Ascocoryne sarcoides


Ascocoryne sarcoides
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. sarcoides
Nama binomial
Ascocoryne sarcoides
Sinonim
  • Lichen sarcoides Jacq. (1781)
  • Coryne sarcoides (Jacq.) Tul. & C.Tul. (1865)
  • Bulgaria sarcoides (Jacq.) Dicks.
  • Octospora sarcoides (Pers.) Gray (1821)
  • Pirobasidium sarcoides (Jacq.) Höhn (1902)

Ascocoryne sarcoides adalah spesies jamur yang dapat ditemukan di cabang atau batang pohon beech, birch, atau willow yang sudah mati.[1][2] Sifatnya seperti jelly, hal itu membuatnya sering disangka sebagai jamur dari genus Tremella, seperti: Tremella foliacea. Spesies ini mirip dengan Ascocoryne cylichnium, perbedaan keduanya bisa dilihat lewat mikroskop.[1]

A. sarcoides tersebar luas di Amerika Utara, dan dapat ditemukan pada akhir musim panas, musim gugur dan awal musim dingin.[1][3] Ia tumbuh secara berkelompok.[3] Umumnya, jamur ini dianggap tidak dapat dimakan. Spesies ini dikenal umum dengan nama Purple Jellydisc, Purple Jelly Drops.[1][4]

Etimologi sunting

Nama genus jamur ini adalah Ascocoryne, terdiri dari awalan Asco- yang menunjukkan bahwa jamur ini termasuk dalam filum Ascomycota (jamur yang spora seksualnya diproduksi di dalam aski, bentuk jamak dari askus), dan coryne yang berasal dari bahasa Yunani corönë yang berarti 'batang diikat'. Kata sarcoides berarti berdaging atau seperti daging.[1]

Sejarah taksonomi sunting

Ascocoryne sarcoides pertama kali dideskripsikan oleh Nikolaus Joseph von Jacquin—seorang naturalis Belanda—pada tahun 1781. Ia kemudian memberinya nama Lichen sarcoides. Nama ilmiah yang sekarang berasal pada tahun 1967, ketika ahli mikologi berkebangsaan Kanada, James Walton Groves bersama dengan D. E. Wilson mengusulkan genus baru Ascocoryne, dan memasukkan spesies A. sarcoides ke dalam genus tersebut.[1]

Deskripsi sunting

Tubuh buah A. sarcoides awalnya berbentuk bulat seperti turban atau cangkir, dan sering menyatu tak beraturan. Saat dewasa, berbentuk seperti cangkir rata atau menjadi cekung.[5] Memiliki lebar 0,5–1 cm. Biasanya tumbuh secara berkelompok dengan warna ungu atau ungu kemerahan. Permukaan atasnya halus. Bagian luarnya sedikit lebih pucat. Dagingnya berwarna ungu dengan tekstur seperti jelly.[4] Tidak memiliki stem (tangkai buah). Jikalau ada, ukurannya sangat pendek dan kadang berusuk.[4][5] Bau dan rasanya tidak khas.[4]

 
Penampakan A. sarcoides dari dekat.

A. sarcoides melalui dua tahap reproduksi, yaitu aseksual dan seksual.[1] Pada tahap aseksual, jamur ini menghasilkan kloning konidia (spora aseksual) dan tampak seperti gumpalan jelly ungu, atau jari-jari gelatin.[3] Konidia berukuran 3-4 x 1-2 µm, halus, berbentuk sedikit allantoid, dan hialin.[1] Untuk tahap seksual, ia menghasilkan aski dan spora. Penampakannya lebih mirip cakram atau cangkir. Namun, dagingnya masih seperti gelatin. Pada tahap tersebut, sering kali disangka sebagai spesies Ascocoryne cylichnium.[3] Aski berukuran 160 x 10 µm, dengan setiap askus memiliki 8 spora. Bentuk spora elipsoid, halus, dengan satu septum pada saat dewasa. Berukuran 10-19 x 3-5 μm dan transparan (hialin). Setiap spora berisi satu atau dua tetes minyak. Jejak spora berwarna putih.[1]

Penyebaran dan habitat sunting

A. sarcoides dapat ditemukan secara luas di Amerika Utara (Canada dan Kuba).[3][6] Selain itu, ia juga umum ditemukan di seluruh Inggris, Irlandia, dan beberapa negara Eropa lainnya.[1][6] Ada juga laporan dari Asia (Cina), Australia, dan Amerika Selatan (Chili).[6] Lebih spesifik terdapat di hutan yang berdaun lebar dan taman di mana pohon tumbang dibiarkan membusuk secara alami.[1]

