cdmaOne

Teknologi telepon seluler
(Dialihkan dari CDMAOne)

Interim Standard 95 (dalam Bahasa Indonesia artinya Standar Interim 1995, disingkat IS-95; nama lainnya Narrow CDMA atau N-CDMA)[1] merupakan teknologi jaringan seluler berbasis CDMA pertama di dunia. Teknologi ini dikembangkan oleh Qualcomm dan nantinya diadopsi sebagai standar oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi dalam rilis TIA/EIA/IS-95 yang dipublikasikan tahun 1995. IS-95 juga dikenal dengan merek dagangnya yaitu cdmaOne.

Telepon seluler Samsung cdmaOne ketika dibongkar

IS-95 berbeda dengan teknologi 2G lainnya karena teknologi ini berbasis code division multiple access (CDMA). Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi peneleponan dengan menggunakan sebuah metode pengkodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang digunakannya. Dengan adanya sistem pengkodean ini, maka lalu-lintas dan alokasi waktu masing-masing sesi dapat diatur. Frekuensi yang digunakan pada teknologi ini adalah 800 MHz, meskipun ada juga yang beroperasi di 1900 MHz.

Teknologi cdmaOne sebenarnya lebih bagus dibanding sistem analog yang selama ini ada, seperti AMPS. Menurut Qualcomm, kapasitas jaringan teknologi ini lebih besar 20 kali dibanding sistem analog. Belum lagi soft handoff, multipath tolerance, dan mencegah penyadapan pembicaraan.[2] Namun, sayangnya tidak banyak operator yang mengadopsi IS-95, dikarenakan hal berikut.

  • Cakupannya terbatas, tidak bisa digunakan untuk roaming seperti GSM.
  • Nomor harus di-inject, tidak ada kartu SIM; perangkat pengguna tidak bisa mengganti-ganti kartu seperti GSM.
  • Pengembangan yang dilakukan sendiri oleh Qualcomm, membuat operatornya harus membayar royalti yang mahal, dibanding GSM yang dikembangkan bersama oleh konsorsium.[3]

Kelemahan tersebut berbuah pengembangan selanjutnya dari cdmaOne menjadi CDMA2000, yang memperluas lebar pita dan menghadirkan fitur baru seperti kemampuan transmisi data.[4]

Protokol sunting

 
Struktur jaringan cdmaOne

Standar IS-95 (Interim Standard 95 oleh TIA):

  • P_REV (Protocol Revision)
    • P_REV =1
      • ANSI J-STD-008, 1995
    • P_REV =2
      • IS-95A
    • P_REV =3
      • Technical Services Bulletin 74 (TSB-74)
    • P_REV =4
      • Interim Standard 95B (IS-95B) Phase I
    • P_REV =5
      • Interim Standard 95B (IS-95B) Phase II
    • P_REV =6 ke atas

Operator sunting

Adapun jaringan berbasis cdmaOne diterapkan di beberapa negara di Amerika Utara, Asia Timur (Korea Selatan, Hong Kong dan Jepang) dan wilayah lainnya. Di Indonesia, teknologi ini pernah diterapkan namun tidak mendapat penerimaan yang luas. Operator IS-95 yang diketahui pernah beroperasi di Indonesia, yaitu:

  • Telkom: Divisi Regional V, Jawa Timur pernah menghadirkan layanan berteknologi IS-95A dengan frekuensi 1900 MHz bernama C-Phone. Layanan ini terbatas untuk wilayah Gerbangkertosusila. Belakangan C-Phone dikonversi ke Flexi yang menggunakan CDMA2000.[5]
  • Komselindo: Awalnya direncanakan merupakan operator pertama dari teknologi ini.[6] Karena krisis moneter, Komselindo baru bisa meluncurkan layanannya pada Maret 2000[7] dengan nama V-CDMA,[8] yang menjangkau Jabodetabek dan Bandung dengan 220 BTS serta dilengkapi fitur WAP.[9] Namun, proyek ini tidak sukses.[3] Komselindo kemudian diakuisisi oleh PT Mobile-8 Telecom yang meluncurkan layanan berteknologi CDMA2000.
  • CityTel: di Makassar.[10]

Rujukan sunting

Pranala luar sunting