Abu al-Huda ash-Shayadi
Biografi tokoh yang masih hidup ini tidak memiliki sumber tepercaya sehingga isinya tidak dapat dipastikan. |
Artikel atau halaman tentang atau mungkin bertopik biografi tokoh muslim ini membutuhkan lebih banyak rujukan, kutipan, sitasi atau catatan kaki. Gunakan templatnya atau alat untuk pemastian. Anda dapat berkontribusi dalam WBI memperbaiki artikel ini dengan menambahkannya dari sumber yang tepercaya, dalam WBI ada 302 halaman sejenis ini. Silakan menghapus templat pemeliharaan ini setelahnya. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampilkan] di bagian kanan.
|
Abu al-Huda ash-Shayadi (1849-1909) ialah salah satu ulama terkenal di masanya. Ia adalah ketua bagian umum daerah Aleppo. Bintangnya terang pada masa Sultan Abdülaziz (paman Sultan Abdülhamit II). Ia meraih kedudukan besar pada masa Sultan Abdul Hamid II dan diberi status al-Haramainusy Syarifain dan menjadi Syaikh Masyayikh Darul Khilafah. Ia diberi berbagai gelar, terakhir ialah Mustasyarul Mulk. Ia menghabiskan waktu 30 tahun melayani negara Usmaniyah, melindunginya serta menegaskan tugas kaum Muslim untuk mendukungnya. Saat İttihat ve Terakki melancarkan revolusi dan berupaya menurunkan Sultan Abdul Hamid II, para anggotanya mengluarkan banyak selebaran yang berakibat jelas, bahwa ash-Shayadi bukanlah orang munafik yang memata-matai Khalifah, namun berposisi sebagai Nashih al-Mursyid, seorang penasihat seperti yang tercantum dalam biografi Muhammad Kurdi Ali. Ash-Shayadi memiliki sebuah karya yang berjudul Da'ir Rasyad li Sabil al-Ittihad wal Inqiyad.