Bandar Udara Internasional Viracopos-Campinas

bandar udara di Brasil

Bandar Udara Internasional Viracopos-Campinas (IATA: VCPICAO: SBKP) adalah bandar udara internasional yang melayani kota Campinas, São Paulo, Brasil. Pada 6 Januari 1987, nama bandara ini diganti ke nama yang digunakan saat ini.[1]

Bandar Udara Internasional Viracopos-Campinas
Aeroporto Internacional de Viracopos-Campinas
Informasi
JenisPublik
PengelolaInfraero
LokasiCampinas
Zona waktuUTC-3
Koordinat{{{coordinates}}}

Pada tahun 2010 bandara ini berada di peringkan ke-2 dalam hal kargo yang ditangani di Brazil, menempatkannya menjadi salah satu bandara tersibuk di negara ini. Bandara ini dioperasikan oleh Infraero.

Sejarah sunting

Kode bandar udara IATA untuk Viracopos adalah VCP dan kode kota untuk Campinas adalah CPQ. Kadang kala kedua kode digunakan bersama meskipun terdapat perbedaan di antara keduanya di dalam sistem reservasi maskapai: VCP, bersama dengan CGH (Congonhas) dan GRU (Guarulhos), adalah bagian dari sistem multi bandara yang berada di sekitar kota São Paulo (kode SAO). Sebuah maskapai yang mengisi dokumen penerbangan dengan kode VCP akan diteukan oleh penumpang atau agen perjalanan yang membutuhkan layanan dari São Paulo, sedangkan bila dokumen penerbangan yang diisi dengan kode CPQ akan menunjukkan layanan berasal dari Campinas, bukan São Paulo. Contoh yang sama adalah New York City (NYC), dimana kode bandara LGA (Bandar Udara LaGuardia), JFK (Bandar Udara Internasional John F. Kennedy), dan EWR (Bandar Udara Internasional Newark Liberty) digunakan untuk kota yang sama, meskipun lokasinya berada di kota dan negara bagian yang berbeda.

Awal mula Viracopos dapat dilacak dari sebuah lapangan terbang sederhana di dekat Campinas yang dibangun pada Revolusi Konstitusionalis 1932 di São Paulo. Pada tahun 1950an lapangan terbang ini digunakan oleh perusahaan kargo. Pada tahun 1960 landasan pacu di bandara ini diperpanjang hingga mencapai 3.240 m, cukup panjang untuk menampung pesawat jet antar benua geneasi pertama seperti Boeing 707, de Havilland Comet, Vickers VC10, Convair 990, dan Douglas DC-8, dan mulai menerima penerbangan internasional pertamanya.[2] Lebih lanjut, Viracopos kemudian difungsikan (hingga sekarang)nmenjadi sebuah bandara alternatif untuk Bandar Udara Internasional Rio de Janeiro-Galeão dan bandara-bandara di São Paulo umumnya karena bandara ini jarang ditutup akibat cuaca buruk (rata-rata hanya 5 kali dalam setahun). Segera maskapai seperti Varig, VASP dan Real membuka layanan menuju Viracopos.[3]

Pada tahun 1970an 1970 Viracopos menjadi bandar undara internasional bagi São Paulo, karena landasan pacu dari São Paulo-Congonhas terlalu pendek untuk menampung pesawat jet antar benua. Dalam praktiknya, jarak sejauh hampir 100 km dari Viracopos menuju São Paulo membuatnya menjadi sangat tidak nyaman bagi penumpang dan maskapai. Hasilnya, layanan penerbangan internasional langsung menjadi terbatas karena sebagian besar penumpang internasional lebih memilih untuk terbang menuju Bandar Udara Internasional Rio de Janeiro-Galeão dan kemudian melakukan transit menuju São Paulo-Congonhas, yang lokasinya sangat dekat dengan pusat kota. Pada saat itu, Viracopos pernah muncul di Rekor Dunia Guinness sebagai badnara terjauh dari kota yang dilayaninya.

