Bahasa Taivoan

bagian dari rumpun bahasa Austronesia

Bahasa Taivoan (juga dieja Taivuan) adalah suatu bahasa Austronesia punah yang pernah dituturkan oleh suku Taivoan hingga abad ke-19. Bahasa ini pernah dianggap hanya sebagai dialek dari bahasa Siraya, tetapi bukti-bukti linguistik yang ada dan tingkat kesalingpahaman menunjukkan bahwa Taivoan lebih tepat digolongkan sebagai bahasa tersendiri.[5] Naskah-naskah yang sebelumnya dianggap ditulis dalam bahasa Siraya seperti terjemahan Injil Matius dan catatan Formularium Kekristenan yang diterjemahkan ke dalam "bahasa Siraya" oleh misionaris Belanda pada abad ke-17. Namun para ahli bahasa sekarang menyebut bahwa catatan tersebut lebih tepat diterjemahkan ke dalam bahasa Taivoan.[6]

Bahasa Taivoan
Rara ka maka-Taivoan
Pengucapan[taivu'an]
Dituturkan diTaiwan
WilayahTaiwan barat daya (Tainan dan Kaohsiung). Juga pernah ada penutur pendatang di Lembah Huatung.
EtnisSuku Taivoan
Kepunahanabad ke-19; sekarang ada gerakan revitalisasi bahasa
Alfabet Latin (Naskah Sinkang), Hanzi Tradisional
Kode bahasa
ISO 639-2map
ISO 639-3tvx
Glottologtaiv1237[1]
Linguasfer30-FAA-bb
IETFtvx
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Taivoan diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC9 Dormant
Bahasa Taivoan dikategorikan sebagai C9 Dormant menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini sudah ditinggalkan mayoritas penuturnya dan hanya dituturkan oleh segelintir orang
Referensi: [2][3][4]
Lokasi penuturan
Taivoan dalam lingkup cabang Formosa Timur (berwarna ungu)
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 23°06′N 120°27′E / 23.100°N 120.450°E / 23.100; 120.450
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Sejak rilis kode Januari 2019, SIL International telah mengakui Taivoan sebagai bahasa yang terpisah dan mengesahkan kode tvx untuk pengkategorian bahasa ini.[7]

Penggolongan

sunting

Bahasa Taivoan sebelumnya dianggap hanya sebagai dialek dari bahasa Siraya. Namun, beberapa bukti berupa tingkat kesalingpahaman menunjukkan bahwa Taivoan lebih layak dikategorikan sebagai bahasa tersendiri yang dituturkan oleh suku Taivoan.

Bukti tertulis

sunting

Dalam catatan berjudul "De Dagregisters van het Kasteel Zeelandia" yang ditulis oleh penjajah Belanda selama tahun 1629–1662, dengan jelas dikatakan bahwa ketika orang Belanda ingin berbicara dengan kepala suku Cannacannavo (suku Kanakanavu), mereka perlu menerjemahkan dari bahasa Belanda ke Sinckan (Siraya), lalu dari bahasa Sinckan ke Tarroequan (kemungkinan bahasa Paiwan atau Rukai), lalu dari Tarroequan ke Taivoan, dan dari Taivoan ke Cannacannavo:[8][9]

"...... in Cannacannavo: Aloelavaos tot welcken de vertolckinge in Sinccans, Tarrocquans en Tevorangs geschiede, weder voor een jaer aengenomen" — "De Dagregisters van het Kasteel Zeelandia", (halaman 6–8)

Bukti linguistik

sunting

Perbandingan penamaan bilangan dalam bahasa Siraya, Taivoan (dialek Tevorangh), dan Makatao (dialek Kanapo), serta rekonstruksi Proto-Austronesia (PAn) menunjukkan perbedaan antara tiga bahasa Austronesia di Taiwan bagian barat daya pada abad ke-20:[10][11]

PAn Proto-Siraya Siraya Taivoan Makatao
UM

[catatan 1]

Gospel

[catatan 2]

Kongana

[catatan 3]

Tevorangh

[catatan 4]

Siaurie

[catatan 5]

Eastern

[catatan 6]

Kanapo

[catatan 7]

