Ba 'Alwi

keluarga keturunan Bani Hasyim

Ba 'Alwi atau Ba 'Alawi (bahasa Arab: آل با علوي, translit. Āl Bā ʿAlawī, har. 'Keluarga Ba 'Alawi') adalah sekelompok keluarga Hadhrami dan kelompok sosial yang berasal dari Hadhramaut di sudut barat daya Semenanjung Arab.[1]

Ba 'Alawi
با علوى
Foto sejumlah anggora keluarga Ba 'Alwi di Indonesia
Kelompok etnisArab
Region saat iniYaman, Arab Saudi, Indonesia, Malaysia, Brunei, Uni Emirat Arab, India, Bangladesh,Singapura, Maladewa, Komoro, Afrika Selatan, Somalia, Etiopia, Kenya, Uganda, Tanzania, Republik Demokratik Kongo
Tempat asalHadhramaut
Anggota
Klan
  • al-Mushayyakh
  • Al-Aydarus
  • al-Muhdar
  • al-Attas
  • al-Basakut
  • al-Saqqaf
  • al-Shahab
  • al-Haddad
  • al-Habshi
  • al-Hamid
  • al-Khirid
  • al-Qadri
  • al-Haddar
  • al-Jufri
  • lebih banyak...
Keluarga terkait
  • al-Rayyan
  • Thangal
  • Nuwaythi
  • Bafayed, Ba Mashkoor
  • Ba Rumaidaan
  • Ba Hamaam
  • al-Amoodi
  • Ba Naeemi
  • Ba Hammudi
TradisiTarekat Ba'alawiyah

Klan Ba 'Alwi yang berasal dari Tarim, Hadramaut, Yaman, menelusuri garis keturunan (nasab) mereka sebagai keturunan Nabi Islam Muhammad, melalui jalur Ahmad al-Muhajir yang lahir pada tahun 873 (260H), diduga bermigrasi dari Basra ke Hadhramaut pada tahun 931 (320H) untuk menghindari kekerasan sektarian, termasuk invasi pasukan Qaramitah ke dalam Kekhalifahan Abbasiyah. Klaim ini belakangan mendapat kritik karena beberapa tokoh publik dan peneliti di Indonesia mulai meragukan ketersambungan garis keturunan mereka dengan Muhammad.[2][3]

Asal

Cucu Ahmad al-Muhajir, Alawi, adalah Sayyid pertama yang lahir di Hadhramaut, dan satu-satunya keturunan Imam al-Muhajir yang memiliki garis keturunan tetap di Hadhramaut; garis keturunan cucu al-Muhajir lainnya, Basri dan Jadid, terputus setelah beberapa generasi. Oleh karena itu, keturunan al-Muhajir di Hadhramaut menyandang nama Bā 'Alawi atau Bani 'Alawi ("keturunan Alawi").

Keturunan Ahmad al-Muhajir terus berpindah-pindah melalui desa-desa di lembah itu, menetap di desa Sumal untuk beberapa waktu sebelum pindah ke desa Bayt Jubair. Pada tahun 521 H, Ali bin Alawi, yang dikenal sebagai "Khali' Qasam," keturunan al-Muhajir, pindah ke kota Tarim dan menjadikannya rumah bagi dirinya dan anak-anaknya. Sejak saat itu, Tarim telah menjadi markas besar Bani Alawi hingga hari ini.[4]

Sejak saat itu, Ba'Alawi Sadah tinggal di Hadhramaut di Yaman Selatan, dengan tetap berpegang pada ajaran Sunni dalam mazhab fiqh mazhab Syafi'i. Pada awalnya, seorang keturunan Imam Ahmad al-Muhajir yang menjadi ulama dalam studi Islam disebut Imam, kemudian Syekh, tetapi kemudian disebut Habib.

Sebagian dari mereka mulai bermigrasi keluar Hadhramaut di abad ke 15 M (tahun 1400 an M) , tetapi baru pada tahun 1700 M mereka mulai bermigrasi[5] dalam jumlah besar dari Hadhramaut ke seluruh dunia, sering kali untuk melakukan dakwah.[6] Perjalanan mereka juga membawa mereka ke berbagai wilayah di Afrika dan Asia sampai Asia Tenggara. Para imigran Hadhrami ini berbaur dengan masyarakat lokal yang tidak biasa dalam sejarah diaspora. Misalnya, Wangsa Jamalullail dari Perlis merupakan keturunan Ba 'Alawi. Habib Salih dari Lamu, Kenya juga merupakan keturunan Ba 'Alawi.

