Aftershock (film)

film

Aftershock juga dikenal sebagai Gempa bumi besar Tangshan (Hanzi: ; Pinyin: Tángshān Dàdìzhèn), adalah sebuah film drama-sejarah Republik Rakyat Tiongkok. Dirilis pada 22 Juli 2010 bertepatan dengan ulang tahun ke-34 di Gempa bumi Tangshan 1976. Film yang disutradarai oleh Feng Xiaogang ini pemainnya antara lain adalah Xu Fan, Zhang Jingchu, Chen Daoming, dan Li Chen.

Aftershock
SutradaraFeng Xiaogang
ProduserHua Yi Bros.
PemeranZhang Jingchu
Chen Daoming
Lu Yi
Xu Fan
Zhang Guoqiang
Li Chen
Tanggal rilis
22 Juli 2010
Durasi135 menit
NegaraRepublik Rakyat Tiongkok
BahasaMandarin
Anggaran$25.000.000[1]

Aftershock memenangkan Film Terbaik dan Kinerja Aktor Terbaik untuk Chen Daoming dalam Asia Pacific Screen Awards ke-4.[2][3] Raymond Zhou di China Daily menempatkan film ini dalam daftarnya yang berisi sepuluh film Tiongkok terbaik tahun 2010.[4]

Film dibuka dengan memperlihat suasana kota Tangshan,China pada tanggal 27 Juli 1976,terlihat situasi kota tidak seperti biasanya di mana ada banyak capung yang terbang secara tidak biasa.kita juga diperlihatkan Fang Daqiang yang mengendarai truk bersama anak kembarnya yang bernama Fang Deng dan adiknya Fang Da.Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup, Fang Daqiang menyisihkan sedikit uang untuk membeli kipas angin yang telah dinantikan oleh anak anaknya.Saat mereka pulang Fang Deng dan Fang Da meminta sedikit uang untuk membeli dua es loli,ayahnya memberi sedikit uang kepada Fang Deng dan Fang Da untuk membeli es loli dan setelah itu sang ayah kembali pergi,namun saat mereka membeli es loli ada seorang bocah yang seenak jidat mengambil es loli milik Fang Da,namun sang kakak perempuan segera menyelamatkan sang adik laki-laki dan pulang dengan dikejar si makhluk jahanam tersebut sampai tidak sempat menyapa ibunya yang bernama Li Yuanni karena tidak sabar ingin mencoba kipas angin yang telah dibeli oleh ayahnya,terlihat dari raut muka mereka yang senang dapat mencoba kipas angin yang telah dinanti-nantikan oleh mereka.Saat mereka sedang istirahat pada malam harinya Fang Deng Dan Fang Da berebut sebuah tomat,sang ibu meminta agar Fang Deng mengalah karena Fang Deng lebih tua daripada Fang Da,hal ini membuat Fang Deng merasa iri dan berfikir bahwa orang tuanya lebih sayang terhadap Fang Da. Setelah menidurkan anak-anak mereka, pasangan itu mulai bekerja sebagai buruh konstruksi Namun tiba-tiba ikan di akuarium keluar tanpa alasan yang jelas dan langit memerah dan tiba tiba gempa bumi terjadi, menyebabkan bangunan-bangunan runtuh. Saat bergegas kembali untuk menyelamatkan anak-anak mereka, Fang menarik Li ke belakang dan berlari di depannya tetapi langsung dihancurkan dan tewas oleh puing-puing yang jatuh. Blok apartemen mereka runtuh dan menjebak anak-anak mereka di bawah tumpukan puing. Setelah gempa, tim penyelamat memberi tahu Li bahwa adik laki-laki kembarnya terperangkap di bawah lempengan beton besar. Mereka mengatakan kepadanya bahwa mengangkat lempengan dengan biaya berapa pun akan menghancurkan salah satu anaknya sampai mati, jadi dia hanya bisa memilih satu untuk diselamatkan. Patah hati, Li memutuskan untuk menyelamatkan putranya, Fang