Bau badan dan ketertarikan seksual

Bau adalah rangsangan sensorik dari membran penciuman hidung oleh sekelompok molekul.[1] Bau badan tertentu berhubungan dengan ketertarikan seksual manusia.[2] Manusia dapat menggunakan bau badan secara tidak sadar untuk mengidentifikasi apakah calon pasangannya akan mewariskan sifat-sifat yang menguntungkan kepada keturunannya. Bau badan dapat memberikan petunjuk yang signifikan tentang kualitas genetik, kesehatan, dan keberhasilan reproduksi calon pasangan.[3] Bau badan mempengaruhi daya tarik seksual dalam beberapa cara termasuk melalui biologi manusia, siklus menstruasi dan asimetri fluktuatif. Membran penciuman berperan dalam mencium dan secara tidak sadar menilai feromon manusia lain.[4] Bau juga mempengaruhi daya tarik seksual pada serangga dan mamalia lain. Gen kompleks histokompatibilitas utama yang berperan penting untuk sistem kekebalan tubuh tampaknya juga berperan dalam ketertarikan seksual melalui bau badan. Penelitian telah menunjukkan bahwa bau badan sangat terkait dengan ketertarikan pada wanita heteroseksual. Para wanita dalam penelitian ini menilai bau badan lebih penting untuk daya tarik daripada "penampilan". Kecenderungan ini menunjukan bahwa manusia mungkin tidak hanya bergantung pada indra visual dan verbal untuk tertarik pada calon pasangan.[5]

Referensi sunting

  1. ^ Michael, Stoddart, D. Michael (David) (1976-01-01). Mammalian odours and pheromones. Edward Arnold. 
  2. ^ Spehr, Marc; Kelliher, Kevin R.; Li, Xiao-Hong; Boehm, Thomas; Leinders-Zufall, Trese; Zufall, Frank (2006-02-15). "Essential Role of the Main Olfactory System in Social Recognition of Major Histocompatibility Complex Peptide Ligands". Journal of Neuroscience. 26 (7): 1961–1970. doi:10.1523/jneurosci.4939-05.2006. PMC 6674934 . PMID 16481428. 
  3. ^ Havlicek, Jan; Roberts, S. Craig; Flegr, Jaroslav (2005). "Women's preference for dominant male odour: effects of menstrual cycle and relationship status". Biology Letters. 1 (3): 256–259. doi:10.1098/rsbl.2005.0332. PMC 1617143 . PMID 17148181. 
  4. ^ Grammer, Karl; Fink, Bernhard; Neave, Nick (February 2005). "Human pheromones and sexual attraction". European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology. 118 (2): 135–142. doi:10.1016/j.ejogrb.2004.08.010. PMID 15653193. 
  5. ^ Herz, Rachel S.; Inzlicht, Michael (September 2002). "Sex differences in response to physical and social factors involved in human mate selection". Evolution and Human Behavior. 23 (5): 359–364. doi:10.1016/S1090-5138(02)00095-8.