Posisi dari penerbangan internasional dari São Paulo hilang pada tahun 1985 dengan pembukaan Bandar Udara Internasional Guarulhos dan Viracopos masuk dalam dekade stagnasi dengan semua penerbangan domestik dan internasional dipindahkan ke Guarulhos dan Congonhas.[2]

Namun, mengetahui kepentingan strategis dari Viracopos untuk ekonomi, Infraero, administratur bandara padat tahun 1995 memulai implementasi sebuah rencana utama renovasi dengan sasaran pembangunan terminal baru, menfokuskan usahanya dalam segmen pasar transportasi kargo. Tahap pertama diselesaikan pada paruh pertama tahun 2004, dimana bandara menerima ruang tunggu keberangkatan dan kedatangan penumpang baru, ruang publik, konsesi komersial, dan terminal kargo baru. Tahap kedua dari proyek pengembangan terminal penumpang selesai pada tahun 2005 dan sebuah menara kontrol baru dibangun, fasilitas penyimpanan dan proses untuk terminal kargo diperbesar, dan terminal penumpang diperindah. Pada tahap ketiga pengembangan, yang akan membagun landasan pacu kedua, masih irencanakan, bergantung kepada laporan dana dampak lingkungan untuk membeli tanah pribadi di sekitar bandara. Wilayah total seluas 12,36 km2, dengan 3.172 penduduk dan 88 bidang tanah harus dibebaskan oleh pemerintah untuk tujuan ini.

Being the second busiest cargo airport in Brasil, Viracopos has 60,000 square meters (646,000 square feet) of cargo terminals, 1,700 square meters (18,300 square feet) for animal cargo, and 1,480 cubic meters (52,200 square feet) of refrigerated space. As a major import/export hub, Viracopos enjoys 'express lanes' for courier traffic which are exceptionally quick and unbureaucratic by Brazilian standards.

The region of Campinas, like most of the interior of the state of São Paulo, is one of the most prosperous in Brazil, with an impressive economic output. Its local domestic passenger traffic, combined with the intense domestic and international cargo traffic that also serves São Paulo, is large enough to make Viracopos a relatively busy airport. In fact, between 2008 and 2010 passenger traffic grew 400 percent, from 1.02 million in 2008 to 5.5 million in 2010. The airport can handle 7 million passengers/year.[3] The number of flights offered has increased dramatically since Azul Brazilian Airlines made Viracopos its main hub. However, until 2010 there were no other scheduled international passenger flights. That year TAP Portugal started services to Lisbon, PLUNA to Montevideo, and the charter operator Whitejets to destinations in the Caribbean.

Menjadi bandar udara kargo kedua tersibuk di Brasil, Viracopos memiliki 60.000 meter persegi terminal kargo, 1.700 meter persegi ruang kargo binatang, dan 1.480 meter kubik ruang berpendingin. Sebagai hub impor/ekspor utama, Viracopos menikmati 'jalur ekspres' untuk lalu lintas kargo dimana sangat cepat dan tidak terlalu birokratis dibandingkan standard Brazil.

Wilayah Campinas, seperti sebagian besar wilayah di negara bagian São Paulo, adalah salah satu wilayah yang prospektif di Brazil, dengan hasil ekonomi yang impresif. Lalu lintas penumpang domestik, digabungkan dengan kepadatan lalu lintas kargo domestik dan internasional yang juga melayani kota São Paulo, cukup banyak membuat Viracopos menjadi bandara yang sibuk. Faktanya, antara tahun 2008 dan 2010 lalu lintas bertumbuh sebanyak 400 persen, dari 1,02 juta pada tahun 2008 menjadi 5,5 juta pada tahun 2010. Bandara dapat melayani 7 juta penumpang setiap tahun.[3] Jumlah penerbangan yang disediakan meningkat pesat setelah Azul Brazilian Airlines menjadikan Viracopos sebagai hub utamanya. Namun, hingga tahun 2010 tidak ada penerbangan penumpang inernasional berjadwal. Pada tahun tersebut TAP Portugal memulai layanan menuju Lisbon, PLUNA menuju Montevideo, dan operator charter Whitejets menuju destinasi di Karibia.

