Penyatuan Rumania dan Moldova

Penyatuan Rumania dan Moldova mulai mencuat di kedua negara pada akhir tahun 1980-an setelah Revolusi Rumania 1989 dan kebijakan glasnost di Uni Soviet. Orang yang berhubungan dengan gerakan penyatuan biasanya disebut "Unionişti". Di Moldova, orang yang tidak setuju dengan penyatuan disebut "Moldovenişti".[1]

Peta Rumania dan Moldova yang bersatu.

Bessarabia merupakan bagian dari Moldavia hingga dianeksasi oleh Kekaisaran Rusia tahun 1812. Saat Revolusi Rusia 1917 meletus, Moldavia memproklamirkan kemerdekaannya. Pada tahun 1918, dewan yang baru dibentuk (Sfatul Ţării) memilih untuk bersatu dengan Rumania. Pada tahun 1940, selama Perang Dunia II, Rumania tunduk kepada ultimatum Uni Soviet dan menyerahkan Moldova, yang kemudian berubah menjadi Republik Sosialis Soviet Moldavia. Soviet memulai kampanye untuk menciptakan identitas etnis Moldova (Moldovenisme) yang berbeda dengan Rumania. Kebijakan resmi Soviet juga menyatakan bahwa bahasa Rumania dan bahasa Moldavia adalah dua bahasa yang berbeda. Untuk mempertegas perbedaan tersebut, bahasa Moldova ditulis dengan aksara Kiril khusus yang berasal dari aksara Rusia.

Kini, kedua negara tidak tertarik untuk bersatu. Di Rumania, meskipun beberapa partai politik mendukung konsep penyatuan, hal tersebut akan membebani ekonomi Rumania, karena Moldova merupakan salah satu negara termiskin di Eropa. Bahkan banyak analis politik yang mempertanyakan kesiapan Moldova dalam melakukan unifikasi.

Catatan kaki sunting

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-02. Diakses tanggal 2009-10-13. 

Pranala luar sunting