Asosiasi Pekerja Internasional

Asosiasi Pekerja Internasional (Inggris: International Workingmen's Association, IWA), 1864-1876, sering disebut Internasional Pertama, adalah organisasi internasional yang bertujuan untuk menyatukan berbagai macam kelompok sayap kiri yang berbeda yaitu sosialis, komunis[1] dan anarkis, dan organisasi serikat pekerja yang didasarkan pada kelas pekerja dan perjuangan kelas. Didirikan tahun 1864 pada pertemuan pekerja yang diselenggarakan di St Martin Hall, London. Kongres pertamanya dilangsungkan pada 1866 di Jenewa.

Asosiasi Pekerja Internasional
International Workingmen's Association
Logo pertama yang digunakan IWA Spanyol.
SingkatanIWA
PenerusInternasional Kedua
(bukan penerus resmi)
Tanggal pendirian28 September 1864; 159 tahun lalu (1864-09-28)
PendiriGeorge Odger, Henri Tolain, Edward Spencer Beesly
Tanggal pembubaran15 April 1876; 148 tahun lalu (1876-04-15)
StatusTidak aktif
TipeOrganisasi antarpemerintah
Tujuan
Kantor pusatSt James's Hall, Regent Street, West End
Lokasi
Wilayah layanan
Seluruh dunia
Jumlah anggota
5–8 juta
Tokoh penting
Karl Marx, Mikhail Bakunin, Pierre-Joseph Proudhon, Louis Auguste Blanqui, Giuseppe Garibaldi
Badan utama
Kongres Internasional Pertama

Di Eropa, terjadi periode reaksi keras setelah meluasnya Revolusi 1848. Tahap penting selanjutnya dari aktivitas revolusioner dimulai hampir dua puluh tahun kemudian dengan berdirinya IWA pada 1864. Pada masa puncaknya, IWA dilaporkan memiliki 8 juta anggota,[2] sementara polisi melaporkan 5 juta.[3]

Pada 1872 organisasi ini terbagi dua karena konflik antara fraksi sosialis dan anarkis. IWA dibubarkan pada 1876. Kemudian Internasional Kedua didirikan pada 1889.

Asal usul sunting

Setelah Pemberontakan Januari di Polandia pada 1863, pekerja Prancis dan Britania mulai berunding untuk mengembangkan hubungan kerja yang lebih erat. Henri Tolain, Perrachon, dan Limousin mengunjungi London pada Juli 1863, untuk menghadiri pertemuan di St. James' Hall dalam rangka menghormati pemberontakan orang Polandia. Disana dirundingkan kebutuhan akan organisasi internasional, utamanya untuk mencegah impor pekerja asing untuk memecah pemogokan. Pada September 1864, beberapa delegasi Prancis mengunjungi London lagi dengan tujuan utama mengatur komite khusus untuk pertukaran informasi mengenai masalah kepentingan pekerja di seluruh negeri.

St. Martin's Hall Meeting, London, 1864 sunting

Pada 8 September, pertemuan besar internasional untuk penerimaan delegasi Prancis dilaksanakan di St. Martin's Hall di London. Pertemuan ini dihadiri beragam kaum radikal Eropa, termasuk Owenis dari Inggris. Pengikut Pierre-Joseph Proudhon dan Auguste Blanqui dari Prancis, nasionalis dari Irlandia dan Polandia, republikan dari Italia, dan sosialis dari Jerman.[4] Termasuk dalam kelompok beragam sosialis Jerman ini adalah jurnalis emigran berumur 46 tahun, Karl Marx, yang kemudian memainkan peran penting dalam organisasi ini.[4]

Sejarawan positivis Edward Spencer Beesly, profesor di Universitas London, menjadi ketuanya.[4] Pidatonya mencela tindakan kasar pemerintah dan merujuk pada pelanggaran secara mencolok atas hukum internasional dan menganjurkan adanya serikat pekerja seluruh dunia untuk merealisasikan keadilan di bumi. George Odger, Sekretaris Dewan Dagang London, membacakan pidato yang menyerukan kerja sama internasional.