Penyebaran di Indonesia

Abad ke-19 adalah masa gelombang migrasi besar-besaran keluarga Ba’alwi dan imigran Yaman lainnya ke Nusantara. Migrasi ini menyusul perubahan kebijakan Kolonial Belanda yang secara perlahan menjadikan wilayah Jawa dan kepulauan lain di Nusantara terbuka bagi pasar internasional.[7] Perpindahan mereka ke Nusantara didorong faktor kemiskinan.[8] Negeri Hadramaut pada akhir abad ke-19 itu mengalami perang saudara antara Al-Quwaiti dan Al-Khatiri, mereka memperebutkan kekuasaan di Hadramaut. Bahkan kekayaan Hadramaut tahun 1930 hanya dapat memenuhi kebutuhan seperempat penduduknya. Padahal, penting dicatat, pada tahun itu 20 sampai 30% penduduk Hadramaut tinggal diberbagai Negara Lautan India [9]

Pada awal kedatangannya ke nusantara , mereka pada umumnya bekerja sebagai karyawan pabrik dan perkebunan dari perusahaan belanda. Selain itu, karena ketokohhannya ada juga yang diangkat pemerintahan Belanda menjadi mufti (yang bertugas berfatwa) di Batavia, misalnya Habib Utsman bin Yahya Utsman sempat mengalami benturan dengan ulama-ulama Banten dan kalangan baalawi lainnya. Hal itu, dikarenakan fatwa keagamaan Utsman bin Yahya tentang haramnya memberontak kepada Belanda pada masa itu, dan mereka yang melakukannya dianggap terkena delusi agama. Fatwa itu terkait pemeberontakan rakyat Banten pada tahun 1888 M.[10]

Kesultanan Pontianak adalah sebuah kesultanan Islam di Kalimantan yang didirikan oleh Syarief Abdurrahman Alkadrie dari Pontianak, yang masih merupakan keturunan Ba 'Alwi, begitu juga dengan Kesultanan Siak yang mulai diperintah sultan keturunan Baalawi yang bernama Habib Ali Assegaf setelah berhasil menggantikan Sultan Ismail ibni Sultan Muhammad Abdul Jalil Jalaluddin Syah pada tahun 1790.[11] Demikian pula Kesultanan Pelalawan yang didirikan oleh Habib Abdurrahman Fakhruddin Assegaf pada tahun 1725 dan Kesultanan Perlis di negeri Melayu yang didirikan oleh Habib Hussein Jamalullail .[12]

Ada yang mengkaitkan D.N. Aidit yang menjadi Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI) berasal dari kelompok ini. Pengakuan bahwa Aidit adalah nama marga dari Yaman diungkapkan oleh anak Aidit, Ilham Aidit.[13] Pengakuan ini bertentangan dengan informasi dari perkumpulan marga Aidid[13] Klaim D.N. Aidit keturunan Ba Alawi kemudian dibantah oleh Fadli Zon dan Rabithah Alawiyah.[14] Klaim D.N Aidit sebagai keturunan Ba Alawi dinyatakan hoaks berdasarkan informasi resmi dari Departemen Kominfo.[15] Aidit sendiri akhirnya dihukum mati di Boyolali pada 23 November 1965 karena diduga menjadi dalang di balik Gerakan 30 September, sebuah kudeta komunis yang gagal.[16] Namun ada seorang yang bermarga Ba’alwi di Kalimantan Timur, yaitu Fahrul Baraqbah, menjadi anggota PKI yang ditangkap pasca meletusnya Gerakan 30 September.[17]

Beberapa tokoh Ba 'Alwi yang dicatat berperan dalam Revolusi Nasional Indonesia seperti Habib Ali Kwitang, Habib Idrus bin Salim al-Jufri, Habib Salim Bin Jindan, Ali Gathmir, Syeikh al-Athas, Habib Syeikh al-Athas, Syarif Hamid II dari Pontianak dan Ahmad Assegaf.[18] Ba Alawi juga terlibat dalam Perang Diponegoro yaitu laskar Basyaiban.[19] Konon Imam Bonjol juga dikaitkan sebagai keturunan Ba 'Alawi,[20] namun banyak dari klaim-klaim tersebut telah dibantah oleh sejarawan Profesor Anhar Gonggong dan sebagian dari kalangan Ba Alawi sendiri. [21] Namun pernyataan Anhar Gonggong mengenai Sultan Hamid II dalam revolusi Nasional dibantah oleh Yayasan Sultan Hamid.[22] Demikian pula peran Habib Ali Kwitang dalam perjuangan kemerdekaan diakui PWNU DKI, yang kemudian mengusulkan gelar pahlawan.[23]

Dampak

Beberapa tokoh Indonesia yang diklaim sebagai keturunan Ba'Alawi antara lain Muhammad Rizieq Shihab, Ali Alatas, Alwi Shihab, Raden Saleh, Halimah Alaydrus, Muhammad Quraish Shihab, Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Husein Ja'far Al Hadar dan Hamid Algadri. Luthfi bin Yahya dari Pekalongan termasuk daftar The 500 Most Influential Muslims untuk tahun 2024,[24] yang disusun tahunan oleh Georgetown University's Prince Al-Waleed Center for Muslim–Christian Understanding dan Royal Islamic Strategic Studies Centre dari Yordania. Kredibilitas dan objektivitas lembaga penyusun daftar tersebut mendapatkan kritikan dari Imaduddin Utsman al-Bantani.[25] Peringatan Haul Ulama di Indonesia terbesar dikatakan biasanya untuk para habib keturunan Ba 'Alwi.[26][27] Meskipun begitu, dalam buku Abah Guru Sekumpul Intan Permata dari Martapura hlm. 22–26 terdapat silsilah Guru Sekumpul ke Muhammad dari jalur Ba 'Alwi.[28] Konon ulama dan mantan presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid juga mengaku keturunan Ba 'Alwi.[29] Sebagai keturunan Sunan Giri, Pengakuan Gus Dur tersebut kini mendapatkan kritik dari ketua Himpunan Dzuriyat Sunan Giri.[30] Ulama besar NU, Abdul Hamid Pasuruan juga disebut di silsilah sebagai keturunan Ba Alawi.[31][32]

