Cyrtodactylus batik

sejenis cecak jari-lengkung yang ditemukan di Gunung Tompotika, Pulau Sulawesi
Cyrtodactylus batik
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. batik
Nama binomial
Cyrtodactylus batik
Iskandar, Rachmansah & Umilaela, 2011

Cyrtodactylus batik adalah sejenis cecak jari-lengkung yang ditemukan di Gunung Tompotika, Pulau Sulawesi. Cecak ini hidup di hutan primer yang belum terganggu di wilayah itu. Namanya dalam bahasa Indonesia adalah cecak batik, atau dalam Inggris: Batik Bent-toed Gecko, merujuk pada pola warna di punggungnya yang serupa batik.

Pengenalan sunting

Cecak bertubuh besar; panjang kepala dan tubuh (SVL, snout-vent length) hewan betina mencapai 115 mm, yang jantan sedikit lebih kecil hingga 110 mm SVL. Ekornya sekitar 108–120% SVL. Tubuhnya kekar; tungkai sedang panjangnya dan jari-jarinya panjang. Pasangan perisai dagu sebelah belakang (postmental shields) bersentuhan di bagian belakangnya, memisahkan perisai dagu depan yang berbentuk segitiga dari sisik-sisik lain ke arah tenggorokan.

Punggung dengan 23–26 deretan melintang bintil-bintil (tubercle) berlunas samar, yang hanya sedikit lebih besar dari bintil-bintil lain di permukaan kulit sehingga secara sepintas kelihatan halus merata. Terdapat 48–57 deret sisik yang halus membulat di tengah perut (ventral) di antara lipatan sisi perut (ventrolateral folds) kiri dan kanan; lipatan ventrolateral ini jelas terlihat. Wilayah prekloakal (di depan kloaka) dengan deretan sisik-sisik yang membesar, namun tanpa pori prekloakal dan tanpa cekungan atau celah prekloakal (precloacal groove). Wilayah femoral (sisi bawah paha) tanpa deretan sisik-sisik yang membesar dan tanpa pori-pori femoral. Sisi bawah gembungan hemipenal di pangkal ekor bagian bawah dengan sekitar 30 deret sisik-sisik postkloakal berukuran kecil, dilanjutkan dengan sekitar 5 deret sisik-sisik di sisi bawah ekor (perisai subkaudal) yang berbentuk persegi dan agak besar, dan diteruskan dengan perisai-perisai subkaudal yang melintang.

Sisi bawah jari pertama pada tungkai belakang tertutupi oleh 14-16 perisai melebar (subdigital lamellae); jari keempat dengan 24-27 lamela subdigital.

Habitat dan agihan sunting

Habitat C. batik adalah lingkungan hutan primer yang perawan. Spesimina ditemukan di liana atau pohon-pohon (garis tengah < 40 cm) pada ketinggian 1,5-3 m di atas tanah, semuanya dalam jarak lebih dari 50 m dari aliran sungai terdekat (Sungai Longkoga). Ketinggian tempatnya antara 951–1002 m dpl.

Holotipe (ITB.DTI 2805 pada koleksi referensi Institut Teknologi Bandung) merupakan hewan betina dewasa, diperoleh dari sekitar aliran Sungai Longkoga, Gunung Tompotika, di wilayah Desa Trans Tanah Merah, Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah.

Rujukan sunting

  • Iskandar, D.T., A. Rachmansah, & Umilaela. (2011). "A new bent-toed gecko of the genus Cyrtodactylus Gray, 1827 (Reptilia, Gekkonidae) from Mount Tompotika, eastern peninsula of Sulawesi, Indonesia". Zootaxa 2838: 65–78. abstrak.
  • Uetz, P. & J. Hallermann. The Reptile Database: Cyrtodactylus batik. Diakses pada 05/IV/2017.