Arbre du Ténéré

Koordinat: 17°45′00″N 10°04′00″E / 17.75000°N 10.06667°E / 17.75000; 10.06667

L'Arbre du Ténéré (Pohon Ténéré) adalah sebuah pohon akasia (antara Acacia raddiana[1] atau Acacia tortilis[2]) yang dianggap sebagai pohon paling terpencil di dunia[3]—dengan radius 400 kilometer tanpa pohon lainnya. Pohon ini menjadi markah jalan pada rute-rute kafilah di daerah Ténéré, Gurun Sahara di Niger bagian timur laut. Pohon ini sangat terkenal hingga--bersama dengan Arbre Perdu (Pohon yang Hilang) di utaranya--adalah satu-satunya pohon yang ditampilkan pada peta skala 1:4.000.00. Pohon Ténéré berada di dekat sebuah sumur berkedalaman sekitar 40 meter. Pohon Ténéré tumbang akibat tertabrak oleh truk dengan pengemudi yang diduga mabuk pada tahun 1973.

Pohon Ténéré (1961)

Deskripsi sunting

Pohon Ténéré adalah kelompok pohon terakhir yang tumbuh ketika Gurun Sahara di sekitarnya tidak sekering sekarang. Ia telah berdiri sendiri selama berpuluh-puluh tahun. Pada saat musim dingin 1938--1939, sebuah sumur digali di dekatnya dan kemudian ditemukan bahwa akar-akar dari Pohon Ténéré menjangkau permukaan air tanah pada kedalaman 33--36 meter di bawah tanah.

Michel Lesourd dari Service central des affaires sahariennes (Dinas Pusat Hubungan Wilayah Sahara), melihat pohon ini pada 21 Mei 1939.

Tumbang sunting

 
Monumen pahatan logam Pohon Ténéré (1985)

Pohon Ténéré tumbang akibat tertabrak oleh truk dengan pengemudi Libya yang diduga mabuk pada tahun 1973. Pada 8 November 1973, batang pohon yang telah tumbang dipindahkan ke Museum Nasional Niger di Niamey.[4]

Semenjak itu, di tempatnya didirikan sebuah monumen pahatan logam sederhana yang melambangkan pohon tersebut.

Daftar pustaka sunting

  1. ^ Riedacker, A. (1993). Physiologie des arbres et arbustes en zones arides et semi-arides: séminaire, Paris-Nancy, 20 mars-6 avril 1990 (dalam bahasa French). John Libbey Eurotext. hlm. 406. ISBN 2-7420-0019-4. Diakses tanggal 2009-08-11. L'Hote (1961) note dans son article sur l'arbre du Ténéré (Acacia raddiana) que l'on aurait retrouvé ses racines à 30 métres de profondeur. 
  2. ^ Le Roy, Robert (1998). Méhariste au Niger: souvenirs sahariens (dalam bahasa French). Karthala Editions. hlm. 108. ISBN 2-86537-778-4. Diakses tanggal 2009-08-11. It avait fallu à cet acacia tortilis une belle vigueur et une fameuse chance pour subsister là, seul, jusqu'à élever son feuillage hors de portée des gazelles. 
  3. ^ Wagensonner, Eric (2007-01-15). "Eastern Mali to Niger to Timbuktu - 2-19 September 06". Border-Crossings. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-24. Diakses tanggal 2009-08-11. 
  4. ^ a b L'Arbre du Ténéré, Part 2

Pranala luar sunting