Haul Guru Sekumpul diklaim sebagai yang terbesar di Asia,[33] meskipun klaim Guru Sekumpul sebagai keturunan Ba 'Alwi masih belum terbukti.[34][35] Rabithah Alawiyah sendiri pernah membantah status Guru Sekumpul sebagai Habib.[36]

Klan Ba 'Alwi juga mendirikan ponpes besar seperti, Ponpes Suniyyah Salafiyah Pasuruan, Ponpes Dalwa Bangil, Ponpes Darul Habib Sukabumi, Ponpes As-Shidqu, dan Pondok Pesantren Sidogiri.[37] Meskipun begitu, klaim Ba 'Alawi terhadap Ponpes Sidogiri diragukan sekelompok orang, di antaranya seorang yang bernama Zulfiqar.[38] Telepas dari hal tersebut pendapat bahwa pendiri Ponpes Sidogiri adalah seorang dari keturunan Ba 'Alawi telah menjadi sejarah resmi NU dan Ponpes Sidogiri itu sendiri.[39][40][41][42]

Pengaruh Tarekat Ba 'Alawiyyah dapat ditemukan juga di beberapa organisasi Islam besar. Misalnya, ritual yang dilakukan oleh anggota Nahdlatul Ulama seperti tahlilan, maulid atau ziarah semuanya dipengaruhi oleh dan dapat ditelusuri kembali ke ajaran Ba 'Alawiyyah. Pengikut Thariqah 'Alawiyyah juga mempraktekkan tradisi lainnya yang tak diajarkan dalam Ihya Ulum al-Dīn. Sebagai contoh, umum bagi para pengikut Ba 'Alawiyyah di masa lalu, terutama di Hadramaut dan Kepulauan Melayu, untuk melakukan taqbil, terutama kepada para Habib yang dihormati.[43] Berbagai tradisi lainnya yang dipraktikkkan para pengikut Thariqah Alawiyah termasuk acara spiritual tahunan seperti Maulid, Haul (peringatan ulang tahun kematian anggota keluarga atau kepada orang-orang yang sangat dihormati di masyarakat[44]), atau praktik yang dilakukan secara rutin seperti Majelis Zikir (biasanya dengan membaca zikir atau wirid seperti Wird al-Latif atau Ratib oleh Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad setelah setiap waktu Subuh dan Magrib),[45] Tahlil (bentuk lain dari majelis zikir, tetapi biasanya dilakukan jika seseorang meninggal), Membaca buku-buku Islam klasik,[46] dan Ziarah adalah praktik yang diikuti oleh Ba 'Alawiyyah.[47]

Kontroversi nasab

Marga Ba’alwi mengaku sebagai keturunan Nabi Islam Muhammad. dengan urutan nasab sebagai berikut: Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa al-Naqib bin Muhammad al-Naqib bin Ali al-Uraidi bin Ja’far al-Sadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zaenal Abidin bin Sayidina Husain bin Siti Fatimah al-Zahra binti Muhammad.[48]

Menurut sebagian peneliti, termasuk Imaduddin Utsman al-Bantani, nasab tersebut tidak terkonfirmasi dalam kitab-kitab nasab primer yang mu’tabar (yang diakui oleh ahli). Imaduddin juga menjelaskan bahwa kitab-kitab nasab yang ditulis berdekatan dengan masa hidupnya Ubaidillah tidak mencatat namanya sebagai anak dari Ahmad bin Isa.[49]

Nama "Ba-Alawi" telah disebut dalam buku abad ke-8. Sebuah manuskrip yang ditulis at-Tirmidzi antara 589 H, membantah kliam ini dengan penyebutan nama Muhammad Sahib Mirbath dari keluarga Ba'Alawi.[50][51] Ahli nasab dari abad ke-8 H, Bahauddin al-Janadi dalam bukunya[52][Verifikasi gagal] mencatat,

diantara mereka (Bait Abi Alawi) ialah Hasan bin Muhammad bin Ali Ba 'Alawi (yang termasuk keturunan Alawi), ia merupakan seorang ahli hukum yang telah hafal diluar kepala buku Al-Wajiz karya Imam Ghazali"

