Biwara

genus mamalia

Biwara adalah hewan pengerat semiakuatik besar yang tergolong ke dalam genus Castor[1] dan berasal dari kawasan Holarktik di Belahan Bumi Utara. Terdapat dua spesies biwara yang masih ada saat ini, yaitu biwara amerika-utara (Castor canadensis) dan biwara eurasia (C. fiber). Biwara adalah hewan pengerat terbesar kedua di dunia setelah kapibara. Hewan ini memiliki tubuh yang gemuk dengan kepala yang besar, gigi seri yang panjang dan berbentuk seperti pahat, rambut yang berwarna cokelat atau abu-abu, kaki depan yang seperti tangan, kaki belakang yang berselaput dan datar, serta ekor yang bersisik. Biwara eropa memiliki tengkorak yang lebih memanjang dengan rongga tulang hidung yang lebih berbentuk seperti segi tiga, warna rambut yang lebih cerah, serta ekor yang lebarnya lebih kecil. Habitat biwara terletak di ekosistem air tawar seperti sungai, danau, dan kolam. Biwara merupakan hewan herbivora yang mengonsumsi pepagan, tumbuhan air, rumput, dan teki-tekian.

Biwara
Periode Miosen Akhir – Sekarang
Castor

Biwara amerika-utara (Castor canadensis)
Rekaman
PenyakitBanjir, lahan basah dan consumption (en)
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoRodentia
FamiliCastoridae
GenusCastor
Linnaeus, 1758
Spesies
C. canadensis – biwara amerika-utara
C. fiber – biwara eurasia
C. californicus
C. praefiber
C. neglectus
Distribusi

Wilayah persebaran biwara pada tahun 2016 (termasuk populasi C. canadensis yang menjadi pendatang di Eropa dan Patagonia, tetapi tidak termasuk populasi C. fiber di Mongolia dan Tiongkok Timur Laut dan populasi yang diperkenalkan kembali di Britania Raya)

Hewan ini dikenal akan kemampuannya dalam membangun bendungan dan sarang dengan menggunakan ranting, tumbuh-tumbuhan, batu, dan lumpur. Mereka mengunyah pohon untuk menghasilkan bahan bangunan. Bendungan biwara dapat menampung air, sementara sarangnya dimanfaatkan untuk bernaung. Struktur yang mereka bangun menghasilkan lahan basah yang dimanfaatkan oleh spesies-spesies lain. Mengingat biwara sangat berdampak terhadap organisme-organisme lain di ekosistem, spesies-spesies biwara dianggap sebagai spesies kunci. Biwara sendiri merupakan spesies monogami; jantan dan betina hidup bersama dengan anak-anak mereka. Ketika anak-anaknya sudah dewasa, mereka akan membantu memperbaiki bendungan dan sarang dan juga dapat membantu membesarkan anak yang baru lahir. Biwara memiliki teritori dan menandainya dengan mendirikan gundukan aroma yang terbuat dari lumpur, bongkahan, dan kastoreum, yaitu substansi berbasis urin yang dikeluarkan dari kantung kastor seekor biwara. Biwara juga dapat mengenali kerabat mereka berdasarkan sekresi kelenjar anal dan lebih mungkin hidup berdampingan dengan kerabat tersebut.

Dalam sejarah, biwara telah diburu manusia untuk diambil rambut, daging, dan kastoreumnya. Kastoreum telah dimanfaatkan sebagai obat-obatan, wewangian, dan penyedap makanan, sedangkan rambutnya telah mendorong perdagangan rambut hewan di Amerika Utara. Kedua spesies biwara hampir punah pada abad ke-19 akibat perburuan besar-besaran hingga akhirnya mulai diambil tindakan untuk melestarikan hewan ini. Populasi biwara pun kembali meningkat, dan kini kedua spesies biwara digolongkan sebagai spesies risiko rendah oleh Daftar Merah IUCN. Dalam kebudayaan manusia, biwara melambangkan ketekunan dan merupakan hewan nasional negara Kanada.

