Bioakumulasi atau penumpukan hayati adalah penimbunan substansi di dalam tubuh suatu organisme.[1] Bioakumulasi terjadi ketika suatu substansi diserap oleh tubuh organisme dengan laju yang lebih cepat daripada pengeluaran substansi tersebut lewat proses katabolisme dan ekskresi. Semakin panjang waktu paruh biologis suatu substansi, maka semakin besar risiko keracunan yang dihadapi, bahkan jika konsentrasi racun tersebut tidak terlalu tinggi.[2]

Proses bioakumulasi dapat diprediksi dengan menggunakan pemodelan ilmiah.[3] Contohnya adalah bioakumulasi raksa pada ikan: raksa dapat mengalami bioakumulasi dalam tubuh manusia yang memakan ikan dengan jumlah yang besar.

Biotransformasi dapat membantu memodifikasi proses bioakumulasi bahan kimia di dalam tubuh suatu organisme.[4]

Biokonsentrasi merupakan konsep yang terkait dengan konsep bioakumulasi, tetapi konsep ini lebih spesifik mengacu kepada penumpukan suatu substansi dari air. Sementara itu, proses bioakumulasi berasal dari berbagai macam sumber, seperti air, makanan, udara, dan lain-lain.[1]

Catatan kaki sunting

  1. ^ a b Alexander. "Bioaccumulation, bioconcentration, biomagnification". 
  2. ^ Bioaccumulation of Marine Pollutants [and Discussion], by G. W. Bryan, M. Waldichuk, R. J. Pentreath and Ann Darracott Philosophical Transactions of the Royal Society of London. Series B, Biological Sciences.
  3. ^ Stadnicka, J; Schirmer, K; Ashauer, R (2012). Predicting Concentrations of Organic Chemicals in Fish by Using Toxicokinetic Models. Environ. Sci. Technol. doi:10.1021/es2043728
  4. ^ Ashauer, R; Hintermeister, A; O'Connor, I; Elumelu, M, et al. (2012). Significance of Xenobiotic Metabolism for Bioaccumulation Kinetics of Organic Chemicals in Gammarus pulex. Environ. Sci. Technol. doi:10.1021/es204611h