Adonis (Yunani Ἄδωνις dari Semitik Barat laut 'A-D-N) adalah tokoh yang berasal dari Semitik Barat yang merupakan tokoh sentral dalam pemujaan berbagai agama misteri yang menyertai mitologi Yunani pada masa Helenistik.[1] Dia selalu dihubungkan dengan Osiris dari Mesir, Tammuz dari Semit, dan Baal Hadad, Atunis dari Etruska dan Attis dari Frigia. Semua tokoh tersebut merupakan dewa yang dibangkitkan kembali dan juga dewa tumbuhan.[2] Pemujaan terhadapnya dilibatkan dengan wanita: pemujaan Adonis yang mati sangat dikembangkan dalam kelompok gadis muda di sekitar Sappho di Lesbos, sekitar tahun 600 SM, sebagaimana ditunjukkan dalam sebuah fragmen dari Sappho.

Sebuah patung yang diberi nama Adonis Mazarin yang menampilkan sosok Adonis. Patung ini dibuat dari batang kayu tua oleh François Duquesnoy. Patung ini sebelumnya menjadi koleksi Kardinal Mazarin, kemudian dipindahkan dan disimpan di Museum Louvre.

Adonis adalah salah satu tokoh pemujaan yang sangat kompleks pada masa-masa klasik. Dia memiliki banyak peran, dan banyak cendekiawan sepanjang sejarah memberi perhatian atas makna dan tujuannya dalam iman keagamaan Yunani. Dia diperbarui setiap tahunnya, dewa tumbuhan yang selalu muda, dewa yang hidup-mati-dan terlahir kembali. Namanya sering diidentikkah pada masa modern pada pemuda tampan.

Referensi sunting

  1. ^ The standard modern survey and repertory is W. Atallah, Adonis dans la littérature et l'art grecs (Paris) 1966.
  2. ^ Lihat Dewa yang hidup-mati-dan terlahir kembali.

Sumber sunting