Pertemuan dengan suara bulat memutuskan untuk mendirikan organisasi internasional pekerja. Pusatnya akan berada di London, diarahkan oleh komite 21, yang diberi instruksi untuk membuat draft program dan konstitusi. Sebagian besar anggota komite dari Britania berasal dari Liga Universal untuk Pengangkatan Material dari Kelas Industri[5] dan pemimpin serikat pekerja terkenal seperti Odger, George Howell (mantan sekretaris Dewan Dagang London) yang menolak afiliasi dengan IWA (meski masih berdekatan)), Osborne, dan Lucraft dan termasuk Owenis dan Chartis. Anggota dari Prancis yaitu Denoual, Victor Le Lubez, dan Bosquet. Italia diwakili oleh Fontana. Anggota lainnya yaitu: Louis Wolff, Johann Eccarius, dan di daftar terakhir, Karl Marx. Marx masuk dalam kapasitas individu, dan tidak berbicara selama pertemuan.[6]

Komite eksekutif ini selanjutnya memilih subkomite untuk melakukan penulisan sebenarnya atas program organisasi - kelompok yang termasuk Karl Marx dan yang bertemu di rumahnya sekitar seminggu setelah pertemuan di St. Martin's Hall.[4] Subkomite ini menyerahkan tugas pengumpulan tulisan kepada Karl Marx seorang, dan akhirnya dialah yang akhirnya menyusun dokumen penting organisasi baru ini.[4]

Pada 5 Oktober, Dewan Umum terbentuk dengan menambah anggota yang mewakili kebangsaan lain. Berkedudukan di kantor pusat Liga Universal untuk Peningkatan Material dari Kelas Industri di Greek Street nomor 18.[7] Kelompok lainnya menawarkan proposal untuk organisasi: Louis Wolff (sekretaris Mazzini) menawarkan proposal berdasarkan aturan dan konstitusi Asosiasi Pekerja Italia (organisasi Mazzinis). John Weston, seorang Owenis, juga mengajukan sebuah program. Wolff pergi ke Italia, dan Lubez mengubahnya sampai mengejutkan Marx. Melalui manipulasi tangkas dari subkomite, Marx diberikan kebebasan menulis, dan mengatur penulisan yang ditujukan kepada Kelas Pekerja yang menyederhanakan peraturan.

Ketegangan internal sunting

Awalnya sebagian besar anggota IWA laki-laki, meskipun pada April 1865 disepakati bahwa perempuan dapat menjadi anggota. Kepemimpinan awalnya eksklusif untuk laki-laki. Pada pertemuan Dewan Umum IWA pada 16 April 1867, surat dari juru bicara sekularis, Harriet Law tentang Hak Perempuan dibacakan, maka disetujui untuk memintanya apakah bersedia untuk menghadiri pertemuan dewan. Pada 25 Juni 1867 Law menerima tawaran Dewan Umum, dan selama lima tahun selanjutnya menjadi satu-satunya perwakilan perempuan.[8]

Karena banyaknya falsafah yang ada di Internasional Pertama, muncul konflik sejak awal. Keberatan pertama kepada pengaruh Marx datang dari Mutualis yang menentang komunisme dan statisme. Namun, tak lama setelah Mikhail Bakunin dan pengikutnya (disebut Kolektivis di Internasional) bergabung pada 1868, Internasional Pertama terpolarisasi dalam dua kubu, dengan Marx dan Bakunin sebagai masing-masing tokohnya. Mungkin perbedaan yang paling jelas antara kedua kelompok datang dari strategi yang diusulkan untuk mencapai visi sosialisme. Anarkis yang berkumpul di sekitar Bakunin menginginkan (dalam kata-kata Kropotkin) "perjuangan ekonomi secara langsung melawan kapitalisme, tanpa terlibat dalam agitasi politik parlemen." Marxis berpikir, pada saat itu, untuk fokus di aktivitas parlemen. Seperti ketika Kekaisaran Jerman baru pada 1871 memperkenalkan hak pilih laki-laki, banyak sosialis Jerman menjadi aktif di Partai Sosial Demokrat Jerman yang berhaluan Marxis.

