Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu

taman reservasi di Indonesia

Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu (Aksara Sunda Baku: ᮎᮌᮁ ᮃᮜᮙ᮪ ᮒᮀᮊᮥᮘᮔ᮪ ᮕᮛᮠᮥ, Latin: Cagar Alam Tangkuban Parahu) adalah salah satu cagar alam di Provinsi Jawa Barat. Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu berdampingan dengan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu yang menjadi objek wisata di Jawa Barat.

Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu
IUCN Kategori Ia (Cagar Alam Lindung)
Tangkuban Perahu
Peta memperlihatkan letak Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu
Peta memperlihatkan letak Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu
CA Gn Tangkuban Perahu
Peta memperlihatkan letak Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu
Peta memperlihatkan letak Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu
CA Gn Tangkuban Perahu
Peta memperlihatkan letak Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu
Peta memperlihatkan letak Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu
CA Gn Tangkuban Perahu
Peta memperlihatkan letak Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu
Peta memperlihatkan letak Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu
CA Gn Tangkuban Perahu
Peta memperlihatkan letak Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu
Peta memperlihatkan letak Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu
CA Gn Tangkuban Perahu
LetakKec. Sagalaherang, Kab. Subang dan Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat
Kota terdekatBandung
Koordinat6°44′23″S 107°36′47″E / 6.73972°S 107.61306°E / -6.73972; 107.61306Koordinat: 6°44′23″S 107°36′47″E / 6.73972°S 107.61306°E / -6.73972; 107.61306
Luas1.204,40 Ha
Didirikan1974
Pihak pengelolaKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Luas dan letak sunting

Penunjukan Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 528/Kpts/Um/9/74 tanggal 3 September 1974 dengan luas keseluruhan kawasan 1.660 Ha yang terdiri atas cagar alam (CA) seluas 1.290 Ha dan taman wisata alam (TWA) seluas 370 Ha. Kawasan hutan ini kemudian ditetapkan dan dikukuhkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.1855/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 25 Maret 2014, dengan total luas 1.548,79 Ha (CA = 1.204,40 Ha dan TWA = 344,39 Ha).[1]

Menurut administrasi pemerintahan kawasan ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang dan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Sedangkan secara geografis terletak antara 6°44’’ Lintang Selatan dan 107°37’ Bujur Timur.[1]

Secara umum topografi kawasan ini bergelombang dengan lereng yang terjal 30% - 50%. Ketinggian tempat berkisar antara 1.150 – 2.684 m dpl.[1]

Berdasarkan klasifikasi dari Schmidt dan Ferguson, iklim pada kawasan ini termasuk tipe iklim B dengan curah hujan rata-rata 2.000 – 3.000 mm/tahun. Temperatur berkisar antara 15 °C - 29 °C dan kelembaban udara rata-rata 45% - 97%.[1]

Potensi kawasan sunting

 
Hutan pegunungan bawah di CA Tangkuban Perahu

Flora sunting

Kawasan CA dan TWA Gunung Tangkuban Perahu merupakan perwakilan dari tipe ekosistem hutan hujan pegunungan.[2] Jenis-jenis pohon yang umum di antaranya adalah puspa (Schima wallichii), pasang (Quercus sp.), ki hiur (Castanopsis javanica), saninten (C. argentea), jamuju (Podocarpus imbricatus), rengas (Gluta renghas), mara (Macaranga tanarius), dan ki lemo (Litsea cubeba). Juga ditemui jenis-jenis harendong (Melastoma polyanthum), ki panggang (Schefflera grandiflora), walan (Ficus deltoidea), pandan hutan (Pandanus sp.) dan rotan bubuay (Daemonorops melanochaetes).[1]

Sementara itu tumbuhan di sekitar kawah didominasi oleh manarasa (Vaccinium varingiaefolium), jambu alas (Syzygium densiflorum), cantigi bodas (Gaultheria leucocarpa), dan cantigi seungit (G. punctata).[1]

Fauna sunting

Satwa liar yang ada di dalam cagar alam ini, antara lain macan kumbang (Panthera pardus), surili (Presbytis comata), lutung (Trachypithecus mauritius), babi hutan (Sus scrofa), kijang (Muntiacus muntjak), trenggiling (Manis javanica), jelarang (Ratufa bicolor), tando (Petaurista elegans) dan lain-lain.[1]

Di samping itu juga terdapat berbagai jenis burung seperti titiran (Geopelia striata), tekukur (Streptopelia chinensis), kadanca (Ducula aenea), alap-alap (Falco moluccensis), sesap madu (Anthreptes singalensis), elang hitam (Ictinaetus malayensis), elang jawa (Spizaetus bartelsi), kipasan ekor-merah (Rhipidura phoenicura), puyuh gonggong (Arborophila javanica), munguk loreng (Sitta azurea), kacamata biasa (Zosterops palpebrosus), dan cucak gunung (Pycnonotus bimaculatus).[1]

Sumberdaya air sunting

CA dan TWA Gunung Tangkuban Perahu menghasilkan debit air 2,4 m3/detik atau 207.360 m3/hari, dengan kualitas air yang sangat baik yakni jernih, tidak berbau dan dengan rasa netral. Air pegunungan ini mengalir melalui sungai-sungai Cipanguseupan, Cihaseum, Cikoneng, Cimuja, Ciasem, Cihaji, Cijengkol dan Cijalu. Gunung Tangkuban Parahu merupakan hulu bagi daerah-daerah aliran sungai (DAS) Citarum, Cilamaya, Ciasem dan Cipunagara.[1]

Aksesibilitas sunting

Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu dapat dicapai dengan mudah dari 3 jalur,yakni :

  1. Dari arah selatan: Bandung - Lembang - Tangkuban Perahu, sejauh ± 29 km. dapat dilalui oleh semua kendaraan bermotor.
  2. Dari arah barat daya : Cimahi - Cisarua - Kampung Parompong - Lembang - Tangkuban Perahu.
  3. Dari arah utara :Subang - Jalan Cagak - Tangkuban Perahu ± 31 Km.

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g h i "Cagar Alam Tangkuban Perahu" (PDF). bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id. Diakses tanggal 10-07-2020. 
  2. ^ "Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu". dishut.jabarprov.go.id. Diakses tanggal 10-07-2020.  [pranala nonaktif permanen]