Bankim
1 *asa *saat sa-sat saat sasaat caha' sa'a caca'a na-saad saat
2 *duSa *ðusa sa-soa ruha duha ruha zua raruha ra-ruha laluha
3 *telu *turu tu-turo turo turu toho too tatoo ra-ruma taturu
4 *Sepat *səpat pa-xpat xpat tapat paha' sipat, gasipat tapat ra-sipat hapat
5 *lima *rǐma ri-rima rima tu-rima hima rima, urima tarima ra-lima lalima
6 *enem *nəm ni-nam nnum tu-num lom rumu, urumu tanum ra-hurum anum
7 *pitu *pitu pi-pito pito pitu kito' pitoo, upitoo tyausen ra-pito papitu
8 ---

*walu

*kuixpa

---

kuxipat

---

kuixpa

---

pipa

---

kipa'

---

---

waru, uwaru

rapako ---

ra-haru

tuda
9 ---

*Siwa

*ma-tuda

---

matuda

---

matuda

---

kuda

---

matuha

---

---

hsiya

ravasen ---

ra-siwa

---
10 --- *-ki tian keteang kitian keteng kaipien --- kaiten ra-kaitian saatitin

Pada tahun 2009, Li (2009) membuktikan lebih lanjut hubungan antara ketiga bahasa tersebut, berdasarkan pengamatan linguistik terbaru di bawah ini:

PAn Siraya Taivoan Makatao
perubahan bunyi (1) *l r Ø~h r
perubahan bunyi (2) *N l l n
perubahan bunyi (3) *D, *d s r, d r, d
perubahan bunyi (4) *k

*S

-k-

-g-

Ø

Ø

-k-

----

perubahan morfologis

(bentuk kala mendatang)

-ali -ah -ani

Beberapa contoh termasuk:[10][12]

PAn Siraya Taivoan Makatao terjemahan
perubahan bunyi (1) *telu turu toho toru tiga
*lima rima hima rima lima, tangan
*zalan darang la'an raran jalanan
*Caŋila tangira tangiya tangira telinga
*bulaN vural buan buran bulan (benda langit)
*luCuŋ rutong utung roton monyet
ruvog uvok, huvok ruvok nasi
karotkot kau akuwan sungai
mirung mi'un'un mirun duduk
meisisang maiyan mairang besar
mururau mo'owao, mowaowao ----- menyanyi
perubahan bunyi (2) *ma-puNi mapuli mapuri mapuni putih
tawil tawin tawin tahun
maliko maniku maneku tidur, baring
maling manung bimalong mimpi
*qaNiCu litu anito ngitu hantu
paila paila paina beli
ko kuri, kuli koni aku
perubahan bunyi (3) *Daya saya daya raya timur
*DaNum salom rarum ralum air
*lahud raus raur ragut, alut barat
sapal rapan, hyapan tikat kaki
pusux purux ----- negeri
sa ra, da ra, da dan
kising kilin kilin sendok
hiso hiro ----- jika
perubahan bunyi (4) *kaka kaka aka aka kakak
ligig li'ih ni'i pasir
matagi-vohak mata'i-vohak ----- menyesal
akusey kasay asey tidak punya
Tarokay Taroay Tarawey (suatu nama orang)

Berdasarkan penelitian tersebut, Li mencoba menganalisis bahasa-bahasa tersebut berdasarkan dua jenis penggolongan:[6]

1. Jenis penggolongan berdasarkan jumlah inovasi fonologis:

2. Jenis penggolongan berdasarkan kronologi relatif perubahan bunyi:

Li (2009) menganggap jenis penggolongan kedua (yang mengandung cabang Taivoan–Makatao) sebagai penggolongan yang lebih masuk akal.

Kritik terhadap pernyataan Candidius

sunting

Taivoan dulunya dianggap oleh beberapa peneliti sebagai subkelompok dialek Siraya sejak George Candidius memasukkan "Tefurang" di delapan desa Siraya yang dia klaim semuanya memiliki "tata krama, adat dan agama yang sama, dan berbicara dalam bahasa yang sama."[13] Namun, ahli bahasa dari Amerika Serikat bernama Raleigh Ferrell meneliti kembali catatan-catatan penjelajah Belanda dan mengatakan "sepertinya orang Tevorangian adalah kelompok etnolinguistik yang berbeda, sangat berbeda dalam bahasa dan budaya dari Siraya." Ferrell menyebutkan bahwa, mengingat Candidius menegaskan bahwa dia sangat mengenal delapan desa yang diduga menuturkan bahasa Siraya termasuk Tevorang, sangat diragukan bahwa Candidius pernah benar-benar mengunjungi desa yang terakhir: "hampir pasti, tetapi, dia tidak mengunjungi Tevorang ketika dia menulis catatannya yang terkenal pada tahun 1628. Kunjungan orang Belanda pertama ke Tevorang sepertinya terjadi pada bulan Januari 1636 [...]"[5]