Kongres Jenewa 1866 sunting

Selama Kongres Jenewa, kelompok Proudhonian dari Paris mendominasi diskusi. Enam Blanquis dari Paris datang ke Kongres untuk mencela perwakilan Prancis sebagai utusan Bonaparte, tetapi mereka diusir. Keputusan penting pada peristiwa ini adalah pemakaian 8 jam kerja sebagai salah satu tuntutan fundamental Asosiasi ini.

Kongres Lausanne 1867 sunting

Kongres Lausanne dari Internasional diselenggarakan pada 2-8 September 1867. Marx tidak dapat hadir karena sedang menyelesaikan Das Kapital. Kongres dihadiri delegasi dari Britania Raya, Prancis, Jerman, Belgia, Italia, dan Swiss. Laporan menyebutkan peningkatan pengaruh dari Internasional pada kelas pekerja di berbagai negara. Delegasi Proudhonis, sebagian besar dari Prancis, mempengaruhi orientasi kegiatan Internasional dan prinsip programnya. Meski usaha dari delegasi Dewan Umum, mereka berhasil mengubah resolusi Kongres Jenewa, memasukkan beberapa resolusi mereka, secara khusus dalam koperasi dan kredit.

Namun, Kongres mengkonfirmasi resolusi Kongres Jenewa dalam perjuangan ekonomi dan pemogokan, dan mengesahkan resolusi tentang kebebasan politik yang menekankan bahwa emansipasi sosial pekerja tidak terpisahkan dari pembebasan politik. Proudhonis juga gagal untuk merebut kepemimpinan Internasional, karena Kongres kembali memilih Dewan Umum dalam komposisi sebelumnya dan mempertahankan London sebagai kedudukannya.

Namun, Kongres Lausanne mengabaikan resolusi Dewan Umum dan memutuskan secara resmi mengambil bagian dalam Kongres Liga Perdamaian dan Kemerdekaan. Namun, Kongres ini dihadiri oleh beberapa Dewan Umum dan beberapa anggota Internasional dan gagal memecahkan perbedaan politiknya.

Kongres Brussels 1868 sunting

Kongres Brussel dari Internasional pada 1868, menyetujui taktik Marx berkaitan dengan Liga, menentang afilasi resmi ke Liga tetapi menyerukan kelas pekerja untuk menggabungkan usaha dengan semua kekuatan progresif anti-militer.

Kongres Basle 1869 sunting

Kongres Basle berlangsung pada 6-12 September 1869. Menurut laporan G. M. Stekloff,[9] yang hadir diantaranya:

Tujuh puluh lima delegasi berhimpun dalam: dari Britania Raya, 6 anggota Dewan Umum, Applegarth, Eccarius, Cowell Stepney, Lessner, Lucraft, dan Jung; dari Prancis, yang dikirim 26 delegasi,di antaranya Dereure, Landrin, Chémalé, Murat, Aubry, Tolain, A. Richard, Palix, Varlin, dan Bakunin: Belgia mengirim 5 delegasi, di antaranya Hins, Brismée, dan De Paepe; Austria 2 delegasi, Neumayer dan Oberwinder; Jerman mengirim 10 delegasi, di antaranya Becker, Liebknecht, Rittinghausen, dan Hess; Swiss memiliki 22 orang perwakilan, di antara siapa ada Burkly, Greulich, Robert Fritz, Guillaume, Schwitzguébel, dan Perret; Italia satu delegasi, Caporusso; dari Spanyol ada Farga-Pellicer dan Sentinon; dan Amerika Serikat diwakili oleh Cameron. Jung terpilih menjadi ketua kongres.

