Ahmad al-Muhajir

penyebar agama Islam di Yaman
(Dialihkan dari Ahmad Al-Muhajir)

Ahmad al-Muhajir (Arab: أحمد المهاجر, Aḥmad al-Muhāǧir, pelafalan dalam bahasa Arab: [ɑhmɑd ɑl muhɑːdʒiɽ]; 260–345 H atau c. 873–956 M)[1] juga dikenal sebagai al-Imām Aḥmad bin ʿĪsā adalah seorang Imam, Mujtahid, dan nenek moyang kelompok Alawiyyin yang kemudian menyebarkan Islam ke India, Asia Tenggara dan Afrika Utara. Dia adalah salah satu keturunan Ali al-Uraidi,[2] yang merupakan anak keempat dari Imam Ja'far ash-Shadiq, generasi kelima keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah, putri nabi Islam Muhammad. Dia juga dikenal sebagai teman baik Bisyr al-Ḥāfī.

Imam
Aḥmad al-Muhājir
Nama asalأحمد
LahirAḥmad
873 M
Basra, Irak
Meninggal873 – 956; umur 82–83 tahun
al-Husaisah, Yaman
Makamal-Husaisah, Yaman
KebangsaanArab
Nama lainIbnu Isa
PekerjaanUlama, guru
ZamanZaman Keemasan Islam
(Pertengahan Abbasiyah)
Dikenal atasNenek moyang dari Alawiyyin
Anak
  • Muhammad
  • Ali
  • Husain
  • Ubaidillah
Orang tua
  • Isa al-Rumi (bapak)

Kelahiran

Diriwayatkan bahwa ia lahir pada tahun 241[3] H (820 M) walaupun ada pula yang menyebut 260 H.

Hijrah ke Hadramaut

Imam Ahmad bin Isa dijuluki Al-Muhajir karena ia meninggalkan Basrah, Irak pada zaman pemerintahan khalifah al-Mu'tadhid di Baghdad, pada tahun 317 H (896 M). Mula-mula Imam Ahmad hijrah ke Madinah dan Mekkah melalui jalur Syam ke selatan oleh karena jalur langsung dari Irak ke Hijaz kala itu dinilai cukup berbahaya karena adanya kaum Qaramithah yang kala itu berhasil mencuri Hajar Aswad, kemudian pada tahun 318 H (897 M), beliau memulai perjalanan lagi dari Mekkah ke Yaman kurang lebih sampai sekitar tahun 319 H (898 M) karena sebuah alasan yang disebut para Ulama sebagai ilham agar ia mendatangi kawasan Yaman Selatan yakni Hadramaut yang kala itu masih didominasi kaum Ibadi.

Menurut Dr Muhammad Hasan al Aydrus, pengajar sejarah di Universitas Uni Emirat Arab, nama al Muhajir adalah gelar karena al Imam Ahmad bin Isa hijrah dari Basrah setelah kota itu menghadapi serangan massal dari kaum Khawarij dan pemberontakan orang-orang yang berasal dari Afrika. Awalnya, ia memutuskan berangkat ke Hijaz dan menetap setahun di Kota Madinah ketika Kota Makkah menghadapi serangan orang-orang Qaramithah.[butuh rujukan]

Wafat

Ia wafat pada tahun 345h (924 M) di Husayyisah, sebuah kota antara Tarim dan Seiyun, Hadramaut. Makamnya di atas sebuah bukit, umumnya salah-satu yang pertama kali diziarahi oleh para pengunjung yang datang ke Hadramaut.

Rujukan

  1. ^ Abdullah bin Muḥammad Bakutsair. Rihlah al-Asywaq al-Qawiyah. hlm. 34. 
  2. ^ Morton, Shafiq. "A History of Wahabi Desecrations in the Holy Land of al-Hijaz". Notebooks from Makkah & Madinah: A modern journey to Islam's two Holy Cities. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 August 2008. Diakses tanggal 2008-09-20. 
  3. ^ al-Qirtas fi Manaqib al-Attas, Sayyid Ali bin Hasan al-Attas

Pranala luar