Christian Pelras (17 Agustus 1934 – 19 Juli 2014) adalah seorang etnolog Prancis yang ahli mengenai Indonesia, khususnya pulau Sulawesi. Kini dia memegang jabatan sebagai direktur peneliti kehormatan.

Pendidikan sunting

Setelah menyelesaikan pendidikan kesusastraan klasik, Pelras mempelajari Sosiologi dan Etnologi di Paris. Dia terlebih dahulu mempelajari Bahasa Indonesia di Sekolah Bahasa dan Kebudayaan Timur, kemudian di Indonesia, berkat beasiswa dari pemerintah Indonesia. Dia menguasai bahasa Inggis, Belanda, Occitan, Jerman, Breton, Bugis, Italia dan Portugis.

Karier sunting

Christian Pelras memulai kariernya sebagai peneliti pada tahun 1962 ketika dia bergabung dengan Pusat Penelitian Antropologi Musée de l’Homme. Dia memimpin sebuah penelitian mengenai sebuah komunitas Galia di Finistère bagian selatan. Penelitian ini memberi dia sebuah gelar thèse de troisième cycle.

Pada tahun 1964, dia bergabung dengan CNRS, dimana dia bekerja dibawah pimpinan André Leroi-Gourhan. Di CNRS dia ditugaskan di Pusat Dokumentasi dan Penelitian Asia Tenggara dan Negara-Negara Kepulauan (CEDRASEMI), yang dipimpin oleh Georges Condominas. Pelras bekerja disana hingga Pusat tersebut ditutup pada tahun 1984.

Christian Pelras kemudian ditunjuk sebagai pimpinan unit penelitian, berkat penelitiannya, dia kemudian dipromosikan menjadi Direktur Penelitian. Pada tahun 1991, dia ditunjuk menjadi salah satu Direktur LASEMA. Dia menjabat hingga tahun 1994, dan kemudian terpilih menjadi Anggota Penasihat pusat penelitian tersebut.

Christian Pelras memulai masa pensiunnya pada tahun 1999.

Penelitian sunting

Tahun 1959 Pelras memulai penelitian-penelitiannya mengenai tenunan negara-negara kepulauan wilayah tersebut. Penelitian-penelitian lapangan berturut-turut membawanya ke Jawa, Bali, Malaysia, ke Sulawesi Selatan, Lombok, Aceh, dan juga menghantarnya menemui suku Batak, Minangkabau dan Suku_Melayu. Dia juga sempat mengunjungi Ternate, Timor dan Flores.

Christian Pelras tiba di negeri Suku Bugis untuk pertamakalinya pada tahun 1967,penelitian mengenai diaspora suku ini di Malaysia dan Singapura menghantarnya ke sana. Dia menulis banyak catatan penelitian mengenai suku Sulawesi Selatan ini. Pada tahun 1996, dia menerbitkan buku 'Manusia Bugis, yang dalam versi bahasa Inggrisnya berjudul The Bugis '.

Pelras juga melakukan penelitian terhadap suku-suku Sulawesi lainnya, antara lain: Bajau, Makassar, Mandar dan Toraja. Dia melakukan penelitian atas Orang Kuala di Malaysia, sur les («Orang Kuala») dan Orang Seletar (« suku bakau »).

Selama meneliti, dia mengunjungi hampir seluruh wilayah Indonesia, Malaysia dan bagian selatan Thailand, berkat perjalanan-perjalanan tersebut, dia memiliki pemahaman luas mengenai situasi wilayah negara-negara kepulauan.

Daftar Pustaka sunting

  • 1967, « Lamak et tissus sacrés de Bali, leur signification et leur place dans le rituel », Objets et Mondes
  • 1971, « Hiérarchie et pouvoir traditionnels en pays Wadjo’ (Célèbes) », Archipel’’, 1
  • 1972, « Notes sur quelques populations aquatiques de l’Archipel nusantarien », Archipel, 3
  • 1972, « Contribution à la géographie et à l’ethnologie du métier à tisser en Indonésie », in J. Thomas et L. Bernot (éds.), Langues et techniques, Nature et Société
  • 1975, « Introduction à la littérature bugis », Archipel, 10
  • 1979, « L’oral et l’écrit dans la tradition bugis », ASEMI, 10
  • 1982, « Les Sciences Sociales en Indonésie », CEDUST
  • 1984 (en collaboration avec H. Balfet), « Recherche d’une méthode d’analyse ethnologique de la cuisine », in Technique et Culture, 1
  • 1987, « Le ciel et les jours. Constellations et calendriers agraires chez les Bugis (Célèbes, Indonésie) » in B. Koechlin et al. (éds), De la voûte céleste au terroir, du jardin au foyer, Éditions de l’EHESS
  • 1992, « Les voyages de Sawérigading au monde des morts et la représentation bugis de l’au-delà », Eurasie, 2
  • 1996, The Bugis, Blackwell Publishers, Oxford
  • 2001, "Religion, tradition, and the dynamics of Islamization in South Sulawesi", in Alijah Gordon (Ed), The propagation of Islam in the Indonesian- Malay Archipelago, Malaysian Sociological Research Institute, Kuala Lumpur
  • 2001, Goulien, commune bretonne du Cap-Sizun. Entre XIXe siècle et IIIe millénaire, Presses Universitaires de Rennes