Lee (2015) menganggap bahwa, ketika Siraya pernah menjadi basantara di delapan desa adat di Taiwan bagian barat daya, suku Taivoan dari Tevorangh, yang telah terbukti memiliki bahasa mereka sendiri dalam catatan berjudul "De Dagregisters van het Kasteel Zeelandia", mungkin masih membutuhkan layanan penerjemahan dari Wanli, desa adat tetangga yang juga memiliki ladang berburu bersama dan juga merupakan sekutu bersama dengan Tevorangh.[9]

Li mencatat dalam penelitian berjudul "The Lingue Franche in Taiwan" bahwa, bahasa Siraya memberikan pengaruhnya terhadap bahasa-bahasa tetangga di Taiwan bagian barat daya, termasuk ke Taivoan di timur dan ke Makatao di selatan pada abad ke-17, dan menjadi basantara di daerah-daerah tersebut.[14]

Catatan

sunting
  1. ^ Berdasarkan kosakata Siraya yang terdapat dalam Naskah Utrecht yang ditulis pada abad ke-17.
  2. ^ Berdasarkan kosakata Siraya yang ditemukan dalam terjemahan Injil Matius yang ditulis pada abad ke-17.
  3. ^ Terbukti dalam bahasa di komunitas Siraya Kongana pada awal abad ke-20.
  4. ^ Terbukti dalam bahasa di komunitas Tevorangh-Taivoan, termasuk Siaolin, Alikuan, dan Kahsianpoo, pada awal abad ke-20.
  5. ^ Terbukti, terutama dalam bahasa di Suannsamna.
  6. ^ Terbukti, terutama dalam bahasa di Dazhuang.
  7. ^ Terbukti dalam bahasa di komunitas Kanapo Makatao pada awal abad ke-20.

Referensi

sunting
  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Taivoan". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  4. ^ "Bahasa Taivoan". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  5. ^ a b Ferrell, Raleigh (1971). "Aboriginal Peoples of the Southwestern Taiwan Plains". Bulletin of the Institute of Ethnology (dalam bahasa Inggris). 32: 217–235. 
  6. ^ a b Li, Paul Jen-kuei (2009). "Linguistic Differences Among Siraya, Taivuan, and Makatau". Dalam Adelaar, A; Pawley, A. Austronesian Historical Linguistics and Culture History: A Festschrift for Robert Blust. Pacific Linguistics 601 (dalam bahasa Inggris). Canberra: Pacific Linguistics. hlm. 399–409. hdl:1885/34582 . ISBN 9780858836013. 
  7. ^ "639 Identifier Documentation: tvx". SIL International. 2019-01-25. Diakses tanggal 2019-01-29. 
  8. ^ De Dagregisters van het Kasteel Zeelandia, Taiwan: 1629–1662 (dalam bahasa Belanda). ʼS-Gravenhage: M. Nijhoff. 1986. 
  9. ^ a b Lee, Jui-Yuan (2015). From Single to Group: The Formation of Sideia in the 17th Century. Department of History: National Cheng Kung University. 
  10. ^ a b Tsuchida, Shigeru; Yamada, Yukihiro; Moriguchi, Tsunekazu (1991). Linguistic Materials of the Formosan Sinicized Populations I: Siraya and Basai. Tokyo: The University of Tokyo Department of Linguistics. 
  11. ^ Blust, Robert; Trussel, Stephen (2018-05-12). "The Austronesian Comparative Dictionary, web edition". trussel2.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-26. 
  12. ^ Murakami, Naojirô (1933). "Sinkan Manuscripts", Memoirs of the Faculty of Literature and Politics, Taihoku Imperial University, Vol.2, No.1 (dalam bahasa Inggris). Formosa: Taihoku Imperial University. 
  13. ^ Campbell, William (1903). Formosa under the Dutch: Described from Contemporary Records (dalam bahasa Inggris). London: Kegan Paul. hlm. 9. 
  14. ^ Li, Paul Jen-kuei (1996). "The Lingue Franche in Taiwan". Dalam Wurm, Stephen A.; Mühlhäusler, Peter; Tryon, Darrell T. Atlas of Languages of Intercultural Communication in the Pacific, Asia, and the Americas (dalam bahasa Inggris). Berlin: De Gruyter Mouton.