Amanat Roti Hidup adalah sebuah bagian dari ajaran Yesus yang muncul dalam Yohanes 6:22–59 dan disampaikan di sinagoge Kapernaum.[1]

Penggambaran awal abad ketiga dari roti perjamuan kudus dan ikan, Katacombe San Callisto, Roma.

Sebutan "Roti Hidup" (Yunani: ἄρτος τῆς ζωῆς, artos tēs zōēs) ditujukan kepada Yesus berdasarkan pada ayat Alkitab yang disebutkan dalam Injil Yohanes tak lama setelah peristiwa Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan, Yesus berjalan di atas air di tepi barat Laut Galilea dan kerumunan mengikuti-Nya memakai perahu.[2]

Dalam Injil Yohanes:

Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. (Yohanes 6:32–35)[3]

Injil Yohanes tak memasukkan catatan soal pemberkatan roti pada Perjamuan Terakhir seperti dalam injil-injil sinoptik seperti Lukas 22:19. Meskipun demikian, amanat tersebut sering kali ditafisrkan sebagai ajaran mengenai Perjamuan Kudus yang sangat berpengaruh dalam tradisi Kristen.[4]

Meredith J. C. Warren dan Jan Heilmann menyangkal penafsiran Ekaristi terhadap ayat tersebut. Warren berpendapat bahwa ayat tersebut menunjukkan tradisi Mediterania kuno menyenai hidangan pengurbanan yang mengidentifikasikan tokoh utama dengan ilahi.[5] Heilmann berpendapat bahwa pencitraan menyantap daging Yesus dan meminum darah-Nya bertentangan dengan latar kiasan pembentuk.[6]

Dalam konteks Kristologi, pemakaian sebutan Roti Hidup mirip dengan Terang Dunia dalam Yohanes 8:12 dimana Yesus berkata: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."[7] Anggapan tersebut timbul pada tema Kristologi dari Yohanes 5:26 dimana Yesus menyatakan bahwa "Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri".[7][8] Pengucapan alternatif "roti Allah" muncul dalam Yohanes 6:33.[3]

Lihat juga sunting

Catatan sunting

  1. ^ The Gospel According to John: A Literary and Theological Commentary by Thomas L. Brodie 1997 ISBN 0-19-511811-1 page 266
  2. ^ Who Do You Say That I Am?: Essays on Christology by Jack Dean Kingsbury, Mark Allan Powell, David R. Bauer 1999 ISBN 0-664-25752-6 page 83
  3. ^ a b "Oremus Bible Browser : John 6:24-35". 
  4. ^ The Eucharist in the New Testament by Jerome Kodell 1988 ISBN 0-8146-5663-3 page 118
  5. ^ Warren, Meredith (2015), My Flesh is Meat Indeed: A Non-Sacramental Reading of John 6: 51–58, Fortress Press, ISBN 1451496699 
  6. ^ Heilmann, Jan (2014). Wein und Blut. Das Ende der Eucharistie im Johannesevangelium und dessen Konsequenzen. Stuttgart: Kohlhammer. ISBN 978-3-17-025181-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-05. Diakses tanggal 2019-10-09. 
  7. ^ a b Christology in Context by Marinus de Jonge 1988 ISBN 978-0-664-25010-2 page 147
  8. ^ The Person of Christ by Gerrit Cornelis Berkouwer 1954 ISBN 0-8028-4816-8 page 163