Bahasa Melayu Pontianak
Bahasa Melayu Pontianak sering juga disebut Base Pontianak merupakan dialek bahasa Melayu yang dituturkan di wilayah Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Mempawah dan sekitarnya. Dialek ini dipengaruhi oleh bahasa Klemantan dan Iban
Bahasa Melayu Pontianak BPS: 1203 2
Base Pontianak | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia | ||||
Wilayah | Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya | ||||
Penutur | |||||
| |||||
Latin | |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
LINGUIST List | zlm-rit | ||||
BPS (2010) | 1203 2 | ||||
| |||||
Lokasi penuturan | |||||
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini. | |||||
Koordinat: 0°1′14.2″S 109°20′29.0″E / 0.020611°S 109.341389°E | |||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Melayu Pontianak ini memiliki keunikan dalam pelafalan, karena huruf 'r' dalam dialek ini diucapkan seperti r sengau atau konsonan geser langit-langit belakang bersuara (ɣ). Fonem ini bisa ditulis sebagai 'r' atau 'gh'.
Terdapat tambahan partikel bah sebagai penegas kata yang diucapkan sebelumnya, seperti yang digunakan dalam logat-logat bahasa Melayu yang digunakan di bagian utara Pulau Kalimantan (Sarawak, Brunei, Sabah dan provinsi Kalimantan Utara). Dialek ini tidak mengenal tingkatan berbahasa. Kasar dan halusnya seseorang berbicara tergantung pada penekanan nada dan intonasi. Perbedaan mencolok antara Dialek ini dengan dialek Melayu lainnya adalah dalam pembicaraan sehari-hari sering menggunakan kata-kata yang disingkat.
Konsonan letup celah-suara dituliskan dengan huruf 'k' atau tanda ' (apostrof).
Tata bunyi
suntingKonsonan
suntingKonsonan bahasa Melayu Pontianak
Dwibibir | Bibir-gigi | Gigi | Rongga-gigi | Pasca-rongga gigi | Lelangit | Lelangit-belakang | Celah-suara | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sengauan | m | n | ɲ | ŋ | |||||
Letupan | nirsuara | p | t | k | ʔ | ||||
bersuara | b | d | ɡ | ||||||
Gesekan | nirsuara | tʃ | |||||||
bersuara | dʒ | ||||||||
Geseran | nirsuara | (f) | s | (ʃ) | (x) | h | |||
bersuara | (z) | ɣ | |||||||
Hampiran | tengah | j | |||||||
sisi | l | ||||||||
dibibirkan | w | ||||||||
Getaran | (r) |
Vokal
suntingDepan | Madya | Belakang | |
---|---|---|---|
Tertutup | i | u | |
Tengah | e | ə | o |
Terbuka | a |
Kata ganti
suntingKata Ganti Orang | Tunggal | Jamak | |
Inklusif[2] | Eksklusif[2] | ||
orang pertama | /aku/, /sajə/, /kamɛʔ/, /kitə/ | /kamɛʔ/ | /kitə/ |
orang kedua | /kau/, /kamu/, /awaʔ/ | /kitaʔ/[2] , /kalian/[2], /awaʔ səmuə/ | |
orang ketiga | /diə/, /bəliau̯/[2] | /mərekə/[2], /diə/ |
Kata Ganti Orang | Tunggal | Jamak |
---|---|---|
orang pertama | /aku/, /sajə/, /kamɛʔ/ | /kamɛʔ/, /kitə/ |
orang kedua | /kau/, /awaʔ/ | /awaʔ səmuə/ |
orang ketiga | /diə/, /ɲə/[2], /ə/[2] | /diə/ |
Kata ganti orang
suntingBahasa Indonesia | Bahasa Malayu Standar | Bahasa Melayu Pontianak | Bahasa Melayu Sarawak |
---|---|---|---|
saya | saya | saye, kamék, aku | kamek |
kami | kami | kamék | |
kau | kau; awak | kau, awak | |
kalian | kamu | kitak | |
kita | kita | kite | |
dia | dia | die | |
ayah | ayah | abah, ayah | |
ibu | ibu | mamak; emak | |
abang | abang | abang | |
kakak | kakak | kakak | |
adik | adik | adék | |
paman | pakcik | pakmude | |
bibi | makcik | makmude | |
kakek | datuk | datok, nék aki | |
nenek | nenek | nénék, nék wan, wan |
Membase
suntingDalam tatanan keluarga dikenal istilah membase, menyebut/memanggil seseorang sesuai dengan urutan di dalam keluarga atau tanda khusus (ciri fisik) pada orang tersebut:
- Sulung = Along, Long,
- Tengah = Angah, Ngah,
- Bungsu = Usu, Su,
- Hitam = Itam, Tam,
- Putih = Utéh, Téh,
- Tinggi = Anjjang, Njang,
- Muda = Ude, Nde,
- Kecil = Acik, Cik
Contoh
suntingKakak | Abang | Paman | Bibi | Kakek | Nenek |
---|---|---|---|---|---|
kak long | bang long | pak long | mak long | tok long | wan long |
kak cik | bang cik | pak cik | mak cik | tok cik | wan cik |
Kosakata
suntingPelestarian
suntingAda berbagai usaha pelestarian yang sudah dan sedang dilakukan seperti penggunaan bahasa Melayu Pontianak pada konten-konten Youtube.
