waktu ideal untuk melihatnya adalah jam 2 hingga jam 4 dini hari, karena pendakian Gunung Ijen baru mulai dibuka jam 2 dini hari. Dari Kawah Ijen, kita dapat melihat pemandangan gunung lain yang ada di kompleks Pegunungan Ijen, di antaranya adalah puncak Gunung Marapi yang berada di timur Kawah Ijen, Gunung Raung, Gunung Suket, dan Gunung Rante.

Kawah Ijen menunjukkan jenis fitur vulkanik khusus yang umum di Indonesia, dengan diameter sekitar 1 kilometer dan kedalaman 175 meter. Lantainya ditutupi sepenuhnya oleh danau yang hangat, berwarna hijau biru susu yang ditahan oleh bendungan yang dibangun bertahun-tahun yang lalu oleh Belanda, untuk menjaga air panas yang sarat mineral dari hujan tanah tanaman di bawahnya. Suhu turun pada malam hari, di dekat bibir kawah bisa turun menjadi sekitar 5 ° Celcius. Jalan tersebut berakhir di Jampit, di mana tersedia tempat berlindung yang sangat mendasar. Dimungkinkan juga untuk tidur di stasiun vulkanologi tua di atas bukit, sekarang digunakan oleh pengumpul belerang, tetapi izin harus diperoleh sebelumnya.[2]

Event

 
Seorang penambang sedang mengumpulkan belerang yang sudah beku di dasar Kawah Ijen.

Banyak event yang sering kali diadakan, terutama oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang sekarang sedang giat-giatnya mempromosikan Kawah Ijen dalam daftar objek wisatanya. Event-event tersebut di antaranya: Tour de Ijen (sekarang berubah nama 'International Tour de Banyuwangi Ijen'), Jazz Ijen Banyuwangi, dan sebagainya.

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Kawah Ijen, Eksotisme Kawah Asam Terbesar di Dunia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-13. Diakses tanggal 2015-07-12. 
  2. ^ Kabar, Bantuan (2024-01-15). "Trip menuju kawasan kawah ijen". Kabar Bantuan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-15. Diakses tanggal 2024-01-15. 

Pranala luar