Pada awal sejarah perfilman, Film trik adalah film pendek tanpa suara yang didesain untuk menonjolkan efek khusus inovatif yang digunakan.[1]

The Infernal Cauldron, 1903

Sejarah sunting

Genre 'film trik' dipelopori oleh Georges Méliès di beberapa filmnya,[2] karya-karyanya masih menjadi contoh klasik genre film ini.[3] Beberapa pionir lain genre ini adalah kakak-beradik perancis Émile and Vincent Isola, pesulap Inggris David Devant dan John Nevil Maskelyne, dan sinematografer asal Amerika Billy Bitzer dan James Stuart Blackton.[4]

Di awal-awal tahun perfilman, terutama tahun 1898 hingga 1908, film trik merupakan salah satu genre film yang terkenal di dunia.[1] Sebelum tahun 1906, genre ini merupakan kedua paling popular setelah genre nonfiksi film aktual.[5] Beberapa teknik yang digunakan meliputi gerak lambat (slow motion) dan cepat (timelapse) dengan memainkan cepat lambatnya kamera mengambil gambar; menyunting frame sehingga memunculkan, menghilangkan, dan merubah objek dengan tiba-tiba; dan beberapa efek in-camera dengan mengatur teknis pengambilan gambar mesin kamera.[4]

Genre film ini mendapat banyak peminat di Britania Raya dengan para auteur Robert W. Paul dan Cecil Hepworth. John Howard Martin, dari Cricks and Martin filmmaking duo, memproduksi banyak film trik hingga tahun 1913, dimana ia mulai karir solo. Akan tetapi tingkat peminat film trik sudah mulai menurun sejak tahun 1912, dengan produksi film trik rumit milik Melies berjudul The Conquest of the Pole diterima dengan dingin.[6]

Beberapa elemen gaya film trik bertahan di beberapa genre, seperti lelucon visuals di film komedi bisu, dengan contoh film Buster Keaton berjudul Sherlock Jr.[7], selain itu juga bisa ditemukan di film musikal, fiksi ilmiah, film horror, dan film laga swashbuckler.[4]

Gaya sunting

Film trik tidak bisa disamakan dengan film bisu yang merekam aksi sulap, karena ilusi yang diciptakan berasal dari teknik pembuatan film.[8]

Film trik umumnya menggunakan humor yang 'sigap', yang diciptakan tidak hanya dikarenakan lelucon atau situasi komedi, tetapi juga dengan reaksi energik ketika sesuatu yang tidak masuk akal bisa terjadi.[2] Seperti pendapat filsuf Noël Carroll yang mengatakan, komedi dalam film Méliès's dikarenakan kesenangan yang dipicu oleh aksi transformasi menakjubkan dan peristiwa mustahil secara fisik dan komedi yang ditimbulkan oleh kepuasan penonton menyaksikan kemungkinan mengganti hukum fisika dengan hukum imajinasi.[2]

References sunting

  1. ^ a b Solomon 2006, hlm. 596
  2. ^ a b c Carroll 1996, hlm. 146
  3. ^ Kirby, Lynne (1997), Parallel Tracks: The Railroad and Silent Cinema, Durham: Duke University Press, ISBN 0822318393, diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21, diakses tanggal 2023-03-14 
  4. ^ a b c Parkinson, David (2012), 100 Ideas That Changed Film, London: Laurence King Publishing, hlm. 19 
  5. ^ Gunning, Tom (2005), "The Cinema of Attractions: Early Film, Its Spectator, and the Avant-Garde", dalam Knopf, Robert, Theater and Film: A Comparative Anthology, New Haven: Yale University Press, hlm. 39, ISBN 0300128703, diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-21, diakses tanggal 2023-03-14 
  6. ^ Low, Rachael (1997), History of British Film, 2, London: Routledge, hlm. 180, ISBN 9780415156479 
  7. ^ Carroll 1996, hlm. 156
  8. ^ Solomon 2006, hlm. 602–3

Citations sunting

  • Carroll, Noël (1996), Theorizing the Moving Image, Cambridge: Cambridge University Press 
  • Solomon, Matthew (December 2006), "Up-to-Date Magic: Theatrical Conjuring and the Trick Film", Theatre Journal, 58 (4): 595–615, doi:10.1353/tj.2007.0032, JSTOR 25069917