— As-Suluk Fi Tabaqatil Ulama Wal Muluk vol 2, hlm. 463

Ilmu genetika memiliki postulat mengenai Y DNA yang mengatakan bahwa Y DNA bersifat non recombinant[53] [54] dan SNP sebagai penanda genetis bermutasi pelan dengan kecepatan (0.67 sampai 0.99) × 10 pangkat (−9) per base pair per tahun.[55] Tiap SNP akan membentuk grup dan grup ini disebut haplogroup. Sebuah haplogroup merepresentasikan semua keturunan dari seorang leluhur yang memiliki mutasi SNP unik tersebut. Jadi dengan kata lain , sebuah haplogroup adalah sekelompok orang yang secara bersama memiliki SNP unik tertentu.Mereka bisa memiliki secara bersama lebih dari satu SNP , tapi mereka dipastikan memiliki satu SNP unik yang sudah ditunjuk sebagai nama dari haplogroup tersebut. Jika seorang leluhur memiliki mutasi SNP tertentu tersebut , maka haplogroup tersebut akan meliputi semua keturunan dari leluhur tersebut. Tiap pria yang bukan keturunan dari leluhur tersebut tidak akan memiliki mutasi SNP dimaksud dan secara definisi bukan bagian dari haplogroup tersebut.[56]

Klaim nasab Ba'alwi sebagai keturunan langsung Muhammad kini mengalami keraguan serius akibat hasil tes DNA yang menunjukkan ketidaksesuaian.[57] Berdasarkan proyek Ba 'Alawi di familytreedna,[58] individu-individu yang tergabung dalam proyek tersebut memiliki haplogroup yang tidak seragam,[59] sementara Bani Quraish (dimana Rasulullah Muhammad saw termasuk bagian darinya [60]) berada dalam haplogroup J1[61] [62] .Haplogroup J1 diakui sebagai penanda genetik dari ras arab.[63] Sementara keturunan lurus laki-laki dari Husein bin Ali berupa haplogroup J1-FGC30416[64] dan Ali bin Abi-Thalib haplogroup J1-FGC10500[65] yang juga menginduk pada haplogroup cluster J1. Temuan ini mengindikasikan bahwa garis keturunan Ba'alwi yang berhaplogroup G tidak lurus dari Muhammad, melainkan memiliki jalur yang berbeda secara genetis . [66][67]

Penelitian yang dilakukan oleh Familytreedna menunjukkan bahwa sekitar 117 pria yang tergabung dalam proyek Ba'alwi familytreedna telah menjalani tes Y-DNA, dan hasilnya mereka memiliki haplogroup yang beragam .[66][68] Ada individu dari keluarga Al-Habsyi (dari Indonesia), Jamalul Lail, Al Hadi (dari Indonesia) dan Assegaf yang memiliki haplogroup G.[69] [70] Seperti yang ditunjukkan di [[1]] dan publikasi Abu Amero,[71] bangsa Arab memiliki beragam Y-DNA haplogroup dengan haplogroup J1 dalam jumlah terbanyak.[72][73] Banyak juga yang dikenal keturunan Nabi Muhammad tetapi berhaplogrup G yaitu Sadah Al-Shirazi, Sadah Qazwini, Sadah An-Na’imi, Sadah Al-Jammaz Al-Hasani, Sadah Al-Mathbaqani, Sadah An-Nasur Al-Idrisi Al-Hasani (Jordan), Sadah Al-Barzanji (Musawi-Husaini), Sadah Al-Bayat, Sadah Al-Musawi, Sadah Al-Rifa’i Al-Musawi, Sadah Haidari, Sadah Musya’syain.[74][75] Sampai sampel DNA Muhammad tersedia, tidak ada kepastian 100% dalam menentukan haplogroup keturunan Nabi Muhammad SAW . Dan hampir tidak pernah ada kepastian mengenai leluhur/keturunan yang 100% terbukti benar , terutama bila berdasarkan lisan dan rekaman catatan.[76]


Ahli yang mendukung Nasab Ba Alawi

Menurut sejarahwan dan ahli nasab,[77] seperti: Ibn Tabataba,[78] Baha al-Din al-Jindi,[79] Ibn Anba,[80] Muhammad al-Kadhim,[81] al-Amidi al-Najafi,[82] Siraj al-Din al-Rifai,[83] Shams al-Din al-Sakhawi,[84] Ibn Hajar al-Haytami,[85] Ibn Shadqam,[86] Al-Muhibbi,[87] Yahya Muhammad Hamid ed-Din,[88] keluarga Ba Alawi terhubung dengan nabi Muhammad.

Sejumlah sarjana Muslim yang mendukung Ba Alawi keturunan Nabi adalah : mantan Mufti Mesir Shaikh Ali Jum'ah,[89] Sayyid Usamah Al-Azhari of Al-Azhar University in Egypt,[90] Iranian Ayatollah Sayyid Mahdi Rajai,[91][92] dan ahli nasab dari Arab Saudi Sharif Anas bin Yaqub Al-Kutaby,[93] juga mendukung nasab Ba Alawi tersambung ke Nabi Muhammad. .

