Garuda Indonesia Penerbangan 200
Garuda Indonesia Penerbangan GA-200 adalah sebuah penerbangan terjadwal dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia jurusan Jakarta-Yogyakarta yang mengalami kecelakaan pada 7 Maret 2007 sekitar pukul 07:05 WIB di Bandar Udara Adi Sutjipto Yogyakarta setelah lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta Cengkareng, Jakarta pukul 06:00 WIB. Pesawat ini membawa 133 penumpang, 1 pilot, 1 co-pilot, dan 5 awak kabin. Pilot pesawat adalah Kapten Marwoto Komar.[2] Jumlah korban tewas adalah 22 orang (21 penumpang dan 1 awak pesawat).[1]
![]() Pesawat yang mirip dengan yang terlibat dalam kecelakaan. | |
Ringkasan peristiwa | |
---|---|
Tanggal | 7 Maret 2007 |
Ringkasan | Meluncur keluar landasan, disebabkan kesalahan pilot |
Lokasi | Bandar Udara Adi Sutjipto |
Penumpang | 133 |
Awak | 7 |
Tewas | 22[1] |
Selamat | 118[1] |
Jenis pesawat | Boeing 737-4B7 |
Operator | Garuda Indonesia |
Registrasi | PK-GZC |
Beberapa tokoh Indonesia juga ikut dalam penerbangan ini antara lain yaitu Ketua Umum PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin (luka ringan),[3] kriminolog Adrianus Meliala (luka), dan mantan rektor UGM Yogyakarta Prof Dr. Kusnadi Hardjosumantri (meninggal).[2] Pesawat tersebut juga membawa 19 warga negara asing antara lain dari Jepang, Brunei Darussalam dan 8 orang warga Australia yang merupakan rombongan jurnalis yang akan meliput kunjungan Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer di Yogyakarta.[4]
Saksi mata mengatakan api dipicu dari runtuhnya landing gear depan saat mendarat. Dilaporkan pula bahwa badan pesawat terbelah memanjang dari bagian kabin hingga ekor pesawat, sementara salah satu sayap pesawat pecah dan terbelah.[5]
Pesawat yang naas tersebut dibuat pada 19 Oktober 1992 dan telah memiliki total jam terbang 34.112 jam per 31 Oktober 2006.[6] Sebelum dipakai Garuda pada 7 Oktober 2002, pesawat tersebut sudah dipakai oleh sejumlah maskapai penerbangan.
PenyelidikanSunting
Pada tanggal 17 Maret 2007, kotak hitam pesawat ini dibawa ke Seattle untuk diteliti lebih lanjut. Hasil analisis menunjukan bahwa flap sayap pesawat tidak diatur dalam konfigurasi untuk pendaratan. Hal ini berlawanan dengan komentar sang Kapten yang mengatakan bahwa ada downgust tiba-tiba yang mendorong pesawat ke bawah. Juga dilaporkan bahwa kopilot dan pilot berdebat mengenai kecepatan pesawat saat mendarat.
Penyelidikan yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi menyebutkan bahwa pesawat berada pada kecepatan yang 60% lebih tinggi dari yang seharusnya. Pilot Marwoto Komar dilaporkan tidak menghiraukan alarm tanda bahaya pesawat yang berbunyi 15 kali.[7] Pada 2 November 2007, dilaporkan bahwa Komar telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta,[8] namun hal ini kemudian dibantah.[9]
Komar dinyatakan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian pada 4 Februari 2008. Hal ini dikecam Federasi Pilot Indonesia[10] serta Federasi Internasional Asosiasi Pilot Penerbangan (IFALPA)[11] yang menyatakan bahwa penahanan Komar melanggar peraturan ICAO. Pada April 2009, oleh Pengadilan Negeri Sleman Komar dinyatakan bersalah dan menjadi pilot pertama yang dijatuhi vonis pengadilan. Komar divonis 2 tahun penjara.[12]
KorbanSunting
Berikut para korban pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 200 :
Nama | Usia | Alamat |
---|---|---|
Suwarni Sugaib | 77 tahun | Terban, Yogyakarta |
Oemaryati Padiono | 73 tahun | Terban, Yogyakarta |
Giarti Purnomo | 63 tahun | Jakarta Selatan |
F.X. Sukamto | 46 tahun | Jakarta Utara |
Wahyu Supardi alias Olga | 70 tahun | Lenteng Agung, Jakarta |
Zaenah Sismadi | 69 tahun | Kadipaten Kulon, Yogyakarta |
Koesnadi Hardjasoemantri | 80 tahun | Timoho, Yogyakarta |
Priyo Sujalmo | 53 tahun | Cinere |
Toto Yulianto | 41 tahun | Yogyakarta |
Jihad Akbar | 25 tahun | Depok |
Dewi Riana Handayani | 45 tahun | Ciputat, Tangerang |
Muljanto Nugroho | 45 tahun | Tangerang |
Wiranto Wooryono | 44 tahun | Jakarta Timur |
Totok Priyanto | 54 tahun | Jakarta |
Moh. Masykur Wiratmo | Tidak Diketahui | Surabaya |
Edi Suharyo | 54 tahun | Warga Nganjuk |
Mark Scott | Tidak Diketahui | Warga Australia |
Henry Morgan Saxon Mellish | 39 tahun | Warga Australia |
Allison Sudrajat | 41 tahun | Warga Australia |
Brice Steele | 35 tahun | Warga Australia |
Elizabeth O'Neill | Tidak Diketahui | Warga Brasil |
ReferensiSunting
- ^ a b c "Jumlah Tewas Versi Garuda 22 Orang", KOMPAS, 7 Maret 2007
- ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-08. Diakses tanggal 2007-03-07.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-08. Diakses tanggal 2007-03-07.
- ^ 19 WNA Tercatat Jadi Penumpang Garuda
- ^ "Pesawat Garuda Terbelah dan Meledak di Yogyakarta". Metrotvnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-07. Diakses tanggal 2007-03-07.
- ^ Garuda GA-200 Buatan 1992, Dipakai Garuda Mulai 2002
- ^ 'Pilot error' caused Java crash
- ^ Pilot Garuda Jadi Tersangka, Dephub Serahkan ke Polisi
- ^ Status Tersangka Pilot Garuda, Kapolda DIY Bantah Kapolri[pranala nonaktif permanen], OkeZone, 5 November 2007
- ^ Pilot Garuda Ancam Mogok Kerja, Kompas, 7 Februari 2008
- ^ IFALPA Concerned by Komar arrest[pranala nonaktif permanen], 4 Februari 2008
- ^ Pilot Marwoto divonis 2 tahun, BBC, 6 April 2009
Pranala luarSunting
- Komite Nasional Keselamatan Transportasi
- (Inggris) Final report Diarsipkan 2011-09-28 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Media Release Laporan Akhir KNKT Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Boeing 737 Garuda Indonesia GA200 di Yogyakarta, tanggal 7 Maret 2007Diarsipkan 2011-09-28 di Wayback Machine.
- (Inggris) Informasi di AirDisaster.Com Accident Database Diarsipkan 2007-03-14 di Wayback Machine.
- (Inggris) Garuda Indonesia Penerbangan 200 di Flightstats
- (Indonesia) Kronologi musibah hasil penyelidikan KNKT
- (Indonesia) Satu Korban Belum Teridentifikasi Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine.