Actroid adalah salah satu jenis android (robot humanoid) yang memiliki bentuk visual sangat menyerupai manusia yang dikembangkan oleh Universitas Osaka dan diproduksi oleh Kokoro Company Ltd. (divisi animatronik dari Sanrio).[1] Actroid pertama kali diperkenalkan dalam acara Pameran robot internasional di Tokyo, Jepang tahun 2003. Beberapa versi yang berbeda dari produk ini telah diproduksi sejak saat itu. Dalam kebanyakan kasus, penampilan robot-robot itu telah disesuaikan dengan model rata-rata perempuan muda keturunan Jepang.

DER 01, sebuah actroid pada Expo 2005 di Aichi.

Actroid perempuan adalah pelopor dari contoh mesin nyata yang mirip dengan mesin imajinasi yang dalam fiksi ilmiah disebut dengan istilah android atau gynoid, yang sejauh ini hanya digunakan untuk robot fiksi. Actroid ini dapat meniru fungsi manusia hidup seperti berkedip, berbicara, dan bernapas. Model "Repliee" adalah robot interaktif yang memiliki kemampuan untuk mengenali dan memproses percakapan dan menanggapinya dengan baik.

Teknologi sunting

Sensor internal memungkinkan model Actroid untuk bereaksi secara alami dengan menggunakan aktuator udara yang ditempatkan pada banyak titik artikulasi pada tubuh bagian atasnya. Model yang lebih awal memiliki 42 titik artikulasi, sedangkan model yang selanjutnya telah memiliki 47 titik. Sejauh ini, gerakan pada tubuh bagian bawah masih sangat terbatas. Pengoperasian sistem sensori robot seiringan dengan gerakannya yang menggunakan tenaga udara membuatnya cukup cepat untuk mampu menangkis atau bereaksi terhadap gerakan yang mengganggu, seperti menampar atau mencolek. Kecerdasan buatan memberinya kemampuan untuk bereaksi secara berbeda terhadap jenis sentuhan yang lebih lembut, seperti tepukan pada lengannya.

Actroid juga dapat menirukan perilaku seperti manusia dengan sedikit pergeseran posisi, gerakan kepala dan mata dan menampakkan gerakan pernapasan pada dadanya. Sebagai tambahan, robot ini dapat "diajarkan" untuk meniru gerakan manusia dengan cara berhadapan dengan orang yang memasang titik-titik reflektif pada titik-titik kunci pada tubuhnya. Dengan melacak posisi titik reflektif tersebut menggunakan sistem visualnya dan menghitung gerakan anggota tubuh dan sendi untuk disesuaikan dengan apa yang dilihatnya, gerakan ini kemudian menjadi dapat "dipelajari"oleh robot dan ditiru.

Kulitnya terbuat dari bahan silikon dan terlihat sangat realistisk.[2] Kompresi udara yang memberi tenaga kepada motor servo robot, dan kebanyakan dari perangkat keras komputer yang mengoperasikan kecerdasan buatan robot ini, berada di luar unit robot. Ini merupakan faktor yang berkontribusi kepada kurangnya kemampuan robot untuk bergerak. Ketika ditampilkan, Actroid selalu dalam kondisi entah duduk ataupun berdiri dengan dukungan kuat dari belakang.

Para Actroid interaktif dapat juga berkomunikasi pada tingkat dasar dengan manusia melalui percakapan. Mikrofon yang ada di dalam Actroid itu merekam pembicaraan dari manusia, dan suara ini kemudian disaring untuk menghilangkan kebisingan di latar belakang - termasuk suara dari pengoperasian robot itu sendiri. Perangkat lunak pengenalan percakapan kemudian dipergunakan untuk mengkonversi stream audio menjadi kata-kata dan kalimat, yang selanjutnya dapat diproses oleh kecerdasan buatan Actroid. Respon verbal kemudian diberikan melalui pengeras suara di luar unit robot.

Interaksi lebih lanjut diperoleh melalui metode non-verbal. Ketika ditangani, Actroid interaktif menggunakan kombinasi dari "sensor lantai dan sensor penglihatan onmidireksional" dalam rangka menjaga kontak mata dengan pembicara. Sebagai tambahan, robot ini dapat merespon dalam cara-cara yang terbatas melalui bahasa tubuh dan nada suara dengan mengubah ekspresi wajah mereka sendiri, sikap dan infleksi vokal.

Model sunting

 
Repliee Q2 dapat menirukan fungsi manusia seperti berkedip, bernapas dan berbicara, dengan kemampuan untuk mengenali dan memproses percakapan dan sentuhan, dan kemudian memberikan respon.