Daftar marga

Berikut daftar marga klan Ba'Alwi:[94][95]

No. Nama Marga (Latin) Nama Marga (Arab)
1 Al-Attas العطّاس
2 Al-Aydarus العيدروس
3 Al-Aydid آل عيديد
4 Ba Aqil باعقيل
5 Al-Maqdi المقدي
6 Ba Abud باعبود
7 Al-Bar البار
8 Ba Surrah باصره
9 Al-Baydh البيض
10 Balfaqih بلفقيه
11 Al-Habshi الحبشي
12 Al-Haddad الحدّاد
13 Al-Haddar الهدار
14 Al-Hadi الهادي
15 Al-Hamid الحامد
16 Jamalullail جمل الليل
17 Al-Jufri الجفري
18 Al-Junied الجنيد
19 Al-Kaf الكاف
20 Khaniman خنيمان
21 Al-Mashoor المشهور
22 Al-Muhdhar المحضار
23 Al-Musawa المساوى
24 Al-Mushayyakh آل مشيَّخ
25 Al-Mutahar مطهر
26 Al-Saqqaf السقاف
27 Al-Shihabuddin آل شهاب الدين
28 Al-Shatiri الشاطري
29 Al-Sheikh Abu Bakr آل الشيخ أبو بكر
30 Bin Sumaith بن سميط
31 Bin Yahya ابن يحيى
32 Al-Ayun الأعين
33 Azamat Khan عظمات خان
34 Al-Ba Hashim باهاشم
35 Al-Ba Rum الباروم
36 Al-Ba Sakut البا سكوتا
37 Al-Ba Haroon Jamalullail باهارون جمل الليل
38 Al-Ba Raqbah بارقبة
39 Bin Haroon بن هارون
40 Bin Hashim بن هاشم
41 Bin Murshed بن مرشد
42 Al-Bin Shahel آل بن سهل
43 Bin Jindan بن جندان
44 Al-Hinduan الهندوان
45 Al-Hiyed الحييد
46 Al-Ibrahim الإبراهيم
47 Al-Jadid جديد
48 Al-Khirid الخرد
49 Al-Nadhiry النضيري
50 Al-Adani العدنى
51 Al-Mazimi المازيمي
52 Al-Tapiri التابيري
53 Ba Alawi باعلوي
54 Ba Faraj باعفاج
55 Ba Fayed بافاييد