Catatan untuk konferensi ini yaitu konfrontasi antara mutualis Proudhonis yang dibela Marx sebagai wakil Dewan Umum dan kubu kolektivis oleh Bakunin. Tapi sosialis Belgia, de Paepe, memainkan peran penting dalam membawa delegasi Belgia ke sisi kolektivis dan mengisolasi Proudhonis Prancis yang dominan.

Kongres Hague 1872 sunting

Setelah Komune Paris (1871), Bakunin mencap ide-ide Marx sebagai otoritarian, dan berpendapat jika partai Marxis berkuasa, maka pemimpinnya akan menjadi jahat seperti kelas penguasa yang mereka lawan (khususnya dalam Statisme dan Anarki-nya Bakunin). Pada 1872, konflik di Internasional Pertama memuncak dengan perpecahan antara dua kelompok di Kongres Hague. Perpecahan ini sering dikutip sebagai asal usul konflik berkepanjangan antara anarkis dan Marxis.

Kongres Hague terkenal atas usaha pengusiran Bakunin dan Guillaume, dan keputusan untuk memindahkan Dewan Umum ke kota New York. Resolusi utama disahkan, namun, terpusat pada komitmen Internasional untuk membangun partai politik, bertujuan untuk mendapatkan kekuasaan negara sebagai kondisi yang sangat diperlukan untuk transformasi sosialis.

Setelah 1872: dua Internasional Pertama sunting

Sejak saat itu, aliran sosialisme Marxis dan anarkis memiliki organisasi yang berbeda di berbagai hal termasuk "Internasional" tandingan.

Perpecahan ini kadang disebut cabang "merah" dan "hitam", merah merujuk ke Marxis dan hitam merujuk ke anarkis. Otto von Bismarck berkata, setelah mendengar dari perpecahan Internasional Pertama, "Kepala bermahkota, orang kaya dan bangsawan mungkin akan takut apabila Hitam dan Merah bersatu!"[10]

Sayap anarkis Internasional Pertama menyelenggarakan kongres terpisah di St Imier, di Swiss pada September 1872. Anarkis menolak pendapat bahwa Bakunin dan Guillaume telah dikeluarkan, dan menolak kongres The Hague karena tidak representatif dan tidak dilakukan dengan baik. Selama dua hari pada 15 dan 16 September 1872 di Saint-Imier, mereka menyatakan diri sebagai pewaris asli dari Internasional (lihat Anarkis Internasional St. Imier).

Program Bakunin dipakai, Marx secara implisit ditolak, dan Internasional Pertama Anarkis berlangsung sampai 1877, dengan beberapa pertumbuhan awal di daerah lain seperti Mesir dan Turki.

Kongres keenam sayap Marxis di Internasional, diadakan di Jenewa pada September 1873, tetapi umumnya dianggap gagal. Sayap Marxis terpincang-pincang sampai dibubarkan tiga tahun kemudian di konferensi Philadelphia tahun 1876. Upaya untuk menghidupkan kembali organisasi sampai lima tahun kemudian gagal.

Karena penelitian tentang Internasional sangat dipengaruhi oleh berbagai penilaian mengenai pentingnya dampak dari konflik Marx-Bakunin, berbagai laporan memberi tekanan pada berbagai sayap Internasional dan memberikan berbagai tanggal mengenai penutupan terakhirnya (1876 atau 1877).

Internasional Kedua didirikan pada 1889 sebagai penggantinya. Baik anarkis dan Marxis terlibat di dalam bentuk yang baru pada tahun-tahun awalnya.

Asosiasi Rakyat Pekerja Internasional (disebut "Internasional Hitam"), sebuah Internasional anarkis, muncul pada 1881, terutama berpengaruh di Amerika Serikat dan Meksiko, dan secara bertahap menghilang pada akhir 1880-an.

Dalam kongres di Berlin tahun 1922, anarko-sindikalis memutuskan untuk mendirikan kembali "Internasional Pertama" sebagai Asosiasi Pekerja Internasional (International Workers Association). IWA masih eksis.

