Armada Timur Britania Raya (juga dikenal setelah 1944 sebagai Armada Hindia Timur dan Armada Timur Jauh) adalah sebuah armada kapal perang milik Angkatan Laut Britania Raya yang berdiri antara tahun 1941 dan 1971.

Armada Timur (1941–44)
Armada Hindia Timur (1944–52)
Armada Timur Jauh (1952–71)
HMS Renown pada 1944 dengan kapal-kapal Armada Timur lainnya
Aktif1941–1971
Negara Britania Raya
Cabang Royal Navy
Tipe unitArmada
MarkasTrincomalee, Ceylon
Singapura (pasca-perang)
PertempuranHilangnya Prince of Wales dan Repulse
Penyerbuan Samudera Hindia
Pertempuran Madagaskar
Operasi Dukedom
Operation Livery
Tokoh
Tokoh berjasaJames Somerville
Bruce Fraser

Pada 1904, First Sea Lord Britania Raya, Sir John Fisher, memerintahkan agar pada masa perang, tiga komando utama di Timur Jauh, Skuadron Hindia Timur, Skuadron Tiongkok dan Skuadron Australia, semuanya harus berada di bawah satu komando yang disebut Armada Timur yang berbasis di Singapura.

Kemudian bertepatan pada tanggal 22 November 1944 Armada Timur diubah namanya menjadi Armada Hindia Timur dan pangkalan dipindahkan menuju Trincomalee, Sri Lanka.

Latar Belakang sunting

Di awal abad ke-20, Asia Tenggara dan sekitarnya telah diduduki oleh banyak kekuatan Britania Raya. Hal ini yang menyebabkan wilayah tersebut penting bagi mereka untuk dilindungi, karena menyimpan banyak daerah persemakmuran dan kepemilikan Inggris.

Pembentukan Armada Timur juga sebenarnya dipicu karena adanya ancaman dari kapal-kapal Kriegsmarine Nazi Jerman saat pecahnya perang dunia II, yang mengancam keamanan berlayar kapal-kapal kargo dan rute logistik milik Britania Raya yang penting bagi perdagangan dan pengiriman bahan mentah dari negara persemakmuran mereka.

Awal Perang sunting

Selama masa darurat perang, hal yang abnormal terjadi dimana Armada Timur Jauh ini tidak hanya membawahi armada perang dari Angkatan Laut Britania Raya tetapi juga untuk angkatan laut dari negara lain seperti Amerika Serikat, Belanda, Australia dan Selandia Baru.

Referensi sunting

Sumber sunting

Pranala luar sunting