Referensi

  1. ^ Utsman al Bantani, Imaduddin (2024). Membongkar Skandal Ilmiah dan Genealogi Sejarah Ba 'Alwi (PDF). Banten: Maktabah Nahdlatul Ulum. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. ^ Imaduddin Utsman al-Bantani (2024-04-03). "Menjawab Ludfi Rochman Tentang Terputusnya Nasab Habib". RMI-NU Banten.
  3. ^ Imaduddin Utsman Al-Bantani 2024.
  4. ^ Ibn Sumaith, Zein ibn Ibrahim. "Al-Manhaj as-Sawiy" (PDF).
  5. ^ "Bani alawi migration map". img47.imageshack.us. Diarsipkan dari asli tanggal 2011-07-19.
  6. ^ Ibrahim, Ahmad; Siddique, Sharon & Hussain, Yasmin, ed. (December 31, 1985). Readings on Islam in Southeast Asia. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 407. ISBN 978-9971-988-08-1.
  7. ^ Burhanuddin 1999.
  8. ^ Tubagus & Tim Peduli Sejarah Islam Indonesia, hlm. 29.
  9. ^ Tubagus & Tim Peduli Sejarah Islam Indonesia, hlm. 189.
  10. ^ Utsman bin Yahya 1890, hlm. 22.
  11. ^ Muchtar Lutfi, Suwardi MS, dkk (1998/ 1999), Sejarah Riau, Biro Bina Sosial Setwilda Tk. I Riau.
  12. ^ https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/30/100000479/kesultanan-pontianak--berdirinya-perkembangan-dan-raja-raja
  13. ^ a b "Simpang Siur Kabar DN Aidit Keturunan Rasulullah". Republika Online. 2018-11-20. Diakses tanggal 2024-09-14.
  14. ^ https://fajar.co.id/2022/08/20/budiman-pdip-bilang-dn-aidit-keturunan-arab-fadli-zon-beri-bantahan-begini/
  15. ^ "hoaks-petinggi-pki-dn-aidit-keturunan-habaib". Kominfo. 2020-09-27.
  16. ^ Petrik Matanasi (2018). "Jasir Hadibroto dan Eksekusi Mati D.N. Aidit". Tirto.id.
  17. ^ Petrik Matanasi (2017). "Sayid Komunis yang Diburu Tentara Baret Merah". Tirto.id.
  18. ^ https://nasional.sindonews.com/read/842327/15/7-habib-yang-memiliki-peran-dalam-kemerdekaan-ri-nomor-5-ciptakan-mars-hari-merdeka-1659262035/30
  19. ^ https://journal.kurasinstitute.com/index.php/bip/article/view/468
  20. ^ https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/silsilah-imam-bonjol-pahlawan-nasional-asal-sumatra-barat-20CJW5WII3D
  21. ^ Widarda, Dodo (2024-08-16). "Refleksi 79 Tahun Indonesia Merdeka: Polemik Nasab Baalawi dan Kritik Bung Karno atas Hadramautisme". Islami[dot]co (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2024-10-27.
  22. ^ https://www.rri.co.id/nasional/345906/yayasan-sultan-hamid-ii-luruskan-kekeliruan-anhar-gonggong
  23. ^ https://www.nu.or.id/daerah/pwnu-jakarta-usulkan-habib-ali-kwitang-sebagai-pahlawan-kemerdekaan-o80e3
  24. ^ "The 500 Most Influential Muslims for 2024" (PDF). themuslim500.com. 8 October 2023. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 20 October 2023. Diakses tanggal 4 December 2023.
  25. ^ Gus Aziz Jazuli, Lc, MH (2024-10-10), 500 Tokoh Paling Berpengaruh Di Dunia Yang Pertama Adalah .... Habib ??!! ~ KH Imaduddin Utsman, diakses tanggal 2024-10-27 Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  26. ^ https://halojember.jawapos.com/suwar-suwir/2214612462/daftar-peringatan-haul-yang-sedot-jamaah
  27. ^ https://kuasakata.com/read/berita/62712-tak-hanya-habib-ali-di-solo-peringatan-haul-ini-selalu-sukses-sedot-jamaah
  28. ^ https://beritabantul.pikiran-rakyat.com/hikmah/pr-2444015555/nasab-abah-guru-sekumpul-tersambung-sampai-rasulullah-berikut-ini-urutannya?page=all
  29. ^ https://sport.suaramerdeka.com/news/97613422340/presiden-ri-ke-4-gus-dur-ternyata-seorang-habib-dari-klan-baalawi-yaman
  30. ^ Bejo-In (2024-08-29), SUNAN GIRI BUKAN BA'ALWI ‼️ Tegas KH. Thoyyib Mubarok Ketua Himpunan Dzurriyah Sunan Giri (HDSG), diakses tanggal 2024-10-31
  31. ^ https://beritabantul.pikiran-rakyat.com/tokoh/pr-2446032994/nasab-kiai-hamid-pasuruan-sampai-kepada-rasulullah-melalui-jalur-mbah-sambu-lasem?page=all
  32. ^ http://www.radarmerahputih.com/2022/08/haul-akbar-habib-abdul-muthi-sulaiman.html
  33. ^ https://lingkarjateng.id/nasional/haul-guru-sekumpul-terbesar-di-kawasan-asia/
  34. ^ Gus Fuad Channel (2023-06-09), TH 2005 Guru Sekumpul Menyatakan DIRI BELIAU BUKAN Al-AYDRUS BA'ALAWI!! - Gus Fuad Plered, diakses tanggal 2024-10-31
  35. ^ https://wasaka.kalselprov.go.id/ribuan-warga-antusias-hadiri-peringatan-isra-miraj-dan-haul-guru-sekumpul-di-masjid-jami-al-baalawi-gambut/
  36. ^ Mohsen Official (2023-06-02), RABITHAH ALAWIYAH MENYATAKAN ABAH GURU SEKUMPUL BUKAN BAGIAN KELUARGA AL IDRUS ⁉️, diakses tanggal 2024-10-31
  37. ^ https://kalam.sindonews.com/read/868971/786/5-keturunan-nabi-muhammad-yang-punya-pesantren-besar-di-indonesia-1661674087
  38. ^ SAYYID ZULFIKAR OFFICIAL (2023-05-10), HOAX‼️SEBUT PESANTREN SIDOGIRI DIDIRIKAN OLEH BA ALAWI, diakses tanggal 2024-10-31
