Berkas:Trenggiling Sunda Sunda Pangolin Manis javanica.jpg

Ukuran asli(5.154 × 3.437 piksel, ukuran berkas: 11,72 MB, tipe MIME: image/jpeg)

Berkas ini berasal dari Wikimedia Commons dan mungkin digunakan oleh proyek-proyek lain. Deskripsi dari halaman deskripsinya ditunjukkan di bawah ini.

Ringkasan

Deskripsi
Bahasa Indonesia: Tenggiling sunda, juga dikenal sebagai tenggiling malaya atau jawa (Manis javanica syn. Paramanis javanica) adalah wakil dari ordo Pholidota yang masih ditemukan di Asia Tenggara. Hewan ini memakan serangga dan terutama semut dan rayap. Tenggiling hidup di hutan hujan tropis dataran rendah. Tenggiling kadang juga dikenal sebagai anteater (pemakan semut).

Bentuk tubuhnya memanjang, dengan lidah yang dapat dijulurkan hingga sepertiga panjang tubuhnya untuk mencari semut di sarangnya. Rambutnya termodifikasi menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis sebagai alat perlindungan diri. Jika diganggu, tenggiling akan menggulungkan badannya seperti bola. Ia dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga sisiknya dapat melukai kulit pengganggunya.

Tenggiling terancam punah keberadaannya akibat habitatnya terganggu serta menjadi objek perdagangan hewan liar (Pasar gelap). Tenggiling merupakan salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia.

Foto ini diambil di Pangombusan, Parmaksian, Pangombusan, Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
English: Tenggiling Sunda, also known as Tenggiling Malaya or Jawa (Manis javanica syn. Paramanis javanica) is a representative of the order of Pholidota which is still found in Southeast Asia. This animal is preferred over most ants and termites. Tenggiling lives in lowland tropical rain forests. Tenggiling is sometimes also known as anteater (ant eaters).

Elongated shape, with a tongue that can be extended up to a third of its length to look for ants in the nest. Her hair was modified into a kind of large scales designed to protect herself. If disturbed, the tenggiling will roll its body like a ball. He can also wag his tail, so that the scales can hurt the skin disruption.

The tenggiling is threatened with extinction because its habitat is disturbed and is the object of trade in liars (Black Market). Tenggiling is one of the animals that is permitted in Indonesia.

Photo was taken in Pangombusan, Parmaksian, Pangombusan, Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
Tanggal
Sumber Karya sendiri
Pembuat Frendi Apen Irawan

Lisensi

Saya, pemilik hak cipta dari karya ini, dengan ini menerbitkan berkas ini di bawah ketentuan berikut:
w:id:Creative Commons
atribusi berbagi serupa
Berkas ini dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa 4.0 Internasional.
Anda diizinkan:
  • untuk berbagi – untuk menyalin, mendistribusikan dan memindahkan karya ini
  • untuk menggubah – untuk mengadaptasi karya ini
Berdasarkan ketentuan berikut:
  • atribusi – Anda harus mencantumkan atribusi yang sesuai, memberikan pranala ke lisensi, dan memberi tahu bila ada perubahan. Anda dapat melakukannya melalui cara yang Anda inginkan, namun tidak menyatakan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
  • berbagi serupa – Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti lisensi pada materi asli.


Captions

Trenggiling Sunda sedang mencari makan di dahan pohon.

22 Februari 2019

exposure time Inggris

0.00555555555555555555 detik

f-number Inggris

8

focal length Inggris

130 milimeter

ISO speed Inggris

800

image/jpeg

Riwayat berkas

Klik pada tanggal/waktu untuk melihat berkas ini pada saat tersebut.

Tanggal/WaktuMiniaturDimensiPenggunaKomentar
terkini25 Mei 2020 10.20Miniatur versi sejak 25 Mei 2020 10.205.154 × 3.437 (11,72 MB)Frendi Apen IrawanUploaded own work with UploadWizard

2 halaman berikut menggunakan berkas ini:

Penggunaan berkas global

Wiki lain berikut menggunakan berkas ini:

Metadata