Pada 26 April 2011 dipastikan bahwa dalam usaha untuk mempercepat pekerjaan peningkatan dan renovasi yang dibutuhkan, perisahaan swasta akan memperoleh konsesi untuk mengeksplorasi beberapa bandara Infraero dan di antaranya, Viracopos.[4] Rencana tersebut dipastikan pada 31 Mei 2011 dan ditambahkan bahwa Infraero akan tetap memegang 49% saham dari badnara yang diprivatisasi dan negosiasi tersebut diharapkan selesai pada paruh pertama tahun 2012.[5]

Maskapai dan destinasi sunting

Penumpang sunting

 
Azul Brazilian Airlines adalah operator terbesar di Viracopos.
MaskapaiTujuan
Azul Brazilian Airlines Aracaju, Araçatuba, Belo Horizonte-Confins, Brasília, Campo Grande, Caxias do Sul,[6] Cuiabá, Curitiba-Afonso Pena, Florianópolis, Fortaleza, Foz do Iguaçu, Goiânia, Ilhéus, João Pessoa, Joinville, Juazeiro do Norte, Juiz de Fora-Zona da Mata, Maceió, Manaus, Marília, Maringá, Navegantes, Natal, Palmas, Porto Alegre, Porto Seguro, Presidente Prudente, Recife, Ribeirão Preto, Rio de Janeiro-Galeão, Rio de Janeiro-Santos Dumont, Salvador da Bahia, São José do Rio Preto, Teresina, Uberaba, Vitória
Gol Airlines Belo Horizonte-Confins, Brasília, Curitiba-Afonso Pena, Fortaleza, Maringá, Porto Alegre, Rio de Janeiro-Galeão, Salvador da Bahia, Vitória
PLUNA Montevideo
TAM Airlines Belo Horizonte-Confins, Brasília, Curitiba-Afonso Pena, Florianópolis, Fortaleza, Porto Alegre, Recife, Rio de Janeiro-Galeão, Salvador da Bahia, São Luís
TAP Portugal Lisbon
TRIP Linhas Aéreas Belo Horizonte-Confins, Belo Horizonte-Pampulha, Campo Grande, Curitiba-Afonso Pena, Dourados, Londrina, Rio de Janeiro-Santos Dumont, São Paulo-Guarulhos
Whitejetsa musiman: Punta Cana

a.^ Maskapai mengoperasikan penerbangan charter.

Kargo berjadwal sunting

MaskapaiTujuan
ABSA Cargo Airline Caracas, Ciudad del Este, Lima, Medellín, Manaus, Miami, Porto Alegre, Salvador, Santiago de Chile, Vitória
Atlas Air Miami
Cargolux Bogotá, Curitiba, Luxembourg, Milan-Malpensa, Quito, Petrolina
Centurion Air Cargo Miami
Emirates SkyCargo Dakar, Dubai
FedEx Buenos Aires-Ezeiza, Memphis, Santiago de Chile
Florida West International Airways Miami, Salvador
LAN Cargo Amsterdam, Buenos Aires-Ezeiza, Caracas, Frankfurt, Iquique, Manaus, Miami, Porto Alegre, Salvador, Santiago de Chile, Vitoria
LANCO Bogotá, Miami
Lufthansa Cargo Buenos Aires-Ezeiza, Dakar, Frankfurt, Quito
Martinair Amsterdam
MasAir Los Angeles, Mérida, Mexico City
UPS Airlines Miami
VarigLog Buenos Aires-Ezeiza, Caracas, Miami, Salvador da Bahia, Santiago de Chile

Insiden dan Kecelakaan sunting

  • 23 November 1961: Aerolíneas Argentinas de Havilland DH-106 Comet 4 registrasi LV-AHR yang mengoperasikan penerbangan 322 dari Campinas-Viracopos menuju Port of Spain setelah mencapai ketinggian 100 m kehilangan ketinggian, jatuh di hutan eukaliptus (kayu putih). Seluruh 12 awak dan 40 penumpang tewas. Kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan pilot.[7]
  • 9 Juni 1973: Varig Boeing 707-327C kargo registrasi PP-VJL terbang dari Campinas-Viracopos menuju Rio de Janeiro-Galeão saat melakukan pendekatan instrumental menuju Rio de Janeiro-Galeão mengalami permasalahan teknis dengan sayap belakang, membuat pesawat turun cepat, menabrak lampu pendaratan dan menghantam tanah. Seluruh 6 penumpang tewas.[8]
  • 4 Februari 1996: LAC Colombia Douglas DC-8-55F kargo registrasi HK-3979X terbang dari Asunción menuju Campinas-Viracopos untuk mengisi posisi penerbangan kosong dari Asunción. Pesawat mengalami kesalahan kontrol akibat pengaturan kekuatan mesin dan menabrak sebuah lapangan bermain 2 km dari landasan pacu. Diperkirakan awak menggunakan penerbangan kosong ini untuk melatih awak baru. Seluruh 4 orang di pesawat ditambah 20 orang di darat tewas.[9]
  • 15 September 2001: TAM Airlines Fokker 100 registrasi PT-MRN mengoperasikan penerbangan charter 9755, terbang dari Recife menuju Campinas-Viracopos, setelah mengalami kerusakan mesin tah terkendali dalam perjalanan menuju Campinas, 3 kaca kabin pecah terkena pecahan mesin dan harus melakukan pendaratan darutat di Belo Horizonte-Confins. Satu penumpang terhisap sebagian keluar dan ditahan oleh penumpang lain hingga pesawat mendarat. Penumpang tersebut tidak selamat.[10][11]