Da.Namun takdir berkata lain, Fang Deng masih bertahan dan sadar kembali kemudian menemukan dirinya di antara mayat sang ayah dan kemudian diselamatkan oleh seorang tentara. Diasumsikan sebagai anak yatim piatu, Fang Deng diadopsi oleh pasangan militer yang tertarik dengannya bernama, Wang Deqing dan Dong Guilan, yang membawanya kembali ke rumah mereka di Beijing. Dia mengubah namanya menjadi Wang Deng setelah mengambil nama keluarga ayah angkatnya.Dia sangat jarang tersenyum apalagi berbicara dan sering mengalami mimpi buruk tentang keluarga aslinya.Sepuluh tahun kemudian tepatnya pada tahun 1986,Fang Deng meminta kepada orang tua angkatnya untuk menyekolahkannya di universitas kedokteran di Hangzhou,awalnya terjadi perdebatan antara ayah dan ibu angkatnya namun pada akhirnya mereka setuju agar Fang Deng pindah dari rumah untuk belajar di sebuah universitas di Hangzhou dan tinggal di kos-kosan ,di mana dia bertemu dengan seorang mahasiswa pascasarjana, Yang Zhi, dan memulai perbuatan haram dengannya. Ketika Fang Deng berada di tahun ketiga,tiba tiba sang ayah datang dan memintanya untuk menjenguk ibunya,ternyata ibu angkatnya sakit kritis. Sebelum dia meninggal, dia meminta Fang Deng untuk menggunakan tabungan dan jam tangan yang mereka simpan untuk menemukan keluarga kandungnya,setelah ibu angkatnya meninggal ayah angkat Fang Deng merasa depresi dan sedih. Fang Deng segera mengetahui bahwa dia hamil. Meskipun ditekan oleh Yang Zhi untuk melakukan aborsi, dia menolak untuk melakukannya, dan diam-diam keluar dari universitas, kehilangan kontak dengan Yang dan tidak kembali ke rumah. Wang Deqing bertemu dengan Yang Zhi dan menamparnya serta menyalahkannya karena menyebabkan Fang Deng pergi dan setelah mengetahui bahwa Fang Deng dihamili oleh Yang Zhi. Sementara itu, nenek dan bibi Fang Da memintanya untuk tinggal bersama mereka di Jinan, tetapi dia akhirnya tinggal di Tangshan bersama ibunya. Gempa bumi telah merobek lengan kirinya, membuatnya cacat fisik.Sang ibu mengira bahwa Fang Deng sudah meninggal. Setelah memutuskan untuk tidak mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional terlepas dari desakan ibunya, Fang Da mulai bekerja sebagai pengemudi becak, di mana dia tanpa sadar memberi tumpangan kepada ayah angkat Fang Deng, dan akhirnya menjadi bos sebuah agen perjalanan yang sukses di Hangzhou. Sembilan tahun kemudian tepatnya pada tahun 1995,Dia menikah dengan seorang wanita bernama Xiaohe dan memiliki seorang anak bernama Diandian tiga tahun kemudian,tepatnya tahun 1998,bertepatan dengan pulangnya Fang Deng dengan membawa putrinya, yang juga bernama Diandian dengan ayah angkatnya.Ternyata selama ini Fang Deng bekerja sebagai guru bahasa inggris. Dia meminta maaf dan berdamai dengannya. Pada Malam Tahun Baru Imlek, dia memberi tahu ayah angkatnya bahwa dia akan menikah dengan orang asing bernama Alexender dan akan beremigrasi ke Vancouver,Kanada bersama putrinya.Sepuluh tahun kemudian,tepatnya Pada tahun 2008,ketika Fang Da sedang bekerja di Hangzhou tiba-tiba gempa bumi terjadi namun Fang Da meminta agar seluruh orang tenang karena itu hanya gempa kecil.Berita tersebut terdengar bahkan sampai ke