Shaker Wahib al-Fahdawi al-Dulaimi, yang dikenal sebagai Abu Waheeb ("Bapak Murah Hati") (bahasa Arab: أبو وهيب) adalah seorang pemimpin kelompok militan Negara Islam di Irak dan Syam di Anbar, Irak.[7] Ia dikenal karena mengeksekusi tiga sopir truk Alawit Suriah di Irak pada musim panas 2013, sebagai kepala Al Anbar Lions.[3] Ia dan tiga orang lainnya tewas dalam sebuah serangan udara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat pada Mei 2016, menurut Departemen Pertahanan AS.[8]

Abu Wahib
Berkas:Abu Wahib, Anbar, Iraq.jpg
Abu Wahib
Nama asliأبو وهيب
Nama lahirShaker Wahib al-Fahdawi
شاكر وهيب الفهداوي
JulukanAbu Waheeb
Pemburu Nusayri
Guru Nusayri[1]
Singa Gurun[2]
Lahir1986[3]
Meninggal6 Mei 2016(2016-05-06) (umur 29–30)[4][5][6]
Rutba, Anbar, Irak
Pengabdian Negara Islam Irak dan Syam
KomandanPasukan NIIS di Anbar
Perang/pertempuranKampanye Anbar
Intervensi militer melawan NIIS

Biografi sunting

Fahdawi lahir pada 1986. Pada 2006, ketika belajar ilmu komputer di Universitas Anbar, ia ditangkap oleh pasukan AS atas tuduhan memiliki hubungan dengan Al-Qaeda di Irak. Setelah ditahan, Fahdawi dipindahkan oleh pasukan AS ke fasilitas detensi Kamp Bucca di selatan Irak sampai 2009, ktika ia didakwa dengan hukuman mati dan dipindahkan ke Penjara Pusat Tikrit di Provinsi Saladin.[2]

Fahdawi adalah salah satu dari 110 tahanan yang melarikan dari penjara pada 2012, setelah sebuah pemberontakan dan serangan oleh pasukan dari Negara Islam Irak.[2] Para pemimpin senior ISI mengetahui bahwa ia ditahan disana, dan ia menjadi komandan lapangan di provinsi Anbar setelah pembebasannya.[2] Para pejabat Irak memasukkannya pada daftar panjang orang yang berkaitan dengan teror dan menjanjikan $50,000 bagi yang menangkapnya.[3]

Pada 2014, Fahdawi memainkan peran penting dalam operasi kombat utama dari kelompok tersebut, yang sekarang dikenal sebagai Negara Islam di Irak dan Syam, di Anbar.[9]

Kematian sunting

Pada 6 Mei 2016, Pentagon berkata bahwa Abu Wahid tewas bersama dengan tiga orang lainnya dalam sebuah kendaraan oleh sebuah serangan udara AS yang menargetkan sebuah perkumpulan NIIS di pusat Rutba, yang merupakan pengumumkan kedelapan kematiannya.[10][8]

Referensi sunting