Penetapan sebagai WBTB
suntingPada tahun 2020, Bahasa Melayu Pontianak ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia[6][7]dengan nomor registrasi 202001197.[8]
Referensi
sunting- ^ Kamal, H. & Raz (1986), hlm. 25.
- ^ a b c d e f g h Willyam, Sukamto & Wartiningsih (2015), hlm. 6.
- ^ Kamal, H. & Raz (1986), hlm. 26.
- ^ a b Hariadi (2016), hlm. 835.
- ^ Hariadi (2016), hlm. 836.
- ^ Ibrahim, Jemi (9 Oktober 2020). "Bahasa Melayu Pontianak Ditetapkan sebagai WBTB". Pemerintah Kota Pontianak. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-07. Diakses tanggal 18 Maret 2022.
- ^ Darsani, Hamdan (9 Oktober 2020). "Bahasa Melayu Pontianak Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda". Tribunnews.com. Diakses tanggal 18 Maret 2022.
- ^ "Bahasa Melayu Pontianak". Warisan Budaya Takbenda. Diakses tanggal 20 Maret 2022.
Daftar pustaka
sunting- Kurniasih, Efsi; Simanjuntak; Hanye, Paternus (2014). "Sapaan Dalam Bahasa Melayu Pontianakwilayah Istana Kadriah" (PDF). Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 3 (1). doi:10.26418/jppk.v3i1.4204.
- Fauziah; Wartiningsih, Agus; Syahran, Agus (2018). "Proses Morfologis Dalam Bahasa Melayu Dialek Pontianak". Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 7 (2). doi:10.26418/jppk.v7i2.23998.
- Hariadi, Try (2–3 Agustus 2016). "Penggunaan Bahasa Melayu Pontianak dalam Pergaulan Sehari-hari". International Seminar Prasasti III. Seminar Prasasti III (dalam bahasa Indonesia). hlm. 833–838.
- Lubna, Syarifah; Syam, Christanto; Saman, Sisilya (2019). "Ungkapan Kemarahan Masyarakat Melayu Pontianak Kalimantan Barat". Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 8 (9). doi:10.26418/jppk.v8i9.35859.
- Kamal, Mustafa; H., Tri Manomo G.; Raz, Asmadi M.T.; Ulfah, Maria (1986), Morfologi dan Bahasa Sintaksis Bahasa Melayu Pontianak (PDF), Jakarta Timur: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
- Novianti, Evi (2 Juli 2011). Menilik Nasib Bahasa Melayu Pontianak (PDF). International Seminar “Language Maintenance and Shift” (dalam bahasa Indonesia). hlm. 70–74.
- Putra, Erick Prasetyo Dwi; Hartati, Umi (2016). "Perbedaan Bahasa Melayu Pontianak Kalimantan Barat Dengan Bahasa Indonesia Standar". Caraka. 3 (1): 145–158.
- Ramaniyar, Eti; Wiranty, Wiendi (2022). "Pelestarian Bahasa Melayu Pontianak Melalui Tindak Tutur Ekspresif Pada Youtube Pengabdi Gibah". Cakrawala Linguista. 5 (1): 54–61.
- Saputri, Eis; Sulissusiawan, Ahadi; Amir, Amriani (2016). "Kosakata Dalam Makanan Tradisional Masyarakat Melayu Pontianak". Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 5 (8). doi:10.26418/jppk.v5i8.16339.
- Syahroni, Vicky; Simanjuntak, Hotma; Syahrani, Agus (2018). "Interjeksi Bahasa Melayu Dialek Pontianak". Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 7 (7). doi:10.26418/jppk.v7i7.26689.
- Willyam, Ogy; Sukamto; Wartiningsih, Agus (2015). "Deiksis Persona Bahasa Melayu Pontianak". Pontianak.