Kanada.Suami Fang Deng mengatakan bahwa telah terjadi gempa bumi di China.Fang Deng pun melihat gempa bumi Sichuan di televisi. Dia segera mengajukan diri untuk bergabung menjadi sukarelawan dan kembali ke China.Dan ternyata bukan hanya Fang Deng yang menjadi sukarelawan,Fang Da juga datang di sana untuk berpartisipasi sebagai sukarelawan untuk menolong warga setempat. Pada peristiwa inilah,Fang Deng harus menyaksikan lagi sebuah kesedihan yang dialami oleh seorang ibu ketika anaknya dinyatakan sekarat didepan mata,ibu tersebut menyuruh petugas untuk memotong kaki anaknya asalkan sang anak bisa dikeluarkan secara selamat dari reruntuhan itu dan kembali menjalani hidup bersama ibunya.Melihat hal itu jelas Fang Deng langsung sadar bahwa seorang ibu akan selalu mengambil keputusan yang terbaik.Hal itu juga yang Fang Deng dengar saat istirahat,di mana ia tidak sengaja mendengar Fang Da berbicara tentang gempa bumi Tangshan dengan temannya dan menyadari bahwa dia adalah saudara kembarnya yang telah lama hilang. Setelah bersatu kembali dengan kakak perempuannya, mereka memutuskan untuk mengunjungi ibu mereka. Pada awalnya, Fang Deng marah pada ibunya karena meninggalkannya. Kemudian, setelah menyadari penyesalan, penderitaan emosional dan rasa bersalah yang dialami ibunya, dia memaafkannya.Saat mereka pulang betapa bahagianya raut muka mereka dan kini Fang Deng Dan Fang Da tak perlu lagi berebut sebuah tomat karena ibu mereka sudah menyiapkannya selama 32 tahun.Saat sang ibu bertemu dengan anaknya yang telah lama terpisah sang ibu langsung bertekuk lutut dan meminta maaf karena telah meninggalkannya.Pada malam harinya Fang Deng menceritakan alur kehidupannya selama 32 tahun di mana bukan hanya menampilkan orang tua angkatnya tetapi juga suami dan anaknya bahkan ia sudah mempunyai seorang putri semenjak usia 22 tahun.Suatu hari,mereka berziarah di makam suaminya, Fang Daqiang.Ketika mereka melihat makam bertuliskan Fang Deng,dia meminta agar makam itu tidak dihilangkan karena dia ingin mati dekat ayahnya.Dan yang membuat sesak nafas ternyata selama ini Fang Deng sudah berfikir salah tentang kedua orang tuanya,setelah sadar kalau ibu beserta ayahnya selalu berusaha keras untuk membeli buku buku pelajaran untuk Fang Deng dan Fang Da secara adil.Mendengar hal itu Fang Deng pun duduk terdiam,ibunya pun mendekatinya,Fang Deng pun memohon maaf kepada ibunya atas amarah yang telah dipendam selama 32 tahun.

Film diakhiri dengan menampilkan tugu batu di Tangshan dengan nama-nama korban gempa.

Pemeran sunting

Referensi sunting

  1. ^ Schuker, Lauren A. E. (2009-06-15). "Imax Set to Partner With Chinese Studio". The Wall Street Journal. 
  2. ^ "Winner Asia Pacific Screen Awards Best Feature Film". Asia Pacific Screen Awards. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-08. Diakses tanggal 2011-1-8. 
  3. ^ "Winner Asia Pacific Screen Awards Best Performance By An Actor". Asia Pacific Screen Awards. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-08. Diakses tanggal 2011-1-8. 
  4. ^ Zhou, Raymond (30 Desember 2010). "Top 10 movies of 2010 in China". China Daily. Diakses tanggal December 30, 2010. 

Pranala luar sunting