Penamaan sunting

Biwara dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan beaver. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Inggris Kuno, beofor atau befor, dan terkait dengan kata dalam bahasa Jerman Biber dan dalam bahasa Belanda bever.[2] Kata-kata ini sendiri dapat ditilik kembali ke akarnya dalam bahasa Proto-Jermanik, yaitu *bebruz, yang kemudian dapat ditilik kembali ke kata dalam bahasa Proto-Indo-Eropa, *bhebhrus, yang bermakna "cokelat".[3] Sementara itu, nama genus Castor berasal dari bahasa Yunani kastor yang berarti "biwara".[4][5]

Dalam bahasa Indonesia, hewan ini sering kali disebut dengan nama yang salah, yaitu "berang-berang". Istilah berang-berang sebenarnya mengacu kepada mamalia karnivora yang tergolong ke dalam subfamili Lutrinae dan dalam bahasa Inggris disebut otter. Tidak seperti biwara, berang-berang adalah hewan karnivora yang tidak dapat membuat bendungan. Selain itu, berang-berang tergolong ke dalam ordo Carnivora, sementara biwara merupakan bagian dari ordo Rodentia.[6]

Taksonomi sunting

Biwara amerika-utara (Castor canadensis)
Biwara eurasia (Castor fiber)

Terdapat dua spesies biwara yang masih ada saat ini, yaitu biwara amerika-utara (Castor canadensis) dan biwara eurasia (C. fiber). Bila dibandingkan dengan biwara amerika-utara, biwara eurasia memiliki tengkorak yang lebih memanjang dengan rongga tulang hidung yang lebih berbentuk segi tiga, warna rambut yang lebih cerah, serta ekor yang lebarnya lebih kecil.[7]

Carl Linnaeus adalah sosok yang mencetuskan nama Castor sebagai genus hewan ini pada tahun 1758;[8] ia jugalah yang mencetuskan epitet fiber.[9] Zoolog Jerman Heinrich Kuhl menciptakan istilah C. canadensis pada tahun 1820.[10] Namun, pada masa itu, banyak yang mengira bahwa biwara amerika-utara dan biwara eurasia adalah spesies yang sama. Fakta bahwa keduanya merupakan spesies yang berbeda baru dibuktikan pada dasawarsa 1970-an: biwara eurasia memiliki 48 kromosom, sementara biwara amerika-utara hanya 40.[11][12] Akibat perbedaan jumlah kromosom, kedua spesies ini tidak dapat saling berkawin.[13] Selain itu, telah teridentifikasi 25 subspesies C. canadensis dan sembilan subspesies C. fiber.[9][10]

Evolusi sunting

Biwara tergolong ke dalam subordo hewan pengerat Castorimorpha bersama dengan hewan-hewan Heteromyidae (tikus kanguru, mencit kanguru, mencit dari famili Perognathinae, dan mencit dari genus Heteromys) serta hewan pengerat dari famili Geomyidae. Biwara modern merupakan satu-satunya anggota famili Castoridae yang masih sintas. Hewan ini berasal dari Amerika Utara pada kala Eosen dan menyebar ke Benua Eurasia melalui Jembatan Darat Bering pada kala Oligosen awal, bersamaan dengan terjadinya Grande Coupure, yaitu masa transisi antara kala Eosen dan Oligosen sekitar 33 juta tahun yang lalu yang ditandai dengan kepunahan berskala besar dan pergantian spesies.[14][15]

Referensi sunting

  1. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
  2. ^ "Beaver". Lexico. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-30. Diakses tanggal 22 Januari 2021. 
  3. ^ "beaver". Online Etymology Dictionary. Diakses tanggal 18 Januari 2017. 
  4. ^ "castor". Online Etymology Dictionary. Diakses tanggal 30 September 2018. 
  5. ^ "Castor". Lexico. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-08. Diakses tanggal 22 Januari 2021. 
  6. ^ "Beaver dan Otter, Mamalia Beda Kerabat yang Sering Disalahkaprahkan". Wana Swara. 22 Februari 2021. Diakses tanggal 4 September 2021. 
  7. ^ Runtz 2015, hlm. 22–25.
  8. ^ "Castor". Integrated Taxonomic Information System (ITIS). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 November 2020. Diakses tanggal 21 September 2020. 
  9. ^ a b "Castor fiber". ITIS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November 2020. Diakses tanggal 21 September 2020. 
  10. ^ a b "Castor canadensis". ITIS. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 3, 2020. Diakses tanggal September 21, 2020. 
  11. ^ Poliquin 2015, hlm. 79–80.
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MacDonald
  13. ^ Lahti, S.; Helminen, M. (1974). "The beaver Castor fiber (L.) and Castor canadensis (Kuhl) in Finland". Acta Theriologica. 19 (4): 177–189. doi:10.4098/AT.ARCH.74-13 . 
  14. ^ Doronina, Liliya; Matzke, Andreas; Churakov, Gennady; Stoll, Monika; Huge, Andreas; Schmitz, Jürgen (2017). "The beaver's phylogenetic lineage illuminated by retroposon reads". Scientific Reports. 7 (1): 43562. Bibcode:2017NatSR...743562D. doi:10.1038/srep43562 . PMC 5335264 . PMID 28256552. 
  15. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Korth2002