Capung jarum adalah serangga yang termasuk ke dalam ordo Odonata, subordo Zygoptera.[1] Jenis-jenis capung biasanya dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu capung atau sibar-sibar dan capung jarum.[2] Capung jarum memiliki ciri-ciri unik yang membuatnya mudah dibedakan dari jenis capung lainnya, yaitu bentuk tubuh yang ramping seperti jarum dan posisi sayap tegak ke atas saat istirahat.[1][2] Capung jarum sering ditemukan di sekitar kolam, rawa, hutan, dan sawah.[2]

Ciri-ciri umum sunting

Capung jarum memiliki bentuk tubuh yang panjang dan kurus ramping seperti jarum.[1] Sayap capung jarum selalu dalam posisi tegak menyatu di atas punggungnya saat beristirahat atau hinggap pada ranting tanaman.[1][2]

Siklus hidup capung jarum bermula dari telur.[2] Umumnya setelah 2 hari, telur akan menetas dan larva keluar meninggalkan cangkangnya.[2] Kemudian larva akan bertumbuh menjadi nimfa dan pada akhirnya menjadi capung jarum dewasa.[2] Capung jarum dewasa memiliki warna tubuh hijau kekuningan dan hitam.[1]

Habitat sunting

Habitat capung jarum tersebar luas mulai dari sepanjang aliran air, kolam, rawa, hutan, sawah, hingga pekarangan rumah.[1][2] Capung jarum dapat ditemukan di pantai ataupun daerah dengan ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut.[2]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f Lilies S., Christina . 1991 . Kunci Determinasi Serangga . Yogyakarta: Penerbit Kanisius . ISBN 979-413-703-0
  2. ^ a b c d e f g h i Amri, Khairul; Sihombing, Toguan . 2008 . Mengenal & Mengendalikan Predator Benih Ikan . Jakarta: PT Gramedia Pustaka . ISBN 978-979-22-3650-7