Gua Selomangleng

gua di Indonesia

Goa Selomangleng merupakan objek wisata di Kota Kediri yang berada di barat kota dan dilengkapi akses jalan raya yang mulus, tersedia angkutan kota dan dekat dengan Universitas Kadiri dan SMA Negeri 5 di Kota Kediri. Dinamakan Selomangleng dikarenakan lokasinya yang berada di lereng bukit (bahasa Jawa: Selå = batu, Mangleng = miring), kira-kira 40 meter dari tanah terendah di kawasan. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga tampak cukup menyolok dari kejauhan, diduga gua ini adalah Candi yang beraliran Buddha dan dulunya digunakan sebagai tempat ibadah umat agama Buddha pada era kuno, karena terdapat dua relief Buddha di dalamnya.

Gua Selomangleng
Kompleks Gua Selomangleng
Informasi umum
Gaya arsitekturCandi
LokasiKelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.7°48′22″S 111°57′20″E / 7.806093°S 111.955584°E / -7.806093; 111.955584
KotaKota Kediri
Negara Indonesia
RampungAbad ke 11-13 M
Desain dan konstruksi
ArsitekKadiri
Relief di Gua Selomangleng

Keistimewaan

sunting

Sepintas tidak ada yang istimewa di gua batu ini, keunikan baru terlihat begitu mendekati pintu gua. Beberapa meter dibawah mulut gua terdapat beberapa bongkahan batu yang berserakan. Sebagian di antaranya terdapat pahatan, menandakan bahwa tempat ini sudah pernah disentuh manusia. Berbagai corak relief menghiasi dinding dalam dan luar gua.

Gua yang terbuat dari batuan andesit ini menjadikannya kedap air. Tidak ada stalaktit maupun stalagmit yang umum dijumpai pada gua-gua alam. Terdapat tiga ruangan dalam gua.

Memasuki ruangan sebelah kiri Terdapat arca kepala naga, arca sang Buddha, relief keluarga kaya beserta pelayanya, relief sebuah istana dengan kori agungnya, relief hutan, relief sungai, relief awan, relief kuburan beserta manusia yang ususnya terburai dan setumpuk tengkorak,

kemudian dari pintu masuk gua paling kiri, pengunjung harus sedikit merangkak dikarenakan ukuran pintunya yang cukup kecil. Ketika mencoba memasuki ruangan tersebut cahaya yang ada semakin minim dikarenakan tidak adanya penerangan pada ruang tersebut. Ditambah ruangannya yang kecil dengan atap yang rendah, Ketika mencoba menelusuri dinding gua dengan penerangan barulah terlihat bahwa bagian dalam gua tersebut juga memiliki relief di sisi utara yakni relief sang Buddha di langit langit gua.

Berbeda dengan ruang sebelah kiri gua, pada sisi kanan gua, terdapat pahatan kala kirtimukha pada bagian atas dari pintu masuk. Mirip dengan relief yang sering menghiasi bagian atas dari pintu masuk candi. Ruangan ini sedikit lebih lebar dari sisi kiri. Pada dinding gua, terdapat Altar dengan Padmasana diatas nya (kemungkinan pernah ada arca diatasnya).

Sejarah

sunting

Dari cerita yang beredar, Gua Selomangleng diduga pernah digunakan oleh Dewi Kilisuci sebagai tempat pertapaan. Dewi Kilisuci adalah putri mahkota Raja Erlangga yang menolak menerima tahta kerajaan yang diwariskan kepadanya, dan lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara melakukan tapabrata di Gua Selomangleng.

Terlepas dari gelap dan pengapnya suasana dalam gua, objek wisata Gua Selomangleng patut dikunjungi saat anda berada di Kediri. Tak jauh dari lokasi gua ini juga terdapat museum Airlangga yang merupakan museum purbakala yang bisa dikunjungi dan banyak sekali menyimpan benda-benda arkeologi berupa patung/arca. Dan sekarang, Goa Selomangleng diberi fasilitas lain seperti kolam renang dengan aneka wahananya dan juga arena bermain anak.

Selain mengunjungi goa pengunjung juga dapat "sedikit" olahraga dengan naik ke Bukit Maskumambang yang hijau dan asri serta banyak terdapat ayam hutan yang berada di samping Museum Airlangga. Untuk naik gunung, pengunjung tidak berlu bersusah - susah karena telah dibangun tangga untuk naik ke atas.

Atau pengunjung yang ingin mencoba tantangan dapat naik ke atas Gunung Klotok yang dipuncaknya terdapat sumber mata air yang bernama 'Elo'. Selain berwisata sejarah, pengunjung dapat berwisata outbound, jadi badan bisa sehat dan wawasan akan sejarahpun bertambah.

Ancaman

Sampai sejauh ini tidak ada upaya terencana dari instansi terkait untuk membuat situs Selomangleng terpahami secara memadai oleh masyarakat yang berdiam di sekitarnya (untuk kemudian memampukan mereka untuk melakukan pemeliharaan secara signifikan). Perhatian yang ada hanya ala kadarnya saja. Dalam banyak hal yang terjadi malah sebaliknya. Kawasan Selomangleng sekarang ini justru lebih diriuhkan oleh berbagai macam kegiatan yang tidak hanya akan mengurangi respek masyarakat terhadap keberadaan si situs, namun juga mengancam keaslian dan keutuhannya. Keberadaan tempat hiburan (kolam renang, panggung hiburan dan sejenisnya) yang dibangun secara permanen hanya beberapa belas meter dari situs, beberapa patung yang lenyap dan ditambal secara serampangan dengan menggunakan semen merupakan bukti nyata ancaman tersebut. Walaupun tidak jauh dari lokasi tersebut berdiri museum, namun keberadaannya praktis tidak menggetarkan siapapun. Praktis tidak ada aksi-aksi 'spektakuler' pihak penanggung-jawab temuan arkeologis tersebut untuk membuat situs Selomangleng lebih bermakna bagi masyarakat dan bangsa ini.

Rujukan

sunting
  • Laporan Usulan Penetapan benda Cagar Budaya/ Situs tahun 2010