Burung yang bisa bicara

Burung yang bisa bicara adalah burung yang dapat menirukan ucapan manusia. Ada perdebatan dalam komunitas ilmiah mengenai apakah beberapa burung beo yang bisa berbicara juga memiliki pemahaman kognitif tentang bahasa yang diucapkannya. Burung memiliki berbagai tingkat kemampuan berbicara: beberapa burung, seperti corvidae,[1] hanya mampu meniru beberapa kata dan frasa, sementara beberapa burung kesturi dapat memiliki kosakata hingga hampir 2.000 kata. Hill myna, hewan peliharaan umum, terkenal karena kemampuan berbicaranya, kerabatnya, jalak Eropa, juga mahir meniru.[2] Sementara Kakatua liar di Australia dilaporkan telah mempelajari bahasa manusia melalui transmisi budaya dari burung bekas penangkaran yang telah menyatu dengan kawanannya.[3]

Seekor burung beo yang bisa bicara

Referensi tertua tentang burung yang bisa berbicara berasal dari Ktesias pada abad ke-5 SM. Burung yang ia sebut Bittacus,[4] kemungkinan adalah sejenis burung parkit atau bayan berkepala plum.[5]

Anak-anak dari beberapa spesies burung belajar berkomunikasi secara vokal melalui pembelajaran sosial, meniru orang tua mereka, serta burung dominan dari kawanan mereka. Karena tidak memiliki pita suara, burung diperkirakan membuat nada dan suara menggunakan otot dan membran tenggorokan – khususnya syrinx.[6] Kemungkinan ada batasan pada bahasa manusia yang dapat ditiru burung karena perbedaan struktur anatomi, seperti ketiadaan bibir pada burung.

Peniruan suara di antara burung adalah hal yang lazim dijumpai, semua spesies burung kemungkinan terbukti memiliki beberapa kemampuan untuk meniru suara ekstra-spesifik (tetapi tidak harus ucapan manusia).[7] Kemampuan peniruan ucapan manusia tidak terbatas hanya pada burung penangkaran. Burung murai liar, burung lyrebirds dan namdur yang berinteraksi dengan manusia di alam bebas masih dapat meniru ucapan manusia.[7]

Burung penyanyi dan burung beo adalah dua kelompok burung yang mampu belajar dan meniru bicara manusia.[6][8] Namun, burung mynah, sejenis jalak, juga dapat dijari untuk bicara seperti manusia.[9] Burung peliharaan dapat diajari berbicara oleh pemiliknya dengan menirukan suaranya. Jika kemudian diperkenalkan ke burung liar, burung liar juga dapat meniru suara baru tersebut. Fenomena ini telah diamati di taman umum di Sydney, Australia, di sana beberapa burung beo liar yang tidak pernah diajari bicara secara langsung bisa mengucapkan kalimat seperti "Hello darling!" ("Halo sayang!") dan "What's happening?" ("Apa yang terjadi?")[6]

Referensi sunting

  1. ^ "Can Crows Talk Like Parrots in Human Voice – Science Facts" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-02-09. 
  2. ^ "Talking Starlings". Starling Talk. Retrieved May 26, 2013.
  3. ^ Price, Hannah (September 15, 2011). "Birds of a feather talk together" Diarsipkan September 23, 2011, di Wayback Machine.. Australian Geographic.
  4. ^ Mancini, Julie Rach (October 11, 2006). Why Does My Bird Do That: A Guide to Parrot Behavior. John Wiley & Sons. hlm. 183. ISBN 978-0-470-08493-9. 
  5. ^ Nichols, Andrew (2013). Ctesias: On India. A&C Black. hlm. 59. ISBN 978-1-4725-1998-6. 
  6. ^ a b c Lane, Megan (September 16, 2011). "How can birds teach each other to talk?". BBC News Magazine. Diakses tanggal December 3, 2013. 
  7. ^ a b Kaplan, G. (1999). "Song structure and function of mimicry in the Australian Magpie (Gymnorhina tibicen) compared to the Lyrebird (Menura ssp.)". International Journal of Comparative Psychology. 12 (4). 
  8. ^ "Superb lyrebird". BBC. Diakses tanggal March 22, 2014. 
  9. ^ Ginsberg, N. (1963). "Conditioned talking in the mynah bird". Journal of Comparative and Physiological Psychology. 56 (6): 1061–1063. doi:10.1037/h0047774. PMID 14100947. 

Bacaan lebih lanjut sunting

  • Smith, Fran (2008). Friendly Feathers: Life with Pierre, an African Grey Parrot. Frances L. Smith. ISBN 978-0-615-22232-5

Pranala luar sunting