Gempa bumi Sumatra 2005

gempa bumi yang terjadi di Samudra Hindia dekat pulau Sumatra pada tahun 2005

Gempa Bumi Sumatra 2005 terjadi pada pukul 23.09 WIB pada 28 Maret 2005. Pusat gempanya berada di 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia, 200 km sebelah barat Sibolga, Sumatera Utara, sekitar setengah jarak antara pulau Nias dan Simeulue. Catatan seismik memberikan angka 8,6 skala magnitudo (BMKG di Indonesia mencatat 8,2) dan getarannya terasa hingga Bangkok, Thailand, sekitar 1.000 km jauhnya.[1] Gempa ini adalah gempa terkuat ketiga sejak 1965 di Indonesia.

Gempa bumi Nias–Simeulue 2005
Kerusakan di Nias
USGS Intensitas gempa bumi
Gempa bumi Sumatra 2005 di Sumatra
Gempa bumi Sumatra 2005
Gempa bumi Sumatra 2005 di Indonesia
Gempa bumi Sumatra 2005
Waktu UTC2005-03-28 16:09:36
ISC7486110
USGS-ANSSComCat
Tanggal setempat28 Maret 2005 (2005-03-28)
Waktu setempat23:09:36 WIB
Lama2 menit
Kekuatan8.6 Mw
Kedalaman30 km (19 mi)
Episentrum2°05′N 97°09′E / 2.09°N 97.15°E / 2.09; 97.15Koordinat: 2°05′N 97°09′E / 2.09°N 97.15°E / 2.09; 97.15
SesarSunda Megathrust
JenisMegathrust
Wilayah bencanaSumatra, Indonesia
Intensitas maks.VIII (Parah)
Tsunami3 m (9,8 ft) di Simeulue
Korban915–1,314 tewas
340–1,146 luka

Dengan kekuatan sebesar 8,6 Mw gempa ini merupakan gempa bumi terkuat ketiga di Indonesia sejak tahun 1900, disusul oleh Gempa bumi Laut Banda 1938 dan Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Segera setelah terjadi, muncul peringatan akan kemungkinan datangnya tsunami yang akhirnya tidak terjadi.

Gempa ini kemungkinan terpicu oleh gempa sebelumnya pada bulan Desember 2004, Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004.

Dampak dan korban sunting

 
Angkatan Laut Amerika Serikat membantu korban gempa

Total korban tewas sebanyak 1,314 orang termasuk; 100 orang tewas di Nias, 200 tewas di Kepulauan Banyak; 3 tewas, 40 luka-luka di kawasan Meulaboh. Tsunami setinggi 3 meter merusak pelabuhan dan bandara di Simeulue. Ketinggian tsunami setinggi 2 meter terpantau di pantai barat Nias dan 1 meter di Singkil dan Meulaboh, Sumatera.

Gempa dirasakan (MMI VIII) di Gunungsitoli dan (MMI VII) di Teluk Dalam, Nias Selatan, (MMI VI) di Banda Aceh dan Medan, (MMI V) di Padang dan Palembang, (MMI IV) di Jambi; (MMI III) di Bengkulu.

Getaran terasa di beberapa provinsi di Sumatra: Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu dan Palembang. Gempa selama lima menit tersebut memutuskan aliran listrik dan telepon di sebagian pulau Sumatra.

29 Maret 2005 sunting

  • Pemerintah Indonesia pada awalnya memperkirakan korban sebanyak 1,314 orang. Namun laporan Depkes kemudian menyatakan korban di Nias sebanyak 300 orang dan pengungsi sebanyak 2.000 orang. Data yang berbeda juga datang dari Depsos yang memberi angka 320 korban.[2]
  • Di kota Palembang, gempa terjadi bersamaan dengan hujan angin.
  • Aliran listrik juga padam di Medan.
  • Kabupaten Aceh Singkil dilaporkan rusak dengan jalan-jalan retak dan tiang listrik bertumbangan.
  • Di Padang, warga mengantri di SPBU; bersiap untuk melarikan diri dari kemungkinan datangnya tsunami.
  • Nias menjadi salah satu tempat dengan kerusakan terparah. Sekitar 290 orang kemungkinan telah meninggal. Kota terbesar di Nias, Gunungsitoli dilaporkan mempunyai banyak gedung yang rusak berat (sekitar 60% [3]). Menara bandara juga roboh dan jalan-jalan tampak retak.
  • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sedianya akan berangkat ke Australia untuk kunjungan kerja menunda kepergiannya dan memilih pergi ke Nias.
  • Tercatat ada tsunami setinggi 3-4 meter di Simeulue dan Singkil.
  • Pemerintah Amerika Serikat dan Australia berjanji akan memberikan bantuan kepada Indonesia. Australia akan menyumbangkan bantuan sebesar 1 juta dolar Australia dalam bentuk hibah serta mengirimkan peralatan dan anggota medis ke Nias.

30 Maret 2005 sunting

  • Pemerintah Jepang menyatakan akan memberikan bantuan sebesar 15 juta Yen dan mengirimkan tim medisnya ke Nias.
  • Kapal induk Australia, HMAS Kanimbla yang baru berangkat pulang ke negerinya setelah membantu proses pemulihan Aceh pasca bencana tsunami Desember berputar kembali ke arah Sumatra.
  • Pasukan Spanyol yang rencananya akan keluar dari Aceh memutuskan untuk bergerak ke Nias.
  • Hingga malam ini, sudah 217 mayat yang dievakuasi warga secara gotong royong. Jumlah itu diperkirakan akan melonjak mengingat sebagian besar korban masih tertimbun di bangunan. Sementara itu, 30 orang dipastikan tewas di Kecamatan Teluk Dalam.

31 Maret 2005 sunting

  • Jumlah korban versi Depsos melonjak ke 361 orang (344 di Nias, 17 di Simeulue), sedangkan data Pemprov NAD (Aceh) menyatakan bahwa jumlah korban di Aceh adalah 34 orang yakni 17 orang di Sinabang dan 14 orang di Singkil.
  • Wakil Bupati Nias menyatakan bahwa Nias kesulitan mendapatkan air bersih akibat jalur pipa bawah tanah yang rusak.

2 April 2005 sunting

  • 9 anggota Pasukan Pertahanan Australia hilang, kemungkinan meninggal, setelah helikopter mereka jatuh di Nias.

7 April 2005 sunting

  • Terjadi gempa di bengkulu pada jam 18.20 WIB hari Rabu (6-4-2005) dengan kekuatan 4,8 SR dengan kedalaman lebih dari 50 km . ini merupakan pusat gempa yang baru (Bengkulu selatan) menurut badan BMG Kepahiang. akibat dari gempa ini banyak penduduk di kota bengkulu mengungsi ke daerah yang lebih tinggi, karena ada isu akan terjadi tsunami.
  • Namun sampai pukul 23.00 WIB tidak terjadi apa-apa, akibatnya penduduk kembali kerumahnya masing-masing dan tetap waspada

Dampak di tempat lainnya sunting

Getaran juga terasa di Malaysia, Singapura, Sri Lanka, dan Thailand. Tsunami yang kecil juga tercatat terjadi di Pulau Cocos milik Australia namun terletak dekat dengan Sumatra.

Lihat pula sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-04-10. Diakses tanggal 2005-03-29. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 2021-03-24. 
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-30. Diakses tanggal 2021-03-24. 
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "USGS2" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.

Pranala luar sunting