  39. ^ https://jatim.nu.or.id/rehat/profil-berdirinya-pondok-pesantren-sidogiri-pasuruan-lR3oU
  40. ^ https://www.kompas.com/stori/read/2024/05/09/210000679/sayyid-sulaiman-pendiri-pondok-pesantren-sidogiri
  41. ^ https://www.detik.com/jatim/berita/d-6978496/ponpes-sidogiri-pasuruan-salah-satu-pondok-pesantren-tertua-di-indonesia
  42. ^ https://sidogiri.net/sejarah/
  43. ^ https://books.google.co.id/books?id=xlb5BrabQd8C&redir_esc=y
  44. ^ Azyumardi Azra; Wayne Hudson, ed. (2008). Islam Beyond Conflict: Indonesian Islam and Western Political Theory Law, ethics and governance. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 237. ISBN 978-0-7546-7092-6. Diakses tanggal August 29, 2014.
  45. ^ Abdillah, Aam (1998). Tradisi pembacaan ratibul Haddad di Bekasi: laporan penelitian. Bandung: Pusat Penelitian, IAIN Sunan Gunung Djati. hlm. 56. Diakses tanggal August 29, 2014.
  46. ^ "Tradisi Khatam Bukhari". Diakses tanggal August 29, 2014.
  47. ^ Turmudi, Endang (2006). Struggling for the Umma: Changing Leadership Roles of Kiai in Jombang, East Java. Islam in Southeast Asia Series. ANU E Press. hlm. 214. ISBN 978-1-920942-43-4. Diakses tanggal August 24, 2014.
  48. ^ Alya Zulfikar (15 September 2023). "Inilah Silsilah Habib Rizieq Shihab. Keturunan Ke-38 Nabi Muhammad".
  49. ^ Utsman, Imaduddin (2024). Hujjah Batalnya Nasab Ba Alwi (PDF). Banten: Maktabah Nahdlatul Ulum. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  50. ^ BUKTI SEZAMAN Nama "UBAIDILLAH" Tertulis dengan Jelas sebagai Putra Ahmad bin Isa an-Naqib. Diakses tanggal August 29, 2024.
  51. ^ "مخطوط-سنن-الترمذي-نسخه-الكروخي" (dalam bahasa Arab). Diakses tanggal August 29, 2024.
  52. ^ Al-Janadi, Bahauddin. السلك فى طبقة العلماء والملك. hlm. 463.
  53. ^ Calafell, Francesc (2017). "The Y chromosome as the most popular marker in genetic genealogy benefits interdisciplinary research". Hum Gen. doi:10.1007/s00439-016-1740-0.
  54. ^ Murci, Lluís Quintana (2001). "The human Y chromosome: the biological role of a "functional wasteland"". J Biomed Biotechnol. doi:10.1155/S1110724301000080. Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai (link)
  55. ^ Balanovsky, Oleg (2017). "Toward a consensus on SNP and STR mutation rates on the human Y-chromosome". Hum Genet. doi:10.1007/s00439-017-1805-8.
  56. ^ Vance, David (2020). The Genealogist's Guide to Y-DNA Testing for Genetic Genealogy. J. David Vance, 2020. hlm. Part 6. ISBN 9798621504779. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  57. ^ Utsman al Bantani, Imaduddin (2024-04-28). "Debat DNA Padasuka TV: Dr. Sugeng Sugiharto". RMI NU Banten. Diakses tanggal 2024-08-07.
  58. ^ Alawi, Huseini. "Ba 'Alawi". Familytreedna. Diakses tanggal 2024-08-08.
  59. ^ FamilyTreeDNA. "Ba'Alwi Sadah DNA Project Result". Diakses tanggal 2024-06-22.
  60. ^ Rachman, Muhammad Hanif (2023-10-18). "Mengenal Suku Quraisy dan 7 Keistimewaanya". Nahdlatul Ulama. Diakses tanggal 2024-08-08.
  61. ^ FamilyTreeDNA. "Quraysh & Banu-Hashem DNA Project Result".
  62. ^ Alharazi, Abdullah. "Quraysh & Banu-Hashem". Familytreedna. Diakses tanggal 2024-08-08.
  63. ^ bin Ibrahim, Syech Kholil. Al Muqaddimat fi Ilmil Ansab. hlm. 190. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  64. ^ FamilyTreeDNA. "Hashem & Y-DNA cousins (FGC8712 & L862 Geography) - Background".
  65. ^ FamilyTreeDNA. "Quraysh & Banu-Hashem - Background".
  66. ^ a b "Nasab Klan Baalwi dalam Perspektif Genealogi Genetik by Sugeng Sugiharto". utas.me (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-26.
  67. ^ Utsman al Bantani, Imaduddin (2024-04-28). "Debat DNA Padasuka TV: Dr. Sugeng Sugiharto". RMI NU Banten. Diakses tanggal 2024-08-08.
  68. ^ Huseini, Alawi. "Ba 'Alawi Sadah DNA Project". Familytreedna. Diakses tanggal 2024-08-02.
  69. ^ Padasuka TV (2024-08-30), Terbongkar Hasil Test YDNA Habib Agus Arsal Alhabsyi, Masih Keturunan Rosulullah..???, diakses tanggal 2024-10-26
  70. ^ Sugeng Sugiharto (2024-08-10), Pengumuman: Data test YDNA Seorang Baalwi yang juga pribumi, diakses tanggal 2024-10-26
  71. ^ Amero, Abu (2009). "Saudi Arabian Y-Chromosome diversity and its relationship with nearby regions". BMC Genetics. 10 (59). doi:https://doi.org/10.1186/1471-2156-10-59. ;
  72. ^ "Ba'Alawi sadah DNA Project السادة آل باعلوي - Y-DNA Colorized Chart".
  73. ^ "Family Tree DNA Discovers Y-DNA Signature That Might Represent the Prophet Mohammed"". Diakses tanggal 2024-08-8.
  74. ^ https://islami.co/untuk-kiai-imaduddin-dan-krt-faqih-wirahadiningat-tes-dna-sebagai-dalil/
