Genteng mengkilap, Tiongkok
Genteng mengkilap, genteng glasir atau genteng berlapis kaca (Hanzi: 琉璃瓦) telah digunakan di Tiongkok sejak zaman Dinasti Zhou (sekitar 1046-256 SM) sebagai bahan untuk atap. Selama Dinasti Song, pembuatan genteng berlapis kaca distandardisasi dalam kitab Standar Arsitektur karya arsitek dan penulis Li Jie.[1] Pada Dinasti Ming dan Dinasti Qing, genteng glasir menjadi semakin populer untuk bangunan penting termasuk aula istana di Kota Terlarang dan kuil seremonial, misalnya Kuil Langit.
Ada dua jenis utama genteng mengkilap Tiongkok: genteng tabung mengkilap dan genteng pelat kaca. Genteng berbentuk tabung mengkilap dibentuk menggunakan cetakan kayu, kemudian dipotong menjadi dua di bagian panjangnya sehingga menghasilkan dua genteng berbentuk tabung, masing-masing berbentuk setengah lingkaran. Cetakan dari tanah liat berbentuk tabung dapat dipotong menjadi empat bagian yang sama dengan penampang seperempat lingkaran, kemudian dimasukkan dan dibakar dalam tanur dengan suhu antara 1100-1200 °C selama tujuh hari, setelah dingin diglasir dan dimasukkan kembali ke dalam tanur untuk kedua kalinya dengan suhu sekitar 800-900 °C.[2]
-
Genteng glasir zaman Dinasti Song.
-
Genteng mengkilap di Kota Terlarang.
-
Genteng berlapis kaca berwarna biru langit.
-
Corak genteng glasir di Vietnam.
-
Salah satu gedung dengan genteng mengkilap biru di Istana Changdeok, Korea Selatan.
-
Kuil dengan genteng berlapis kaca.
Referensi
suntingArtikel diterjemahkan dari halaman di en.wikipedia yang berjudul « Chinese glazed roof tile ». 6 Agustus 2020 |
Artikel diterjemahkan dari halaman di zh.wikipedia yang berjudul « 琉璃瓦 ». 6 Agustus 2020 |