Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D (lahir dengan nama Bong Kim Chan) (lahir 8 April 1961) adalah mantan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) periode tahun 1998-2002 dan anggota Komnas HAM periode tahun 2002-2007. Ia mendapatkan gelar doctorandus (Drs.) pada jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, lalu S2-nya (M.M.) diselesaikan di Program Studi Magister Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan menamatkan S3 (Dr.) pada jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, dan (Ph.D) di Universiti Putra Malaysia.[1] Selama terlibat dalam kedua jabatan organisasi itu, ia aktif memikirkan dan terlibat dalam aktivitas dialog antar umat beragama di Indonesia.[2] Ia pun turut terlibat mendirikan beberapa wadah komunikasi antar umat beragama sehingga terbuka jalan pluralisme di Indonesia.[3] Ia bersama dengan para aktivis pluralisme Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, mendirikan Masyarakat Dialog Antar Agama (Madia), Badan Interaksi Sosial Masyarakat (Bisma), dan Indonesian Conference on Religious and Peace (ICRP).[4] Oleh karena itu, di kalangan masyarakat antaragama, ia juga dikenal sebagai tokoh peduli perdamaian di Indonesia karena gagasan yang berhasil diwujudkan ke dalam lembaga dialog antarumat beragama tersebut tersebut.[1]

Chandra Setiawan anggota/ Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) periode 2012-2017, kemudian diperpanjang dua kali oleh Presiden Joko Widodo hingga 27 April 2018. Kemudian terpilih kembali untuk menjabat sebagai Komisioner KPPU periode 2018-2023. Ia juga salah satu pendiri Global Peace Foundation Indonesia dan menjabat sebagai Ketua Yayasan sejak didirikan pada tahun 2010 hingga tahun 2020. Disamping itu pada 1 Juni 2019 ia ikut mendirikan Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Dewan Pimpinan Pusat GPP periode 2020-2021. Pada Musyawarah Nasional Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) pada tanggal 20-22 Desember 2018 di Jakarta ia terpilih menjadi Anggota Dewan Rohaniwan MATAKIN yang berjumlah sembilan orang untuk menjabat periode 2018-2022. Chandra Setiawan terdaftar sebagai dosen di Fakultas Bisnis, President University sejak tahun 2012 hingga tahun 2020 dan mendapat kepercayaan menjabat sebagai rektor periode 2012-2016.

Referensi sunting

  1. ^ a b (Indonesia) Ghazali, A.M. and Effendi, D., 2009. Merayakan kebebasan beragama: bunga rampai menyambut 70 tahun Djohan Effendi. Penerbit Buku Kompas
  2. ^ (Inggris) Nabila, N., 2018. INTERFAITH DIALOGUE AS AN INSTRUMENT OF INDONESIA’S PUBLIC DIPLOMACY: CASE STUDY OF ASIA-EUROPE MEETING INTERFAITH DIALOGUE 2008–2010 (Doctoral dissertation, President University).
  3. ^ (Indonesia) Affandi, N., 2012. Harmoni dalam Keragaman (sebuah analisis tentang konstruksi perdamaian antar umat beragama. LENTERA, 14(1 JUNI).
  4. ^ (Indonesia)Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 25-26