Bambang Nurdiansyah
Bambang Nurdiansyah (lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 28 Desember 1960; umur 58 tahun) adalah seorang pelatih dan mantan pemain sepak bola legendaris Indonesia.
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Bambang Nurdiansyah | ||
Tanggal lahir | 28 Desember 1960 (umur 58) | ||
Tempat lahir | Banjarmasin, Indonesia | ||
Posisi bermain | Penyerang | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1978–1982 | Arseto | ||
1982–1983 | Tunas Inti | ||
1983–1985 | Yanita Utama | (29) | |
1985–1986 | Krama Yudha Tiga Berlian | (9) | |
1986–1992 | Pelita Jaya | ||
1993 | Putra Samarinda | ||
Tim nasional | |||
1980–1991 | Indonesia | ||
Kepelatihan | |||
2005 | Indonesia (interim) | ||
2005 | PSIS Semarang | ||
2006 | Pelita Krakatau Steel | ||
2006–2007 | Indonesia (asisten pelatih) | ||
2007 | Pelita Jaya Jawa Barat (direktur teknik) | ||
2008 | Arema Malang | ||
2008–2009 | PSIS Semarang | ||
2011 | Jakarta FC | ||
2011–2012 | Persiram Raja Ampat | ||
2013–2014 | Cilegon United | ||
2015–2016 | Persija Jakarta | ||
2019- | PSIS Semarang | ||
Prestasi
| |||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 02:34, 7 Februari 2016 (UTC). |
Daftar isi
KarierSunting
PemainSunting
Anak dari pasangan M Sidik (almarhum) dan Nursehan ini memulai kariernya di kesebelasan Arseto Solo pada 1978-1982. Ia kemudian hijrah ke Tunas Inti (1982-1983), musim berikutnya pindah ke Yanita Utama (1983-1985). Sebelum menjadi pelatih, ia adalah seorang pemain sepak bola dan telah memperkuat Pelita Jaya dan tim nasional sepak bola Indonesia selama 11 tahun (1980–91).[1] Dia juga bermain untuk Mercu Buana dan Krama Yudha Tiga Berlian pada era Galatama pada tahun 1980-an. Ia memenangkan Galatama dua kali dengan Krama Yudha, dan selesai sebagai pencetak gol terbanyak ketiga kalinya - paling produktif musim menjadi musim 1984, ketika dia mencetak gol 13 di Liga.
PelatihSunting
Mulai musim 2008 ia melatih Arema Malang di Liga Super Indonesia,[2] namun mengundurkan diri setelah baru menjalani 4 pertandingan karena merasa ditekan kelompok pendukung Arema, Aremania.[3] Ia kemudian melanjutkan musim 2008/09 dengan menjadi pelatih PSIS Semarang. Sebelumnya ia pernah melatih klub Pelita Krakatau Steel pada tahun 2006. Pada musim 2005 ia melatih di PSIS Semarang dan memberi gelar: Juara III LI XII 2005 Juara III PEBY 2005 Juara II LI XIII 2006 Juara II PEBY 2006, tetapi pindah karena ingin mendekatkan diri dengan keluarga. Selain itu, Bambang juga pernah melatih Persita Tangerang.
Di sela jeda Liga Indonesia musim 2005 dengan musim 2006, Bambang sempat ditunjuk oleh PSSI untuk melatih sementara Indonesia untuk pertandingan melawan Afrika Selatan dalam rangka ulang tahun Golongan Karya.
Ia juga pernah menjadi pelatih tim nasional sepak bola putri pada SEA Games 2011.
Saat ini, ia melatih klub sepak bola asal Papua Barat, Persiram Raja Ampat, yang bermain di Liga Super Indonesia 2011-12.[4]
Ia dianugerahi sebagai salah satu 22 legenda sepak bola Indonesia pada final Piala Indonesia 2007.[5]
ReferensiSunting
- ^ http://www.fifa.com/worldfootball/statisticsandrecords/players/player=55324/index.html
- ^ Bambang Nurdiansyah Tangani Arema, Suara Merdeka, 9 Februari 2008
- ^ "Terus Ditekan Aremania, Bambang Nurdiansyah Tinggalkan Arema", Goal.com, 4 Agustus 2008
- ^ http://www.goal.com/en-us/people/indonesia/26056/bambang-nurdiansyah
- ^ Penghargaan 22 Pemain Legendaris Indonesia - 3 April 2007, Bola Indo Wordpress, 3 April 2007
Didahului oleh: Joko Susilo & Herman Kardiaman (temporer) |
Pelatih Arema Malang Mei 2008- Agustus 2008 |
Diteruskan oleh: Gusnul Yakin |