  75. ^ https://www.faktakini.info/2023/11/rumail-abbas-tes-dna-keluarga-al-idrisi.html#gsc.tab=0
  76. ^ Bettinger, Blaine (2009-06-19). "Family Tree DNA Discovers Y-DNA Signature That Might Represent the Prophet Mohammed". The Genetic Genealogist (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2024-10-27.
  77. ^ الجفري, حاتم بن محمد. السادة آل علوي العريضيون الحسينيون (PDF). بيروت، لبنان: منشورات ضفاف. hlm. 131. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 26 August 2021.
  78. ^ ابن طباطبا, يحيى بن محمد بن القاسم. أبناء الإمام في مصر والشام "الحسن والحسين رضي الله عنهما" (PDF). الرياض، السعودية: مكتبة جل المعرفة. hlm. 167. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 27 August 2021.
  79. ^ الجندي, محمد بن يوسف بن يعقوب. السلوك في طبقات العلماء والملوك (PDF). Vol. الثاني. صنعاء، اليمن: مكتبة الإرشاد. hlm. 135. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 26 August 2021.
  80. ^ الزركلي, خير الدين (2002). الأعلام (PDF). Vol. الأول. بيروت، لبنان: دار العلم للملايين. hlm. 177. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 16 April 2021.
  81. ^ اليماني, محمد كاظم. النفحة العنبرية في أنساب خير البرية (PDF). قم، إيران: مكتبة آية الله العظمى المرعشي النجفي. hlm. 52. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 27 August 2021.
  82. ^ الحسيني, محمد بن أحمد بن عميد الدين. بحر الأنساب المسمى بالمشجر الكشاف لأصول السادة الأشراف (PDF). دار المجتبى. hlm. 75. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2021-01-28.
  83. ^ الرفاعي, عبد الله محمد سراج الدين. صحاح الأخبار في نسب السادة الفاطمية الأخيار. دمشق، سوريا: دار العراب. hlm. 122.
  84. ^ السخاوي, محمد بن عبد الرحمن. الضوء اللامع لأهل القرن التاسع. Vol. الخامس. بيروت، لبنان: دار الجيل. hlm. 59.
  85. ^ الهيتمي, أحمد بن محمد. معجم ابن حجر الهيتمي (PDF). hlm. 31. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2020-09-19.
  86. ^ الحسيني, ضامن بن شدقم. تحفة الأزهار وزلال الأنهار في نسب أبناء الأئمة الأطهار. Vol. الثالث. التراث المكتوب. hlm. 94. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-12-29.
  87. ^ المحبي, محمد بن فضل الله. خلاصة الأثر في أعيان القرن الحادي عشر (PDF). Vol. الأول. hlm. 71، 82. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 15 December 2019.
  88. ^ السقاف, أحمد بن عبد الله. خدمة العشيرة (PDF). جاكرتا، إندونيسيا: المكتب الدائمي لإحصاء وضبط أنساب السادة العلويين. hlm. ز. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 27 August 2021.
  89. ^ "Syekh Ali Jum'ah: Nasab Sadah Ba'alawi valid keturunan Rasulullah". YouTube. 22 July 2024. Diakses tanggal August 18, 2024.
  90. ^ "Syekh Dr. Usamah Assayyid Al Azhari Bahas Sadah Ba'alawy". YouTube. 13 June 2024. Diakses tanggal August 18, 2024.
  91. ^ "Sayyid Mahdi Raja'i pentahqiq kitab Andalan Imad, mengakui Ba'Alawi". YouTube. 25 June 2024.
  92. ^ Pengikut Sekte Imadiyah Makin Tergoncang!! Sayyid Mahdi Roja'i Mengakui Ba'alawiy!!. 2024-06-26. Diakses tanggal 2024-08-30 – via YouTube.
  93. ^ بن يعقوب الكتبي, الشريف أنس (January 30, 2017). "السادة آل باعلوي لآلِئُّ منثورة في بحر آل الرسول ." shabwaah-press.info (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-30.
  94. ^ "أنسآب السادة العلويين آل باعلوي" [Genealogy of the Alawite masters, the Ba'alawi family]. Shabwaah Press (dalam bahasa Arab). Diakses tanggal September 11, 2014.
  95. ^ "Gelar Keluarga Alawiyyin Habaib". Ustaz Syed Faiz. 16 February 2013. Diakses tanggal September 11, 2014.

Bibliografi

  • Jajat Burhanuddin (1999). Diaspora Hadrami di Indonesia. Studia Islamika.
  • Tim Peduli Sejarah Islam Indonesia, Tubagus M. Nurfadil Satya (ed.). Sejarah Ba Alawi Indonesia: Dari Konflik Dengan Al-irsyad Hingga Dengan Keluarga Walisongo. Serang. hlm. 29.
  • Ali bin Abu Bakar al-Sakran (w.895H) (w.895H). Al-Burqat al-Musyiqah Fi Dikri Libas al-Hirqah al-Aniqah (Al-Burqoh). Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  • Al-Khatib al-Bagadadi (1422H). Tarikh Bagdad. Dar al-Garbi al-Islami, Beirut. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)
  • Utsman bin Yahya (1890). Manhaj al-Istiqamat fi al Diin bi al-Salamat. Jakarta: Maktabah AlMadaniyah. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)
  • L.W.C. Van den Berg (1989). Le Hadramaut et Les Colonies Arabes Dan I’Achipel Indien (diterjemahkan "Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara"). Jakarta: INIS.
  • Imaduddin Utsman Al-Bantani (2024). Membongkar Skandal Ilmiyah Sejarah & Genealogi Ba’alwi. Banten. Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit (link) Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)