A. sarcoides adalah jamur saprofit, ia tumbuh pada batang pohon yang busuk dan tunggul pohon berdaun lebar, khususnya pohon beech.[1] Terdapat laporan bahwa jamur ini juga tumbuh di pohon seperti Abies, Picea, dan Pinus.[6]

Spesies serupa sunting

 
A. cylichnium yang mirip dengan A. sarcoides.

A. sarcoides berwarna merah muda keunguan dan menyerupai jamur jelly. Karena penampakannya, ia sering disangka sebagai spesies Tremella foliacea dan Auricularia auricula. T. foliacea berukuran lebih besar, berwarna cokelat, dan bentuknya seperti daun. Sementara A. auricula, ukurannya lebih besar, biasanya berwarna cokelat, dan bentuknya seperti daun telinga manusia.[7] A. sarcoides juga memiliki hubungan dekat dengan Bulgaria inguinans, tetapi ia berwarna hitam.[5]

Ascocoryne cylichnium serupa dengan A. sarcoides, tetapi tubuh buahnya tetap berbentuk cangkir, tidak berubah bentuk seperti otak. Ia dapat dikenali secara pasti dengan melakukan studi mikroskopis pada sporanya, yang mana jauh lebih besar daripada A. sarcoides.[1] Ketika berusia dewasa, A. sarcoides hanya memiliki satu septum, sedangkan A. cylichnium memiliki lebih dari satu septum.[6]

Bahan bakar hayati sunting

Seorang ahli mikrobiologi di Universitas Montana yang bernama Gary Strobel, telah mengembangkan bahan bakar hayati (biofuel) dari jamur A. sarcoides. Jamur ini mengandung senyawa volatil, sebuah senyawa yang dapat ditemukan di bahan bakar diesel. Ia mengubah jamur tersebut menjadi biofuel dan mengujinya pada sepeda motornya. Tak seperti biofuel yang dibuat dari tanaman fermentasi, bahan bakar yang berasal dari jamur dapat dibuat dari limbah pertanian.[8]

Pembusukan pohon sunting

A. sarcoides dapat menyebabkan pembusukan pada pohon, yang dinamakan penyakit heart rot. Spesies pohon yang diserang adalah mapel dan ek. Jamur tersebut menyerang pada bagian pusat pohon, kemudian dari waktu ke waktu pohon membusuk dan cabangnya mengalami kerusakan. Tanda-tanda pohon yang mengalami penyakit heart rot adalah adanya jamur di sekitar akar atau batang pohon. Pencegahan yang dapat dilakukan dapat berupa meminimalkan luka pemangkasan yang mengekspos heartwood dan membentuk pohon pada usia dini.[9]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m "Ascocoryne sarcoides, Purple Jellydisc fungus". www.first-nature.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019. 
  2. ^ "Bentuk-Bentuk Jamur yang Menakutkan". dw.com. Diakses tanggal 28 Desember 2019. 
  3. ^ a b c d e Kuo, Michael (Desember 2013). "Ascocoryne sarcoides (MushroomExpert.Com)". www.mushroomexpert.com. Diakses tanggal 24 Desember 2019. 
  4. ^ a b c d Baroni, T. J. (2017). Mushrooms of the Northeastern United States and Eastern Canada. Oregon: Timber Press. hlm. 544. ISBN 9781604696349. 
  5. ^ a b c Davis, Mike; Sommer, Robert; Menge, John (2012). Field Guide to Mushrooms of Western North America (dalam bahasa Inggris). Berkeley & Los Angeles: University of California Press. hlm. 400. ISBN 978-0-520-27108-1. 
  6. ^ a b c d e Kaygusuz, Oğuzhan; Çolak, Ö. F. (2017). "New records of Helotiales in Turkey". Science Asia. 43 (4): 217–222. doi:10.2306/scienceasia1513-1874.2017.43.217. 
  7. ^ Stevens, Michael Wood & Fred. "California Fungi: Ascocoryne sarcoides". www.mykoweb.com. Diakses tanggal 27 Desember 2019. 
  8. ^ "Could mushrooms save the WORLD? 'Fungal technology' could provide better drugs, building materials and even fuel". dailymail.co.uk. 10 Desember 2013. Diakses tanggal 2 Januari 2020. 
  9. ^ "Common Tree Diseases in Alberta | All Season Tree Service". www.allseasontreeservicealberta.ca (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 Januari 2020.