Lihat juga sunting

 
St. Martin's Hall
 
Karl Marx (1818-1883)
 
Mikhail Bakunin

Catatan kaki sunting

  1. ^ "Dictionary of politics: selected American and foreign political and legal terms". Walter John Raymond. p. 85. Brunswick Publishing Corp. 1992. Accessed January 27, 2010.
  2. ^ "Journal Officiel", May 29, 1871 (official journal of IWA)
  3. ^ Payne, Robert. "Marx: A Biography". Simon and Schuster. New York, 1968. p372
  4. ^ a b c d e Saul K. Padover (ed. and trans.), "Introduction: Marx's Role in the First International," in Karl Marx, The Karl Marx Library, Volume 3: On the First International. Saul K. Padover, ed. and trans. New York: McGraw-Hill Book Company, 1971; pg. xiv.
  5. ^ F.M. Leventhal,Respectable Radical: George Howell and Victorian Working Class Politics. London: Weidenfeld and Nicolson, 1971; pg. ???
  6. ^ José Luis Rubio, Las internacionales obreras en América. Madrid: 1971; pg. 40.
  7. ^ F.M. Leventhal. Respectable Radical. London: Weidenfeld and Nicolson 1971
  8. ^ Fauré, Christine (2013-07-04). Political and Historical Encyclopaedia of Women. Routledge. hlm. 345–346. ISBN 978-1-135-45691-7. Diakses tanggal 2013-08-26. 
  9. ^ G. M. Stekloff, History of the First International, Chapter 10 The Basle Conference.
  10. ^ As cited in Lilley, Sasha (2011). Capital and Its Discontents: Conversations with Radical Thinkers in a Time of Tumult. Fernwood Publishing. hlm. 22. ISBN 1604865326. 

Bacaan lebih lanjut sunting

Sumber primer sunting

  • Marx-Engels-Gesamtausgabe, Akademie-Verlag Berlin, vols. I/20-22: new edition of the minutes of the General Council of the International
  • International Working Men's Association, Resolutions of the Congress of Geneva, 1866, and the Congress of Brussels, 1868. London: Westminster Printing Co., n.d. [1868].
  • The General Council of the First International, 1864-1866: The London Conference, 1865. Moscow: Foreign Languages Publishing House, n.d. [c. 1963]
  • The General Council of the First International, 1866-1868: Minutes. Moscow: Progress Publishers, n.d. [c. 1964]
  • The General Council of the First International, 1868-1870: Minutes. Moscow: Progress Publishers, n.d.
  • The General Council of the First International, 1870-1871: Minutes. Moscow: Progress Publishers, n.d.
  • The General Council of the First International, 1871-1872: Minutes. Moscow: Progress Publishers, n.d.
  • The Hague Congress of the First International, September 2–7, 1872: Minutes and Documents. Moscow: Progress Publishers, 1976.
  • The Hague Congress of the First International, September 2–7, 1872: Reports and Letters. Moscow: Progress Publishers, 1978.

Sumber sekunder sunting

  • Samuel Bernstein, "The First International and the Great Powers," Science and Society, vol. 16, no. 3 (Summer 1952), pp. 247–272. In JSTOR.
  • Samuel Bernstein, The First International in America. New York: Augustus M. Kelley, 1962.
  • Samuel Bernstein, "The First International on the Eve of the Paris Commune," Science and Society, vol. 5, no. 1 (Winter 1941), pp. 24–42. In JSTOR.
  • Alex Blonna, Marxism and Anarchist Collectivism in the International Workingman's Association, 1864-1872. M.A. thesis. California State University, Chico, 1977.
  • Henry Collins and Chimen Abramsky, Karl Marx and the British Labour Movement: Years of the First International. London: Macmillan, 1965.
  • Henryk Katz, The Emancipation of Labor: A History of the First International. Westport, CT: Greenwood Press, 1992.
  • Roger Morgan, The German Social Democrats and the First International, 1864-1872. Cambridge, England: Cambridge University Press, 1965.
  • G. M. Stekloff, History of the First International. Eden Paul and Cedar Paul (trans.). New York: International Publishers, 1928.

Pranala luar sunting