Ada lebih banyak model tingkat lanjut yang dihadirkan pada Expo 2005 di Aichi untuk membantu mengarahkan pengunjung kepada lokasi ataupun even tertentu. Empat wajah yang unik diberikan kepada robot-robot ini. Robot ReplieeQ1-expo menggunakan model wajah dari presenter berita NHK. Untuk membuat wajah dari robot Repliee Q2, wajah dari beberapa perempuan muda Jepang telah discan dan gambarnya dikombinasikan untuk menghasilkan sebuah wajah komposit rata-rata.

Model yang lebih baru yaitu Actroid-DER2 melakukan beberapa tur di kota-kota di Amerika Serikat. Pada acara NextFest 2006, robot ini mampu berbicara dalam bahasa Inggris dan ditampilkan dalam posisi berdiri dan mengenakan busana vinyl warna hitam. Actroid-DER2 yang berbeda juga ditampilkan di Jepang pada kurun waktu yang sama. Robot tipe baru ini memiliki lebih banyak fitur dan gerakan yang realistik dibandingkan dengan generasi pendahulunya.

Pada bulan Juli 2006, muncul penampakan berikutnya dari Actroid ini. Model robot ini dibangun agar tampak mirip dengan salah satu penciptanya, seorang robotikawan bernama Hiroshi Ishiguro, dan diberi nama Geminoid HI-1. Dengan dikendalikan oleh antarmuka penangkap-gerakan, Geminoid HI-1 dapat menirukan gerakan tubuh dan wajah Ishiguro, dan dia dapat mereproduksi suara Ishiguro secara sinkron dengan gerakan dan posturnya. Ishiguro berharap untuk mengembangkan kehadiran robot-robot yang mirip dengan manusia ini sedemikian rupa sehingga dia dapat menggunakannya untuk mengajar di kelas dari jarak jauh, meemberi materi kuliah dari rumah sementara Geminoid berinteraksi dengan mahasiswanya di Universitas Osaka.[3]

Pada bulan Mei 2011 seorang penceramah dari Denmark, Henrik Schärfe, mengungkapkan sebuah robot versi dirinya sendiri. Robot tersebut dibuat di Jepang dan diberi nama Geminoid-DK,[4] yang aksinya dikendalikan dari jauh oleh seseorang yang mengoperasikan komputer, tetapi robot ini diprogram dengan gerakan tubuh unik dari Schärfe sendiri, seperti mengangkat bahu dan lirikan matanya.[5]

Perkembangan Actroid sunting

Sebuah preseden unuk humanoid robot tipe ini telah muncul dalam pameran Audio-animatronik "Momen besar bersama Mr.Lincoln" yang ditampilkan di Pavilion negara bagian Illinois dalam acara 1964 New York World's Fair, diciptakan oleh Walter Elias Disney (WED) Enterprises dan muncul kembali tidak lama setelahnya di Disneyland. Robot ini menggunakan perangkat pneumatik dan hidraulis untuk gerakannya dan kulit berbasis silikon. Android Lincoln ini dapat bangkit dari kursi dan menjabat tangan Anda.[6]

Waktu Pengembangan
November 2003 Actroid diresmikan pada Pameran Robot Internasional.
Januari 2004 Model "Actroid ReplieeQ1" dikembangkan di Universitas Osaka.
Desember 2004 "Actroid ReplieeQ1-expo" dikembangkan untuk Expo 2005 di Aichi.
Maret 2005 Model "Actroid-expo" ditampilkan pada Expo 2005; tiga diantaranya diletakkan di stand bantuan, yang lainnya di panggung sebagai MC.
Juni 2005 Model "Actroid-DER" (Dramatic Entertainment Robot) yang khusus untuk disewakan diperkenalkan.
Juli 2005 Tim riset Ishiguro mengembangkan "Actroid ReplieeQ2" di Universitas Osaka.
Juli 2006 Geminoid HI-1 diproduksi dengan citra dari Hiroshi Ishiguro.
Oktober 2006 Unit "Actroid-DER2" tersedia.
Oktober 2008 Merilis unit "Actroid-DER3".
2009 Merilis "Actroid Sara"

Referensi sunting

  1. ^ (Inggris) website kokoro berbahasa inggris Diarsipkan 2006-10-23 di Wayback Machine.
  2. ^ (Inggris) Japanese develop 'female' android
  3. ^ (Inggris) Meet the Remote-Control Self Wired, July 20 2006
  4. ^ "Geminoid-DK". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-08. Diakses tanggal 2011-12-29. 
  5. ^ Will the Human, Non-Geminoid Henrik Scharfe Please Stand Up? Fast Company, March 7, 2011
  6. ^ "Think of Illinois and what comes to mind?". The 1964/1965 New York World's Fair.