Arsitektur Romawi Kuno

salah satu arsitektur kuno

Arsitektur Romawi Kuno mengadopsi unsur-unsur lahiriah arsitektur Yunani bagi kepentingan bangsa Romawi Kuno, tetapi berbeda dari bangunan-bangunan Yunani, sehingga menjadi suatu langgam arsitektur baru. langgam arsitektur Romawi dan Yunani Kuno sering kali dipandang sebagai satu rumpun langgam yang disebut arsitektur klasik. Arsitektur Romawi berkembang pada zaman Republik Romawi, bahkan semakin marak pada zaman Kekaisaran Romawi, zaman didirikannya sebagian besar bangunan yang masih dapat dijumpai saat ini. Arsitektur Romawi memanfaatkan material-material baru, khususnya beton Romawi, dan menerapkan teknologi-teknologi baru seperti pelengkung dan kubah dalam pendirian bangunan-bangunan yang biasanya kukuh dan direkayasa dengan baik. Banyak di antaranya masih membekas di berbagai tempat yang pernah dikuasai Kekaisaran Romawi, bahkan ada yang masih utuh dan dimanfaatkan sampai sekarang.

Arsitektur Romawi Kuno
Atas: Koloseum di Roma (ca. 70-80 M)
Tengah: Pemandangan interior Panteon di Roma (114-123 M)
Bawah: Maison Carrée di Nîmes, Prancis, salah satu kuil Romawi yang masih terpelihara dengan sangat baik (ca. abad ke-2 M)
Tahun aktif509 SM (berdirinya Republik Romawi) - Abad ke-4 M

Arsitektur Romawi berkembang sejak Republik Romawi terbentuk pada tahun 509 SM sampai sekitar abad ke-4 M. Sesudah jangka waktu tersebut, arsitektur Romawi direklasifikasi menjadi arsitektur Akhir Abad Kuno atau arsitektur Bizantin. Sejumlah kecil bangunan penting peninggalan Romawi Kuno yang masih ada saat ini berasal dari kurun waktu pra-sekitar tahun 100 M, sementara kebanyakan bangunan penting sintas dari penghujung zaman kekaisaran, yakni pasca-sekitar tahun 100 M. Langgam arsitektur Romawi terus mempengaruhi corak bangunan di bekas wilayah Kekaisaran Romawi sampai berabad-abad kemudian. Langgam arsitektur bangunan-bangunan bercorak Romawi yang didirikan di Eropa Barat sejak sekitar tahun 1000 M disebut langgam Romanik (Latin: Romanica, Prancis: Romanesque) karena didasari bentuk-bentuk pokok arsitektur Romawi.

Bangsa Romawi baru mulai menghasilkan ciri-ciri khas mereka sendiri di bidang arsitektur pada permulaan zaman kekaisaran, sesudah berhasil memadukan unsur-unsur pribumi arsitektur Etruski dengan unsur-unsur serapan dari Yunani, termasuk sebagian besar unsur langgam arsitektur yang sekarang disebut arsitektur klasik. Bangsa Romawi beralih dari konstruksi tiang-ambang yang berunsur pokok tiang-tiang dan ambang-ambang ke binaan yang berunsur pokok tembok-tembok masif, disemaraki pelengkung-pelengkung dan kemudian hari juga kubah-kubah, dua unsur yang sangat berkembang di tangan bangsa Romawi. Langgam-langgam klasik dewasa ini lebih bersifat dekoratif ketimbang struktural, kecuali pada bangunan-bangunan kolonade. Perkembangan langgam-langgam tatanan tiang klasik mencakup penciptaan langgam Toskana dan langgam Campuran. Langgam Toskana merupakan hasil pemendekan dan penyederhanaan tatanan tiang langgam Doria, sementara langgam Campuran adalah tatanan tiang tinggi yang dihiasi ukiran tumbuh-tumbuhan khas langgam Korintus dan ukiran gelung-gelungan khas langgam Yonia. Capaian-capaian hebat diraih pada rentang waktu sekitar tahun 40 SM sampai sekitar tahun 230 M, sebelum krisis abad ke-3 dan berbagai kemelut yang menyusul kemudian menguras kekayaan negara maupun keberdayaan pemerintah pusat dalam menata negara.

Bangsa Romawi membangun banyak sekali gedung pemerintahan maupun prasarana umum, dan berjasa memprakarsai usaha penyelenggaraan perumahan rakyat maupun pemeliharaan kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, rumah-rumah pemandian dan kakus-kakus bangsa Romawi, baik pribadi maupun untuk umum, dibuat nyaman dengan penghangat ruangan dalam bentuk hipokaus, dilapisi ubin-ubin berglasir mika (contohnya di Ostia Antica), dan dilengkapi pipa-pipa saluran air panas maupun dingin (contohnya di Pompeii dan Ostia).

Daerah dan bangunan penting sunting

 
Tembok Hadrianus

Bangunan publik sunting

Arsitektur partikelir sunting

Teknik sipil sunting

  • Teknik Romawi – bangsa Romawi terkenal karena pencapaian yang maju dalam bidang teknik, kendati beberapa penemuan mereka merupakan perbaikan pada berbagai penemuan, konsep, dan gagasan yang lebih lama.
  • Kincir air Romawi

Teknik militer sunting

Lihat pula sunting

Referensi sunting

Catatan kaki sunting

Pustaka sunting

Bacaan lanjutan sunting

Pranala luar sunting