Akses sunting

Bandara ini berlokasi di 99 km (62 mi) sebelah barat laut dari São Paulo dan 20 km (12 mi) barat daya Campinas, yang terhubung dengan kompleks jalan raya Bandeirantes-Anhanguera, yang menghubungkan ibu kota dengan seluruh wilayah di São Paulo.

Pengembangan lebih lanjut sunting

Pada 31 Agustus 2009, Infraero mengumumkan rencana investasi senilai BRL 2.814 juta (USD 1.482,6 juta; Rp 14,7 Triliun) untuk meningkatkan Bandar Udara Internasional untuk persiapan Piala Dunia FIFA 2014 yang akan diadakan di Brazil, São Paulo (99 km) menjadi salah satu kota tuan rumah. Investasi ini juga bertujuan menyediakan infrastruktur bandara, untuk mengalihkan lalu lintas udara yang saat ini terpusat di Bandar Udara Internasional São Paulo-Guarulhos. Investasi ini didistribusikan sebagai berikut:[12]

  • Pembangunan landasan pacu kedua senilai BRL 314 juta. Selesai: April 2013
  • Pembangunan terminal penumpang baru tahap pertama senilai BRL 2.500 juta. Selesai: Mei 2015

Referensi sunting

  1. ^ "Lei n˚7.585, de 6 de janeiro de 1987" (dalam bahasa Portuguese). Câmara dos Deputados. 6 January 1987. Diakses tanggal 21 April 2011. 
  2. ^ a b Azul Brazilian Airlines, ed. (2011). "Viracopos, o nosso escolhido". Bem-vindo à bordo (dalam bahasa Portuguese). Campinas: Azul Brazilian Airlines (8): 23–25. 
  3. ^ a b c Torres, Carmen Lígia (2011). "Capital privado dá novo impulso: Plano do governo federal é criar o maior centro aeroportuário do país". Polo de inovação: Centros de pesquisa são a base do desenvolvimento (dalam bahasa Portuguese). São Paulo: Valor Econômico: 36. 
  4. ^ Bitencourt, Rafael (26 April 2011). "Governo define concessão de obras em 3 aeroportos, diz Palocci" (dalam bahasa Portuguese). Valor Online. Diakses tanggal 16 May 2011. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Salomon, Marta; Monteiro, Tânia (1 June 2011). "Governo pretende privatizar três aeroportos e abrir o capital da Infraero" (dalam bahasa Portuguese). O Estado de São Paulo: Economia. Diakses tanggal 2 June 2011. 
  6. ^ Teixeira Alves, Danilo (12 September 2011). "Azul inicia venda de passagens para Caxias do Sul (RS)" (dalam bahasa Portuguese). Panrotas. Diakses tanggal 13 September 2011. 
  7. ^ "Accident description LV-AHR". Aviation Safety Network. Diakses tanggal 27 June 2011. 
  8. ^ "Accident description PP-VJL". Aviation Safety Network. Diakses tanggal 29 June 2011. 
  9. ^ "Accident description HK-3979X". Aviation Safety Network. Diakses tanggal 27 June 2011. 
  10. ^ "Accident description PT-MRN". Aviation Safety Network. Diakses tanggal 23 May 2011. 
  11. ^ Marra, Lívia (16 September 2001). "Avião da TAM acidentado em Minas havia sido revisado no mês passado" (dalam bahasa Portuguese). Folha Online. Diakses tanggal 23 May 2011. 
  12. ^ Rittner, Daniel; Braga, Paulo Victor (31 August 2009). "Infraero vai gastar R$5 bi em reforma de aeroportos". Valor Econômico (dalam bahasa Portuguese). hlm. A4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-06. Diakses tanggal 2011-10-24. 

Pranala luar sunting