Budiono Darsono (lahir 1 September 1961) adalah seorang wartawan senior yang berasal dari Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu pendiri portal berita detik.com, salah satu media online terbesar di Indonesia.

Lahirnya detik.com sunting

Ide awal pendirian portal berita detik.com tidak lepas dari beberapa peristiwa yang terjadi pada tahun 1998. Saat itu beberapa surat kabar diberangus, termasuk tabloid DeTik (tempat Budiono bekerja). Karena kehilangan pekerjaan, maka bersama 3 rekan wartawan lainnya yaitu Yayan Sopyan (mantan wartawan tabloid DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan majalah Tempo), dan Didi Nugrahadi dengan investasi awal Rp40 juta. Nama Detik.com sendiri dipilih karena keinginannya untuk menyajikan berita melalui internet dengan update secepatnya, beritanya pendek-pendek, sering dan seketika, diberitakan saat itu juga tanpa menunggu lengkap sekaligus memberi penghormatan atas jasa tabloid DeTik selama ini.[1] Akhirnya lahirlah portal berita detik.com pada 9 Juli 1998.[2]

Awalnya peliputan utama detik.com terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Berita pertama yang dimuat di detik.com adalah Tragedi Semanggi tahun 1998.[3] Pada sekitar tahun 2010-an, keunikannya inilah yang mengantarkan detik.com menjadi salah satu portal berita terbesar di Indonesia. Pada 3 Agustus 2011, detikcom menjadi bagian dari PT Trans Corporation, salah satu anak perusahaan CT Corp milik Chairul Tanjung.[4] Diperkirakan nilai akuisisi tersebut mencapai US$60 juta.

Pengalaman Kerja sunting

Keluarga sunting

Budiono Darsono menikah dengan Hana Budiono dan memiliki dua orang anak, yaitu: Fajar Putra Suprabana (Utha) dan Bening Putri Wardani.

Referensi sunting

Lihat juga sunting