Bahasa Tengger

bahasa Javanik yang mayoritas dituturkan oleh orang Tengger

Bahasa Jawa Tengger adalah suatu bahasa Jawa yang dituturkan oleh masyarakat orang Jawa Tengger, berasal dari wilayah Pegunungan Tengger dan sekitarnya di Jawa Timur.

Bahasa Jawa Tengger
  • Cārabasa Tengger
  • Piwākyan Tengger
  • ꦕꦫꦧꦱꦠꦼꦁ​ꦒꦼꦂ
  • ꦥꦶꦮꦏꦾꦤ꧀ꦠꦼꦁ​ꦒꦼꦂ
Pengucapan/təŋgəɾ/
Dituturkan diIndonesia
WilayahPegunungan Tengger dan sekitarnya
EtnisTengger
Penutur
478.000 (2010)[1]
~500.100[a]
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Diatur oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan
  • Balai Bahasa Jawa Timur
Kode bahasa
ISO 639-3tes
Glottologteng1272[2]
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Nomenklatur sunting

Dalam pengistilahan lokal, bahasa Tengger dikenali sebagai Cārabasa Tengger ataupun Piwākyan Tengger. Kata cārabasa mungkin merupakan sebuah kata lakuran dari pengistilahan Jawa Kuno uccāraṇa + bhāṣa (berasal dari pengistilahan Sanskerta), yang berarti "pengungkapan kata", dan istilah piwākyan yang berakar dari wākya (dalam bahasa Jawa Kuno) memiliki arti "pengungkapan suara". Sedangkan, istilah Tengger itu sendiri merujuk kepada etnonim penghuni asli atau pribumi Pegunungan Tengger dan sekitarnya.

Klasifikasi sunting

Secara linguistik, Bahasa Tengger digolongkan sebagai dialek bahasa Jawa yang merupakan bahasa Melayu-Polinesia yang sendirinya merupakan turunan dari rumpun Austronesia. Beberapa ahli bahasa juga menganggap bahwa bahasa Tengger merupakan turunan dari bahasa Kawi, karena memiliki beberapa kosakata kuno.[3]

Secara genealogi, bahasa Tengger merupakan sebuah rumpun bahasa Jawa ragam Jawa Timur dan mempunyai keterkaitan dengan rumpun bahasa Jawa Timuran lainya utamanya Dialek Arekan (Malang - Surabaya - Gresik) dan Osing .[4]

Penulisan sunting

Sistem Penulisan sunting

Sebagai bahasa yang dituturkan di pulau Jawa (terutama di wilayah timur), bahasa Tengger secara historis juga kerap didokumentasikan menggunakan aksara Jawa (dalam bentuk Kawi) sama seperti rumpun bahasa Jawa lainnya.

Latin sunting

Bahasa Tengger (yang digunakan sehari-hari) kini umumnya ditulis dalam aksara Latin yang berjumlah 26 huruf.

Huruf besar Huruf kecil IPA Huruf besar Huruf kecil IPA
A a /aː/[b] N n /ɛn/
B b /beː/ O o /oː/
C c /t͡ʃeː/ P p /peː/
D d /deː/ Q q /kɪ/
E e /eː/ R r /ɛr/
F f /ɛf/ S s /ɛs/
G g /geː/ T t /teː/
H h /haː/ U u /uː/
I i /iː/ V v /veː/
J j /d͡ʒeː/ W w /weː/
K k /kaː/ X x /eːks/
L l /ɛl/ Y y /jeː/
M m /ɛm/ Z z /sɛt/

Penutur dan distribusi sunting

 
Para pemuka etnis Tengger, ca. tahun 1890-an

Penutur utama dari bahasa Tengger ialah masyarakat etnis Tengger yang secara mayoritas dapat ditemukan di kawasan Pegunungan Tengger dan sekitarnya di timur pulau Jawa, terutama di:

Status dan penggunaan sunting

 
Ritual khas Tenggerisme di Pasuruan

Penggunaan sunting

Berdasarkan salah satu catatan kolonial oleh Thomas Stamford Raffles dalam bukunya yang berjudul The History of Java (terj. har. 'Sejarah Pulau Jawa'), bahasa Tengger digunakan dalam kitab Panglawu, yang merupakan sebuah kitab suci bagi masyarakat etnis Tengger dalam agama atau kepercayaan mereka yang disebut sebagai Tenggerisme (bahasa Inggris: Tenggerism).[6]

Catatan sunting

  1. ^ estimasi berdasarkan total populasi etnis Tengger
  2. ^ Meskipun bahasa Jawa melafalkan huruf "A" is sebagai /ɔ/, dalam bahasa Tengger, "A" dilafalkan sebagai /a/.[5]

Referensi sunting

Kutipan sunting

  1. ^ Bahasa Jawa Tengger di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2019). http://glottolog.org/resource/languoid/id/teng1272 |chapterurl= tidak memiliki judul (bantuan). Glottolog 4.1. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ Dwi Astuti Wahyu Nurhayati 2016, hlm. 2
  4. ^ Peter Cole, Elizabeth Jonczyk, Jason Lilley (1999). "A note on extraction from object position in Javanese languages" [Catatan tentang ekstraksi dari posisi objek dalam bahasa Jawa lainnya]. Toronto Working Papers in Linguistics (dalam bahasa Inggris). Toronto. 16 (2). 
  5. ^ Dwi Astuti Wahyu Nurhayati 2016, hlm. 9
  6. ^ Raffles, Sir Thomas Stamford (1830). The History of Java [Sejarah Jawa] (dalam bahasa Inggris). 1. J. Murray. 

Daftar pustaka sunting

Pranala luar sunting

(Inggris) Bahasa Tengger di Ethnologue